Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Rabu, April 29, 2009

UAN di SMPN 1 dan SMPN 2 Kawedanan Takeran Lancar

Tim Pemantau UAN dari Unsur Polri, Irjen Jakarta dan Dinas Pendidikan Magetan bersama Kepala Sekolah SMP 1 Takeran Magetan



Pelaksanaan UAN tahun 2009 berakhir hari ini Kamis, 30 APpril 2009. Berbagai lembaga dan instansi turun gunung untuk memantau dan monitoring pelaksanaan UAN. Baik dari MUSPIKA,LPMP IRJEN, Kadindik, dan pengawas melihat langsung, demi kualitas pendidikan ke depan.

Berdasarkan keterangan para peserta didik bahwa materi UAN 2009 tidak begitu sulit seperti try out atau soal UAN tahu kemarin, terutama materi matematika. Justru yang paling sulit adalah pelajaaran Bahasa Inggris.

Mudah-mudahan anak didik kita bisa lulus semua dengan nilai yang membanggakan.

Demi pendidikan yang berkualitas mendatang, maka kami mengusulkan untuk membuat paket soal tidak hanya 2 paket namun 10 sampai 20 paket soal yang berbeda. Dengan dua paket soal yang berbeda ini saja, ternyata soal paket A dan B hanya di geser nomor soalnya dan anak didik masih bisa melirik ke sana ke mari untuk mendaptkan jawaban yang paling benar.

Untuk UAN tahun depan, kami sudah menyampaikan kepada IRJEN ketika berkunjung ke SMPN 1 Takeran Magetan untuk membuat Soal UAN 10/20 paket. Beliaunya sangat setuju dan akan disampaikan kepada BSNP. Mudah-mudahan BSNP mengabulkan apa yang kami usulkan dari warga SMPN 1 Takeran Magetan.


Mudah-mudahan dengan 10/20 paket soan bisa memecahkan kebuntuan untuk memajukan kualitas pendidikan kita secara substansial.


Pengawas UAN


TPI dan Guru SMPN 1 Takeran Magetan


IRJEN dan TPI ketika di SMP 1 Takeran Magetan


Persiapan Sebelum UAN


Para Peserta Didik SMPN 1 Takeran Magetan Serius Mengerjakan Soal UAN 2009


Senin, April 27, 2009

Guru Magetan Demo Setelah UAN

Para guru akan demo ke pengadilan tinggi dan ke DPR, namun berangkat dari Di Dinas Pendidikan Magetan.


Demo ini dipicu oleh ketidak puasan dari solidaritas guru atas jiwitan Seorang Guru SMP 1 Kawedanan Magetan Bapak Suwarno, sehingga mengakibatkan guru tersebut divonis 2 bulan dengan 4 bulan percobaan. Jika guru tersebut tidak melakukan perbuatan lagi maka akan langsung bebas.


Hal ini patut disayangkan, terutama kepada pihak orang tua yang secara emosional melaporkan ke pihak yang berwajib. Mestinya harus diklerifikasi dengan pihak sekolah sehingga tidak sampai ada penahanan pada pihas guru.
Kerja sama dan komunikasi antara orang tua dengan sekolah perlu ditingkatkan, dengan adanya kepedulian terhadap anak bangsa, hal ini tidak akan terjadi. Orang tua akan memahami langkah atau tindakan yang diambil guru kepada anaknya mapabila anak tersebut melanggar peraturan atau berbuat kesalahan. Tidak ada guru di dunia ini mengambil tindakan kalau tidak ada permasalahan.


Dalam pengambilan keputusan atau tindakan seorang guru selalu memperhatikan unsur mendidik. Jika anak semakin nakal misalnya proses penyelesaiannya pasti melalui berbagai proses. Dari guru tersebut,mungkin wali kelasny, sampai Guru BP dan pemanggilan orang tua, mungkin bisa di skors dsb, adalah runtutan penyelesaian yang normatif di sekolah.

Mohon para orang tua untuk selalu berkomunikasi dengan pihak sekolah. Jangan hanya menyerahkan begitu saja kepada sekolah atau guru. Banyak orang tua bilan “ Ru iki anakku pasrah bongkokkan nyang awakmu”. Adalagi jika orang tua diundang ke sekolah mereka bilang “ Engko Tariane Piro Maneeeeh!!. Hal itu merupakan cermin orang tua yang tidak peduli terhadap pendidikan anaknya.

Siapapun orangnya dan dimanapun negaranya tidak kan terjadi seperti di SMPN 1 Kawedanan jika orang tua dan sekolah peduli terhadap gesenarasi mendatang.
Bicarakan dan marilah duduk bersama untuk membina generasi mendatang.





.

Inilah Suasana Demo Para Umar Bakri di Magetan


Kepala Sekolah dan Ketua PGRI Magetan

Para Kepala Sekolah SMP



Bang Thoyib Ketua PGRI Magetan serius Memberikan Keterangan


Kepala Dinas Pendidikan Memberikan Semangat dan Pengarahan

Hari Ini Pelaksanaan UAN di SMP

Pelaksanaan UAn berjalan lancar pada hari pertama. Seperti biasa diawasi oleh tim Independent dan Polisi serta petugas dari LPMP Jawa Timur.

Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia, namun ada problem kecil berupa ralat perintah mengerjakan. Hal ini seharusnya tidak akan terjadi, karena sudah bukan barang baru dan tingkat nasional pula.

Tim Pemantau dari LPMP dan TPI sert Polri

Ternyata Tim Pemantau dari LPMP adalah mantan murid SMP 2 Kawedanan Bpk. Drs. Sugito


Polisi dan TPI bercengkerama di ruang tunggu


Jumat, April 24, 2009

Pengamanan Naskah UAN SMP

Setelah sampai di Polsek naskah UAN SMP/MTs diamankan oleh aparat kepolisian dan petugas dari Sekolahan.

Diharapkan keamanan naskah tetap terjaga, jangan sampai pelaksanaan UAN SMP nanti seperti UAN SMA yang terindikasi ada pembocoran soal dan penjagaan UAN longgar sehingga mudah untuk contekconekan. Seperti di Radar Madiun

[ Jawa Pos, Jum'at, 24 April 2009 ]
Pengawasan Longgar hingga Contek-mencontek
Indikasi Pelanggaran Unas Hasil Temuan Tim Pemantau

MAGETAN - Jadwal ujian nasional (Unas) SMA di Magetan tinggal menyisakan satu mata pelajaran, hari ini. Sedangkan untuk siswa SMK sudah berakhir hari Rabu (22/4) lalu. Sayangnya, Tim Pemantau Independen (TPI) menemukan sejumlah indikasi pelanggaran pada pelaksanaan Unas SLTA tahun ini.

Eko Budi Setiawan, Sekretaris TPI Magetan mengungkapkan, sejumlah pelanggaran tersebut di antaranya ada beberapa pengawas ruangan yang melonggarkan pengawasan. ''Itu terjadi pada hari Kamis lalu,'' ujar Eko kepada Radar Madiun, kemarin (23/4). Dalam praktiknya, kata Eko, ada dua ruangan yang telah dijaga pengawas namun siswanya bisa cukup leluasa berinteraksi dengan siswa lain dalam satu ruangan. ''Memang tidak mencolok sampai sangat longgar, itu terjadi 30 menit sebelum jatah waktu mengerjakan soal usai,'' ungkap Eko yang juga Pembantu Rektor III Universitas Widya Mandala Madiun itu.

TPI, lanjut Eko, juga menemukan adanya dugaan praktik contek-mencontek di salah satu sekolah. Namun, berhasil digagalkan anggota Tim TPI sebelum siswa memasuki ruangan Unas. ''Disinyalir ada kertas contekan yang sengaja ditaruh siswa di bangku. Sehingga petugas TPI langsung meminta izin ke kepala sekolah sebelum ujain dimulai untuk mengambil kertas contekan. Dan ternyata benar, kertas itu ditemukan dan praktik mencontek bisa digagalkan,'' jelasnya.

Sejumlah temuan TPI terkait indikasi pelanggaran itu selanjutnya direkomendasikan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Malang sebagai koordinator pemantau di Magetan. Dan, rekomendasi itu nantinya dikumpulkan bersama daerah lain seperti Madiun, Ngawi dan Ponorogo untuk dibahas dalam forum rektor.

''Semuanya dijadikan rekomendasi dalam pembahasan forum rektor. Perlu dipahami pula hasil pemantauan Unas langsung dari perguruan tinggi (PT) ini dijadikan acuan. Sebab, pada 2011 mendatang sistem penerimaan mahasiswa baru di PT dilakukan langsung dari hasil Unas para siswa,'' jelas Gufron, Koordinator TPI dari UIN Malang untuk wilayah Magetan. (ota/isd)

Kamis, April 23, 2009

Hari ini Pendistribusian Soan UAN SMP dari POLRES ke POLSEK


UAN SMP tinggal tiga hari lagi. Pengamanan dalam pendistribusian Soal UAN SMP  diharapkan ketat dan betul-betul aman. Dari pihak dinas Ibu Titin dan Kapolres sedang meneliti soal yang akan didistribusikan ke Polsek

Kepala sekolah dan Bapak Yussy Kasubdin Pendidikan memeriksa dan 

meneliti soal UAN SMP

Berdasarkan kenyataan dari UAN untuk setingkat SMA banyak

diindikasikan kebocoran soal oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab. Seperti berita di Radar Madiun yaitu :

[ Kamis, 23 April 2009 ] 
Lira Laporkan Pembocoran Soal Unas 
Dugaan praktik kecurangan mewarnai pelaksanaan unas di Kabupaten Magetan. Bahkan, dugaan itu sudah dilaporkan Walikota Lira Madiun Budi Sentosa ke polwil pada Senin (20/4). Dalam laporan resmi tersebut, kepala sekolah dan panitia unas SMAN 1 Kawedanan diduga membocorkan soal.

''Saya tidak bisa berkomentar banyak. Tapi, dalam laporan itu tertuang adanya modus operandi dari Kepsek dan panitia yang diduga membocorkan soal unas,'' jelas Budi kemarin (22/4).

Kepala Dinas Pendidikan Bambang Trianto yang kebetulan mengunjungi SMAN 1 Kawedanan menyatakan sudah mendengar laporan Lira Madiun tersebut. Tapi, dia membantah adanya praktik pembocoran soal itu. Dia sudah mengklarifikasi langsung hal tersebut kepada kepsek dan panitia. ''Nggak ada pembocoran soal,'' ujarnya.

Kapolsek Kawedanan AKP M. Agung Purnomo membenarkan adanya laporan ke polwil mengenai dugaan pembocoran soal unas. Tapi, dia menegaskan bahwa penyaluran soal unas dari polsek ke masing-masing sekolah mendapat pengawalan ketat polisi. ''Saya langsung ditelepon Kapolwil tentang dugaan pembocoran soal unas,'' ujarnya. (jpnn/zen)

[ Kamis, 23 April 2009 ] 
Kunci Jawaban Beredar via SMS 
Unas SMK Rampung, Sujud Syukur 

MADIUN - Kunci jawaban Ujian Nasional (Unas) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, banyak beredar di kalangan siswa di Kota Madiun. Jawaban itu, beredar atau banyak dikirim melalui pesan singkat atau SMS. Seperti diakui Kodi Yana Brata siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 6 Kota. ''Saya dapat SMS dari teman, isinya kunci jawaban sejak Minggu malam. Tapi, nggak percaya, saya angap iseng. Dan ternyata teman saya juga banyak yang dapat SMS kunci jawaban seperti itu,'' ujarnya usai mengikuti Unas hari ketiga, kemarin (22/4). 

Kunci jawaban yang masuk ke handphone Kodi dianggap cukup meyakinkan, karena dilengkapi kode soal, seperti A dan B. Hal senada diakui Sofian Ario Wijaya, siswa kelas XII IPS I SMA Negeri 5 Kota. Menurutnya, hampir seluruh teman sekelasnya mengetahui beredarnya kunci jawaban serupa. Namun, kebenaran kunci jawaban itu patut diragukan. ''Masak ujiannya serentak di seluruh Indonesia, kok tiba-tiba muncul hari Senin pukul 07.00 dapat kiriman SMS kunci jawaban. Padahal pengamanan soal begitu ketat. Karena alasan itulah, kami sepakat tidak terpengaruh,'' paparnya. 

Fenomena ini diakui Ali Ridho, Kordinator Tim Pengawas dan Pemantau dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Ali menuturkan, keberadaan kunci jawaban itu diketahuinya sejak hari Selasa tanggal 21 April lalu. Yakni saat Unas pelajaran Bahasa Inggris belangsung. ''Saya berharap, beredarnya kunci jawaban lewat SMS itu tidak dipedulikan peserta unas. Karena sifatnya hanya ingin mengecoh jalannya Unas tahun 2009,'' katanya. 

Menurut Ali, siswa minta tidak mengindahkannya. ''Jangan dihiraukan, wong pengamanan soal dari pihak berwajib cukup ketat dan sudah sesuai prosedur,'' tambahnya. Meski demikian, hingga hari ketiga Unas berjalan lancar alias tidak ada pelanggaran oleh siswa saat ujian. 

Semenatar itu, siswa SMK kemarin mengakhiri pelaksanaan Unas. Di SMK Negeri 3 Kota, hari terakhir Unas disambuyt gembira. Puluhan siswa melakukan sujud syukur di musala sekolah. Menurut Tavip Rijanto, Kepala SMK Negeri 3 Kota, sujud syukur sebagai ungkapan bahwa Unas berjalan lancar. ''Kami berharap, seluruh siswa SMK Negeri 3, semuanya lulus,'' katanya. 

Meski demikian, Tavip meminta semua siswanya tetap harus belajar dan menyiapkan diri mengikuti ujian selanjutnya. Yakni, mulai 4 Mei mendatang, mereka harus menyelesaikan ujian sekolah dan praktik. ''Jangan disepelekan, ketentuan kelulusan bukan dari Unas saja, tapi juga ujian sekolah,'' katanya. (aan/irw)

  


Rabu, April 22, 2009

Pelantika UAN di SUB Rayon 08 Wilayah Magetan BagianTimur

Pelantikan UAN di Sub Rayon 08 di SMP 1 Nguntoronadi berjalan lancar dan sepakat untuk melaksanakan dan mengawasi UAN dengan jujur dan tertib.

OSN SMP se Kabupaten Magetan

OSN di SMP 4 Magetan

Pagi ini peserta OSN sedang mengikuti kontes kepiawaian dalam olah pikir dibidang ilmu, dengan harapan bisa maju ke tingkat Jawa Timur

Peserta dari SMPN 1 Takeran Magetan dan Ibu Anik sebagai Pembina




Selain itu para kepala sekolah juga membicraka persoalan UAn dengan Kasubdin Bapak Yusy. Yang intinya ada perubahan mendasar pada pengisian berita acara UAN, yaitu kalo tahun sebelumnya berita acara selalu disibukkan dengan pengisian nomor peserta, namun sekarang tidak menulis nomor peserta yang hadir tetapi hanya menulis peserta yang tidak hadir. 

Kasubdin Dinas Pendidikan Magetan

Bapak Drs. Yussy Hermawan




Jadi aman dan longgar tidak seperti dahulu selalu diributkan dengan teknis penulisan nomor peserta ujian. Ada yang spiral ada yang turun urut dari atas dan tetek bengek yang pada alhirnya menyulitkan para pengawas.


Pagi ini peserta OSN sedang mengikuti kontes kepiawaian dalam olah pikir dibidang ilmu, dengan harapan bisa maju ke tingkat Jawa Timur

Selain itu para kepala sekolah juga membicraka persoalan UAn dengan Kasubdin Bapak Yusy. Yang intinya ada perubahan mendasar pada pengisian berita acara UAN, yaitu kalo tahun sebelumnya berita acara selalu disibukkan dengan pengisian nomor peserta, namun sekarang tidak menulis nomor peserta yang hadir tetapi hanya menulis peserta yang tidak hadir.

Jadi penulisan berita acara aman dan longgar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu diributkan dengan teknis penulisan nomor peserta ujian. Ada yang spiral ada yang turun urut dari atas, terus ke kanan dan tetek bengek yang pada akhirnya menyulitkan para pengawas.

Baru tahun ini kelihatannya para pakar pendidikan menyadarai  hal yang mudah mengapa harus dipersulit.

Senin, April 20, 2009

Guru Magetan Demo Merenungi Nasibnya




Hari ini ada berita tentang "penganiayaan guru Sumarno terhadap siswa SMPN 1 Kawedanan Magetan". Penganiayaan tersebut berakhir sampai polisi dan pengadilan yang rencana besuk pagi akan diadakan sidang gugatan atas orang tua siswa.

Dari perkara tersebut memvonis terdakwa 2 bulan penjara percobaan.



Guru memang harus pandai untuk mendidik anak bangsa sehingga anak didik mengerti siapa guru itu. Kalau sudah mengerti karakter guru diharapkan anak didik bila dipukul dan dijewer sampai ditendang anak tersebut bilang terima kasih, bukannya melapor ke orang tua untuk diperkarakan. Itulah sulitnya menjadi guru.

Bagaimana guru seharusnya di depan siswa??.Bagaimana guru seharusnya di depan siswa??. Banyak kejadian dan bahkan ada guru killer dan sampai disebut “moloekat pencabut nyawa”, namun anak-anak tidak sampai melapor ke orang tua dan mungkin juga malu, karena mereka menyadari dan mengakui keslahannya. Dan terkadang sampai minta maaf.

Memang jadi guru itu susah. Tidak hanya sekedar tranfer ilmu selesai sudah. Guru harus mengetahui karakter anak didik, maka tiap anak didik cara menghadapinya juga harus berbeda. Ada yang disindir sudah malu, ada yang panggil mereka sudah berubah, ada yang ditepuk bahunya mereka langsung minta maaf, dan ada juga yang harus dijewer terkadang dipukul baru berubah.

Guru ada batasnya. Sabar terkadang juga tidak selamanya bertahan. Kalau sudah tidak tahan sabar, mungkin yang muncul seperti Bapak Sumarno Guru SMPN 1 Kawedanan dengan aksi jiwit menjiwit mingkin juga sampai pukul memukul.

Maafkan gurumu naak biar anda nanti tidak menjdi pembantu di negeri sendiri

Minggu, April 19, 2009

SMP 1 Takeran Joins Workshop TIK

Hari Jumat kemarin para guru dan kepala sekolah belajar bersama atau worshop TIK di SMP 1 Magetan.Diharapkan tiap sekolah yang bestandar nasional mempunyai kekmampuan pembelajaran dengan menggunakan internet.

Dengan tenaga ahli dari surabaya, ternyata para peserta sangat antusias untuk mengetrapkan di sekolahnya masing-masing. Sepulang dari worshop sehari itu para guru akan menngimplementasikan E Learning.

Mudah-mudahan dengan pemberian bantuan seperangkat komputer untuk pengembangan dunia TIK akan berdampak pada kemampuan siswa mngenal dunia maya dan meningkatkan kualitas pendidikan secara substansi.

UAN

Hari ini digelar UAN untuk sekolah setingkat SMU. Mudah-mudahan anak didik kita diberi kemudahan dalam mengerjakan soal, sehingga mereka dapat lulus dengan nilai yang membanggakan.
Dalam perjalanan hari kedua ternyata ada kecurangan dengan mencuri naskah untuk membantu siswanya, dan yang paling mengejutkan dilakukan oleh belasan kepala sekolah.

Seperti berita di bawah ini
Belasan Kasek Ditangkap, ''Sembunyikan'' Soal Cadangan untuk Buat Kunci Jawaban
MANNA - Kepergok membocorkan soal ujian nasional (Unas), 16 kepala sekolah tingkat SMA/MA se-Kabupaten Bengkulu Selatan ditangkap polisi. Tak hanya mereka, tujuh guru yang ikut menjadi panitia Unas juga ditangkap.Mereka ditangkap ketika berusaha membocorkan soal ujian tambahan atau persiapan. Penangkapan dilakukan Minggu (19/4) sekitar pukul 14.30 WIB di SMAN 1 Kota Manna. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan dan menyita barang bukti berupa soal dan lembar jawaban cadangan yang sudah dibuka dan akan dibuatkan kunci jawabannya. Hingga kemarin belasan Kepala dan para guru sekaligus panitia Unas itu masih diperiksa di ruangan Barak Dalmas, Polres Bengkulu Selatan.Kronologinya, Minggu (19/4) pukul 09.00 WIB, Kepala SMAN I ML, dan seluruh koleganya hadir di aula Disdikpora dengan agenda menerima pendistribusian soal ujian nasional tingkat SMA/MA/SMK. Saat itu juga hadir perwalikan Dinas Pendidikan Provinsi dan Tim Independen dari Inub. JUga Kabid Dikmen Disdikpora berikut sejumlah Kapolsek. Kepala SMAN 1 yang pertama kali mengambil soal cadagan ikut mengecek seluruh mata pelajaran yang akan diujikan yang berjumlah sembilan. Oleh ML, seluruh soal cadangan dimasukannya ke dalam beberapa kardus yang lantas dengan bantuan stafnya dibawa ke mobilnya untuk dibawa ke Polsek Kota Manna.Pengirimannya dikawal seorang polisi, ML, dan tiga guru. Setiba di Polsek Kota Manna, ketiga guru tersebut langsung turun, kemudian mengambil sejumlah soal unas tersebut di bagasi belakang. Waktu itu aparat kepolisian yang ikut memantau tidak ikut menurunkan kardus berisi soal tadi. Ternyata tidak semua kardus berisi soal cadangan diturunkan. Tersisa satu kardus di dalam mobil.Satu kardus soal cadangan itu dibawah ke SMAN 1. Setiba di sana, ML yang menjadi ketua MKKS menghubungi seluruh Kepala SMA dan menceritakan keberhasilannya membawa soal cadangan. Maka sejumlah Kepala SMA dan MA langsung berdatangan ke SMAN 1 yang terletak di Jalan Panggeran Dhuayu Kecamatan Pasar Manna.Mereka sepakat membuka soal tersebut dan membuat kunci jawabannya. Rencananya, kunci jawaban tersebut akan diberikan pada siswa.Aksi para kepala sekolah tersebut terbongkar, setelah polisi yang ikut mengawal tadi merasakan kejanggalan. Selain itu, kedatangan para kepala sekolah ke SMA 1 tersebut juga mencurigakan.Maka, penyelidikan pun dilakukan. Kecurigaan bertambah, karena gerbang SMAN 1 terkunci rapat. Agar bisa masuk ke dalam, beberapa polisi menyamar sebagai guru.Dengan cara itu, penjaga sekolah baru bersedia membukakan pintu pagar sekolah. Saat itulah terlihat para kepala sekolah tadi membahas soal cadangan tersebut untuk dibuatkan kunci jawabannya. Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Herry Wiyanto menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut adalah berkat kewaspadaan dan kerja keras polisi. ''Kami sampai harus menyamar,'' katanya.
(che/jpnn/ruk) [ Jawa Pos, Selasa, 21 April 2009 ]

MKKS Magetan Study Banding Ke Pacitan

Sabtu, 2009 April 18

Pacitan yang terletak di pinggiran pantai selatan ternyata mempunyai kelebihan yang luar biasa, selain mempunyai orang pertama di negeri yang tercinta ini, daerahnya walaupun tandus dengan penuh bebatuan namun batu itu bisa jadi emas.

Serah terima cindera mata


Rombongan kepala sekolah dari magetan, selain study banding untuk mengetahui sekolah yang maju juga bertanding dengan segala kemampuan yang ada, mulai dari catur, nyanyi, badminton, tenis meja, tenis lapangan dan bolla voelly.



Dengan keterbatasan waktu rombongan dari magetan datang langsung menuju hotel dan meluncur ke SMP 1 Pacitan yang nota bene SBY merupaka sekolahannya bapak presiden kita. Malam itu saling tukar kaweruh dan beramah tamah dan dilanjutkan pertandingan tenis meja dan catur. 

Pagi harinya dengan tukar kaweruh untuk menuju sekolah yang dibanggakan, dilanjutkan uji tanding bolla voelly dan bulu tangkis serta tenis lapangan.

Rabu, April 15, 2009

MUTU PENDIDIKAN

[ Kamis, 16 April 2009 ]
Komprehensivitas Pendidikan Ilmu
Oleh Guntur Prayitno

Ngelmu iku kelakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani,

setya budya pangekesing dur angkara

Pucung, Serat Wedhatama, KGPAA Mangkunegara IV

UNTUKMU Guruku 2009 memang sudah rampung. Program sejak 22 Desember 2008 dengan lima even -Pemilihan Guru Favorit, Pemilihan Guru Ideal, Semiloka Pendidikan, Lomba Penulisan Artikel, dan Diklat TI- itu berakhir cukup mengesankan dengan hadirnya Presiden SBY Jumat 3 April lalu. Tetapi, masih ada pekerjaan. Salah satunya menjawab pertanyaan.

Di semiloka, seseorang menanyakan konsep pendidikan yang baik. Karena pas repot, saya tidak menjawab. Nah, sekarang lumayan senggang. Tentu baik menjawabnya.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) sangat baik. Pengetahuannya luas, sangat cakap, dan berintegritas tinggi (adil, jujur, pengasih, penyayang, peduli, bertanggung jawab, dan lain-lain).

Caranya paling tidak mencakup dua hal: teknik dan isi. Teknik berkaitan dengan kemampuan profesional pendidik. Misalnya, kecakapan pedagogis yang kini gencar ditingkatkan lewat diklat dan semiloka. Isi menyangkut apa saja yang semestinya dididikkan. Tulisan ini mengupas contoh isinya.

Kita sudah punya konsep pendidikan ilmu, seperti di tembang pucung itu. Ilmu (science) meliputi tiga komponen: kaweruh, laku, krenteg. Itu relevan dengan filsafat ilmu modern, yang unsurnya juga knowledge (pengetahuan/kaweruh), skill/process (keterampilan/laku), dan attitude (sikap/pendirian/tekad/krenteg). Sikap meliputi sikap ketika mencari ilmu dan ketika menerapkan perolehannya.

Pendidikan science harus menyeluruh, lengkap, atau komprehensif. Artinya secara simultan mentransferkan seluruh unsur ilmu itu. Pengutamaan pada penguasaan komponen tertentu -contohnya knowledge oriented seperti yang diselenggarakan selama ini- masih memicu pertanyaan. Kualitas produk SDM-nya terus dipertanyakan.

Di sekolah, pendidikan meliputi transfer ilmu sejarah, matematika, bahasa, PKN, IPA, IPS, kesenian, budaya, penjaskes, teknologi, dan agama. Agar produk SDM-nya baik, seluruh komponen pada setiap disiplin ilmu tersebut harus diberikan kepada murid.

Ambil contoh pendidikan agama (Islam), mata pelajaran paling atas pada rapor. Di sana, antara lain, ada materi bahasan bismillahirrahmanirrahim: "ungkapan" yang sangat sering dilafalkan dan semestinya bisa menjadi bushido bagi penganutnya. Sebagai (bagian) ilmu, bismillahirrahmanirrahim semestinya juga berisi tiga unsur tersebut. Karena itu, perlu dicari jabaran setiap unsurnya. Lantas, seluruhnya ditransferkan.

Misalnya, pada tataran knowledge, diajarkan nama dan jumlah huruf serta arti bismillahirrahmanirrahim (= dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Selain itu, disampaikan bahwa bacaan itu mengawali setiap surat Alquran. Juga diberitahukan bahwa ungkapan itu mesti dilafalkan setiap memulai aktivitas (yang baik).

Lebih Substansial

Tidak berhenti sampai di situ, seharusnya disampaikan pengetahuan yang lebih substansial bahwa pada ungkapan itu ada aktivitas Allah: memberi. Sebab, sebelum disebut Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah memberi mahabanyak kepada makhluk. Kalau dianggap penting, bisa juga diberitahukan bahwa banyak persoalan terjadi karena timpangnya aktivitas menerima dan memberi. Menerima dominan.

Yang paling substansial lagi, manusia diciptakan sebagai wakil Allah di bumi (kalifatullah). Tugasnya mengenakkan makhluk lain (rahmatan lil alamin). Agar dapat menjalankan fungsi itu, manusia harus "mendekati" sifat-Nya. Pendekatannya juga berupa aktivitas memberi. Pemberian tidak mesti materi atau uang. Senyum tulus dan mengenakkan, waktu, tenaga, dan pendapat juga bisa diberikan.

Pada unsur keterampilan/skill, difasihkan lafal bismillahirrahmanirrahim. Juga dilatihkan menulis huruf arabnya. Lantas, secara lebih substansial, seharusnya juga di-drill-kan keterampilan memberi, bahkan -kalau bisa- memberi banyak, sebanyak ia menerima. Drill-nya, antara lain, melemaskan tangan menjulur ke belakang, ke saku celana, membuka kancingnya, mengambil dompet, mengeluarkan sebagian isinya, dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan. Perlu juga dilatihkan senyum, senyum simetris, dua sentimeteran. Juga latihan-latihan lain menyangkut pemberian tenaga, waktu, dan pendapat.

Laku bukan hanya aktivitas fisik seperti itu. Perlu juga di-drill-kan proses nonfisik, yakni internalisasi ilmu tersebut ke dalam diri. Bentuknya, antara lain, pelatihan keterampilan obsevasi, persepsi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Menyangkut sikap/attitude, ditekankan kegigihan mencari ilmu. Buyut saya secara ekstrem menggambarkan takaran bulatnya tekad itu sebagai toh pati (bertaruh kematian). Kata beliau, nyecep ngelmu harus menjalani pilihan laku. Antara lain, tapa kungkum (berendam di air mengalir) atau ngebleng pati geni. Setelah ilmu di dapat, ditanamkan sikap baik penggunaannya; bukan untuk berbuat angkara, tetapi untuk p(m)angekesing (memberantas) dur angkara.

Sehubungan dengan bismillahirrahmanirrahim, ditekankan tekad untuk ingin memberi, tidak hanya menerima. Juga ditunjukkan siapa yang perlu diberi dan sikap-sikap yang baik setelah memberi.

Jika seluruh disiplin ilmu, termasuk hukum, kedokteran, manajemen, dll dididikkan seperti itu, saya yakin SDM nanti sangat baik. Integritasnya tinggi. Orientasi hidup bisa bergeser; bukan hanya pada keberhasilan material, tetapi juga melekatnya unsur-unsur integritas. Tidak hanya ingin menerima, menerima banyak; tetapi juga ingin memberi, memberi banyak.

Sayang, pembelajaran ketika dulu saya menjadi murid belum sampai ke substansi dan belum menyeluruh. Akibatnya, saya mogol (tanggung). Makna bismillahirrahmanirrahim yang melekat pada saya adalah Allah Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Tahu sifat Allah begitu, yang dominan pada saya adalah terus meminta kepada-Nya dengan banyak berdoa. Kepada makhluk lain, saya ingin terus menerima, bahkan menerima banyak. Jarang terlintas keinginan memberi.

Kalaupun kadang memberi, saya pilih-pilih, apakah penerimanya akan ganti memberi (banyak). Juga terlintas keinginan bahwa saya akan memberi kalau diberitakan, disiarkan, atau ditayangkan. Senyum pun begitu. Sering tidak simetris sehingga terkesan sisnis, bahkan seringai.

Mengenai ilmu lain, saya juga mogol. Berwawasan luas tidak, cakap tidak, berintegritas tinggi juga tidak. Sangat mungkin akan lain kondisi saya jika sejak dulu pembelajarannya komprehensif.

Ketua Program Untukmu Guruku dan Kepala Editor Bahasa Jawa Pos

Guntur.prayitno@yahoo.co.id

Milyaran Rupiah Terbang Saat UAN

Pemerintah betul-betul unjuk gigi dalam pengamanan UAN baik setingkat SMU dan SMP. Milyaran rupiah untuk honor pengawas yang hasilnya masih belum bisa dipertanggungjawabkan keaslian dan kejujurannya.


[ Kamis, 16 April 2009 ]
BSNP Terjunkan 1.030.000 Pengawas UNAS
JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) tidak ingin kecolongan dalam pelaksanaan ujian nasional (unas) pada 20-22 April. Karena itu, mereka sudah menyiapkan sanksi berat bagi peserta yang berbuat curang, termasuk ancaman didiskualifikasi hasil ujian.

''Kami tegas dalam hal ini. Kejujuran harus diutamakan,'' ujar Ketua BSNP Prof Mungin Eddy Wibowo di Depdiknas kemarin. Selain didiskualifikasi, BSNP akan memberikan hukuman berat bagi para pengawas yang tidak jujur. Mereka tidak akan merekomendasikan para pengawas itu bertugas lagi.

Jika perbuatan tidak terpuji itu dilakukan sekolah, sekolah tersebut tidak diperbolehkan menyelenggarakan unas. Untuk mengantisipasi kecurangan itu, BSNP menerjunkan 1.030.000 pengawas ujian. Mereka bertugas khusus untuk mengawasi sekitar 10 juta peserta unas.

Satu ruang kelas wajib dijaga dua orang. Atau, satu pengawas mengawasi 10 siswa. Sebab, satu kelas hanya boleh diisi 20 siswa. Materi soal juga dibagi dua. Yaitu, paket A untuk peserta dengan nomor urut ganjil dan paket B untuk nomor genap. ''Dengan sistem seperti ini, peserta tidak dapat saling menyontek, sehingga meminimalkan kecurangan,'' ujarnya.

Di samping itu, BSNP mengingatkan agar pelanggaran lain tidak terjadi. Misalnya, sekolah dilarang memungut biaya unas. Sebab, pihaknya masih mendengar ada pungutan di beberapa daerah. ''Tidak boleh ada pungutan sama sekali,'' tegasnya.

Penyelenggaraan unas, lanjutnya, telah menghabiskan anggaran cukup besar. Khusus penyelenggaraan UASBN, dana yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 59,5 miliar, sedangkan untuk unas SMP/MTs/SMA/MA mencapai Rp 296,9 miliar. Anggaran untuk pengawas dan tim pemantau independen mencapai Rp 83 miliar.

Dia mengatakan, saat ini persiapan unas hampir rampung. Master soal sudah dikirim ke provinsi. Percetakan soal ujian juga sudah dilakukan. Pendistribusian soal di daerah terpencil telah diutamakan. Contohnya, Papua, Maluku, Kepulauan Riau, maupun Nusa Tengara Timur (NTT). ''Karena membutuhkan waktu cukup lama agar soal bisa sampai di kabupaten daerah itu. Misalnya Papua, ada kabupaten yang membutuhkan waktu seminggu agar soal sampai,'' terangnya.

Selain itu, pendistribusian soal ke sekolah Indonesia di luar negeri sudah dilakukan. Ada 13 sekolah Indonesia yang tersebar di beberapa negara. Di antaranya, Thailand, Singapura, Syria, Mesir, Rusia, Belanda, maupun Pakistan. BSNP juga menjamin pendistribusian soal di daerah yang mengalami konflik pemilu aman.

''Kami sudah koordinasikan dengan pihak keamanan setempat,'' ujarnya. Dengan demikian, pendistribusian soal diharapkan kelar tiga hari menjelang pelaksanaan unas. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas Burhanuddin Tolla mengatakan, paket soal unas dibuat berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL) lalu dikemas menjadi kisi-kisi soal.

''Agar mengantisipasi kebocoran soal, dibuat paralel soal. Setiap provinsi bervariasi soalnya. Soal di DKI Jakarta berbeda dengan soal di Jawa Barat maupun di Aceh,'' terangnya. Kemungkinan soal sama hanya sekitar lima hingga sepuluh persen. (kit/iro)

SMP 1 Takeran Juara 1 Catur

Inilah Alif Juara Pertama yang ganteng berbaju merah dari SMPN 1 Takeran bejabat tangan dengan juara 2 dari SMPN 1 Kawedanan. Mereka saling mengucapkan selamat kepad yang menang. pelajaran ini bagus ditiru untuk para caleg yang sekarang tidak bisa menerima kekalahan.

Kita orang tua apalagi bakal caleg harus malu dengan anak didik kita yang sportif untuk selalu mengakui dan menghormati yang menang dan menerima kekalahan dengan mengulurkan tangan dengan disertai keikhlasan hati untuk bersaing diwaktu mendatang.

Lihatlah  mereka tersenyum dikulum saling memaafkan dan mengucapkan selamat..


Sedangkan Juara ke Tiga dari SMPN 3 Parang berkaos merah putih mengucapkan terima kasih kepada juara ke empat.


Sekolah dipinggiran Magetan paling timur masih bisa menggondol medali emas lewat cabang olah otak yaitu catur. Dan sebelumnya telah mengoleksi medali perak dengan olah tendang bola.

Senin, April 13, 2009

Dewan Pendidikan Warning Pelaksanaan Uan

Pelaksanaan UAN diharapkan bersih dan jujur. Dewan pendidikan Magetan harus bisa menjadi dewan betul, bukan dewan-dewanan walaupun bukan seperti dewan wakil rakyat yang baru saja terpilih untuk mencari kerja dan hidup nyaman walaupun hanya kerja sesaat.

Dewan harus berani menegur dan menyemprit sekolah yang tidak jujur. Demi pendidikan Magetan ke depan, kita mulai dulu untuk menyelenggarakan UAN jujur.

Tolong dan mari bersama menjujurkan UAN. Bila Jujur akan berdampak luas terhadap dunia pendidikan. Pendidikan akan maju dan berprestasi secara murni.

Minggu, April 12, 2009

Team Sepak Bola SMPN 1 Takeran Magetan Masuk Final

Team kesayangan SMP 1 Takeran dan SMP 1 Magetan


Nih tak mo ketinggalan suporter dari SMPN 1 Takeran Magetan



OOSN

SMPN 1 Takeran

Dengan perjuangan yang melelahkan akhirnya Team Sepak Bola SMP 1 Takeran dicukur SMP 1 Magetan dengan skor 7-1

Dengan demikian SMP 1 Takeran mendapatkan gelar the best two in Magetan




Dengan digelarnya seluruh ekskul pada hari sabtu, ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Dari cabang sepak bola hari ini menyisihkan lawan-lawannya sehingga besuk akan bertanding untuk merebut mahkota juara.

Kualitas Pendidikan



PINI DIANTA
Jawaban Edisi Bulan Desember 2008
Nama : Drs. Edy Siswanto, M.Pd. Kepala SMPN 1 Takeran Magetan (www.wajahpendidikankita.blogspot.com)

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah betul-betul menaikkan anggaran pendidikan 20% untuk tahun 2009, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tertuang pada perubahan UUD.

Sasaran utama kenaikan anggaran itu adalah: untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, dengan memperhatikan kesejahteraan guru, dan berbagai kebutuhan sekolah baik sarana prasarana fisik maupun sarana pembelajaran. Sudah tidak asing lagi disetiap sekolah sudah ada komputer lengkap dengan internetnya. Lebih baik lagi kalau sudah hotspot, sehingga peserta didik asyik berinternet ria sambil mengerjakan tugas dimana-mana.

Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kultur sekolah masing-masing yang tahu kebutuhan sekolah adalah sekolah itu sendiri, sehingga dana yang dikucurkan langsung kepada sekolah akan langsung menuju sasaran dan diawasi oleh warga sekolah serta masyarakat sekitar. Tranparansi dalam keuangan harus segera dimulai dan bahkan sudah terlambat kalau baru memulai sekarang.

Untuk mengurangi kebocoran keuangan harus melibatkan semua elemen yang ada. Kemauan dari dalam sekolah sendiri untuk berbuat jujur harus segera diwujudkan. Selaku komite sekolah harus berani ikut ambil bagian terlibat dalam penyusunan rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) serta mengawasi dalam perjalanannya. Selain komite, masyarakat dan pemerintah pusat serta daerah juga dinas pendidikan dibantu oleh LSM dan orang tua/wali murid bertanggungjawab untuk mengawasi perjalanan sekolah baik dari segi pengguanaan keuangan maupun kualitas sekolah.

Sementara ini, dengan naiknya anggaran pendidikan 20% banyak PNS lain yang iri terhadap guru. Hal itu bisa dimengerti untuk sementara waktu, karena mereka belum tahu bagaimana substansi menjadi guru. Profesi guru sebenarnya merupakan tugas yang paling berat dalam mempersiapkan generasi penerus yang bisa menjadi pemimpin di negerinya sendiri. Kalau hanya memberikan meteri alias menyampaikan ilmu selasai, itu bukan guru namun tukang penyampai ilmu. Kalau guru pola berpikirnya sudah memandaikan anak dibidang IQ, SQ dan EQ juga FQ akan berat, bahkan gaji tiga kali lipatpun masih kurang.
Penulis akan sangat setuju jika sertifikasi bisa menjadi seleksi untuk guru baik swasta maupun negeri dalam menghargai seorang umar bakrie. Hal demikian perlunya sosialisasi bahwa tugas guru adalah berat tidak hanya memberikan angka 10 untuk matematika namun bagimana perilaku sikap mentalnya, bahasanya, kontrol emosi dan spiritualnya juga ketrampilan dan teknologinya dsb.dsb. Memang susah memanusiakan mansia itu.

Tray Out Bersama SMP ke Dua di Kab Magetan

Hari ini dimulai tray out kedua di Magetan dimulai.

Sabtu, April 11, 2009

MKKS dan Peresmian Masjid Di SMPN 2 Sidorejo Magetan

Pengarahan UAN Oleh Kadindik Magetan


Penanda Tanganan Prasasti disaksikan Ketua Komite

SMPN 2 SIDOREJO


Bapak Drs. Bambang Trianto,MM. sedang meresmikan Musholla SMP 2 Sidorejo Magetan


Saat MKKS di SMPN 2 Sidorejo Bpk. Drs. Bambang MM meresmikan musholla dan memberi pengarahan tentang seputar UAN bersama Bapak Yusi, Bp. Sutrisno dan Bp. Sugeng Hariadi.

Pada intinya tidak ada perbedaan denga tahun yang lalu, namun diharapkan pelaksanaan UAN berjalan tertib, damai, lancar dan jujur serta lulus 100%.

Jumat, April 10, 2009

Pelajaran Menjadi Caleg

Pesta demokrasi telah berlangsung dan sementara yang unggul adalah partainya presiden kita SBY. Akhir-akhir ini banyak lapangan kerja terbuka, dengan persyaratan tidak begitu ketat yang berijasah paket B maupun paket C pun ok.

Kami sebagai guru telah mempersiapkan anak didik untuk menjadi pemimpin di hari esok. Dengan perubahan yang mencolok dari pilihan tidak langsung menjadi pilihan langsung, maka dunia pendidikan harus segera mempersiapkan pemimpinnya sedini mungkin.

Untuk menjadi seorang RT sampai Presiden sekarang sudah harus melalui pemilihan langsung yaitu rakyat yang bicara. Dengan kondisi sekarang maka semua guru harus memberikan nasehat kepada anak didiknya seperti: harus berkelakuan baik, sopan dan santun tehadap semua orang, berakhlak mulia, berbahasa halus dan santun, suka menolong, ramah, ikhlas bakti, dan suka memberi atau beramal yang kesuma itu berporos kemampuan Emotional Spiritual Questioan.

Jika anak didik sekarang sudah menjadi anak yang sholih dan sholekhah maka kedepan tidak akan mengalami kesulitan dan tidak banyak mengeluarkan uang untuk menjadi seorang Ketua RT maupun Calon Legeslatif serta Bupati atau walikota dan bahkan presiden jadi.

Kemarin ada yang menyiapkan dan memperluas Rumah Sakit Jiwa untuk para caleg yang gagalmenduduki kursi empuk pendulang dolar. Mereka yang mencalonkan harus bisa berjiwa besar untuk tidak menjadi korban dan bahkan mati karena terkejut oleh perolehan suara di TPSnya yang jeblok. Korban sudah berjatuhan seperti di Bali dan Surabaya sedangkan perilaku aneh yaitu meminta kembali uang yang telah dibagikan dan Televisipun diambil lagi.

Korban pemilu legislatif (Pileg ) bertambah. Jika di Buleleng Dra Putu Lilik Heliawati, Caleg partai Hanura tewas mendadak lantaran suara yang diperoleh tidak sesuai harapan, di Jembrana justru ketua tim sukses caleg yang lolos ke kursi legislatif tewas usai pesta kemenangan.

Berbeda dengan caleg yang bisa menerima kenyataan,mereka ada yang memberi uang dengan ikhlas daan tidak jadipun tidak ada problema kehidupan. Alhasil jadi tidak jadi yang bersyukur menerima kenyataan dan bahkan memberi selamat kepada yang menang.

Mari anak didik kita terutama yang masih duduk di bangku sekolah kita bekali sikap jantan yang bisa menerima kenyataan hidup. Bersyukur atas semua nikmat dan bersabar atas semua kekurangan yang menimpa kita.

Kapan kita berjiwa satriya, kalau yang kalah menjadi musuh dan yang menang menjadi angkuh.

Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi 

Kamis, April 09, 2009

Contreng

Warga negara Indonesia hari ini sedang berpesta demokrasi dengan meilih wakil-wakilny yang akan duduk di kursi dewan.

Dengan hari libur yang panjang, maka banyak para warga yang mudik sehingga sekitar 30% yang tidak menggunakan hak pilihnya di daerah mereka tinggal.

Dengan tingkat kesulitan yang tinggi kemungkinan suara keliru semakin banyak, bahkan agenda pencontrengan banyak yang molor sampai sore.

Mudah-mudahan pesta ini bisa menghasilkan para wakil rakyat yang mengerti pada tuntutan rakyat. 

Selasa, April 07, 2009

Pelantikan UAN

Hari ini pelantikan UAN untuk semua sekolah do Kab. Magetan.

Senin, April 06, 2009

Pelantikan Dewan Korpri Kabupaten Magetan

Bapak Bambang Kusbandono Mantan Bupati Magetan sekitar tahun 1980 an dan Bapak Bupati Soemantri melantik Dewan KORPRI Magetan





Perggantian antar waktu Dewan Korpri di Kab Magetan tgl. 7 April 2009 Memenuhi Gedung Saba Nugraha di utara Alon-Alon Magetan.
Sambutan Penasehat Korpri Kab Magetan Bapak Sumantri
KORPRI harus betul-betul menjadi pelayan masyarakat dan abdi masyarakat, bukannya menjadi majikannya rakyat.

Monitor Belajar SMP 1 Takeran

Suasana Belajar Kelompok Di Rumah Ririn Desa Kerik Bersama Bp. Karno
SMP 1 Takeran


Belajar Kelompok Di Rumah Bu Yuli Likasan Takeran Bersama Tutor Bu Budi




Belajar terkadang masih perlu diawasi dan dimonitor. Untuk membangkitkan semangat anak dalam belajar di rumah sering bapak ibu guru berkeliaran melihat langsung perjuangan anak dalam mempersiapkan diri menghadapi UAN.


Sejak penulis mengabdi di SMPN 2 Parang, pada malam hari menjelang UAN berkeliaran untuk memberi motivasi anak belajar di rumah. Mereka membentuk kelompok sendiri-sendiri dan juga ada yang sendirian, karena terlalu jauh jarak mereka. Terkadang mereka belajar kelompok sore hari bisa di sekolah dan di rumah. Sedangkan guru mapelnya membimbing sesuai dengan permintaan anak didiknya.


Kejadian yang banyak ditemui di rumah adalahkurang pedulinya orang tua terhadap belajar anak mereka. Banyak orang tua melihat Televisi saat mereka sedang belajar, bahkan sering nonton bersama walaupun besuknya menghadapi UAN.

Baru saja saya sidak ke desa Sawo kec. Takeran dan sekitarnya, ternyata ada yang masih belajar, ada yang sudah keluar dan ada juga yang melihat televisi bersama keluarganya.

Kejadian ini perlu sekali mendapat perhatian bagi dunia pendidikan untuk membudayakan jam belajar bagi anak bangsa. Alangkah indahnya ketika mulai jam 7 sampai jam 9 di seluruh Indonesia itu merupakan jam wajib belajar dan semua kegiatan dikondisikan membantu kenyamanan belajar. Untuk membantu kelancaran jam belajar bisa: mematikan TV, memberi makanan kecil untuk belajar, membuat suasana tenang,menunggui anaknya ketika belajar dll.


Hampir 8 sampai sembilan tahun saya selalu monitor di malam hari ketika menjelang UAN. Sejak dari SMPN 2 Parang kemudian SMPN 2 bendo dan di SMP 1 Takeran serta SMP 2 Kawedanan. Banyak cerita yang menarik dari berbagai latar belakang orang tua mereka.


Dari sebian besar orang tua masihkurang peduli terhadap belajar anak di rumah. Mereka seolah-olah menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan ke guru. Sehigga di rumah tak begitu mendukung terwujudnya suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.


Mudah-mudahan orang tua murid mulai berubah utnuk peduli dan bertanggung jawab terhadap pendidikan anak kita semua. Juga diharapkan aparat desa dan pemerintah juga masyarakat sekita peduli terhadap pendidikan generasi mendatang.

Minggu, April 05, 2009

Mengapa Kolom Pendidikan di Koran Belum Ada??

Aku sedih melihat koran yang belum ada halaman khusus tentang Dunia Pendidikan. Alangkah bagusnya bila setiap hari ada berita tentang pendidikan.
Sepert yang ada di Kompas Jawa Pos dll. bisa kita lihat seperti ini Kapan pendidikan maju kalo pemberitaan tentang guru dan dunia pendidikan tidak setiap hari bisa kita lihat dan baca??
Saya sangat menantikan seperti di Jawa Pos ada Opini Guru dan untukmu Guruku yang baru selesai dihelat dengan gegap gempita oleh dunia pendidikan bisa terus.
Untuk memacu guru berkompetisi disegala bidang harus ada kolom atau halaman khusus tentang dunia pendidikan.
Mudahan harapan ini bisa didengar dan dikabulkan oleh yang berwajib.

Good Minus God = Nol

Simple dan tegas serta cepat mengena hati. Motto sederhana yang aku baca di Jawa POs saat santai di Pintu Gerbang SMP 1 Takeran Magetan sangat menyentuh hati. Hanya dengaN MEMBACA GOOD - GOD = NOL pikiranku tersembur untuk membuat logo sebanyak mungkin untuk ditempel di setiap kelas.


Seiring dengan perkemabangan dunia sekarang, banyak kenakalan dan stres berat gara-gara kurang memperhatikan yang satu ini yaitu GOOD. Pandai saja masih kurang, harus diimbangi dengan kejelian hati dalam memandang GOOD. Orang akan berhasil bila keduanya berjalan seiring dan bahkan bisa lebih besar prosentasenya ke GOOD dari pada GOD.

Jumat, April 03, 2009

UAN (Ujian Akhir Nasional) JUJUR

Bagaimana Jika UAN jujur???? postingkan pendapat anda.
Majukah pendidikan kita ....
Apakah selamanya akan begini terus..
Kapan dimulai jujuuurr????
Siapa berani.....?????

Workshop Sabtu Di SMP 1 Takeran Magetan

Sertifikasi guru
Sertifikasi guru tetap berjalan walaupun berita yang memanas, dengan adanya pencabuta dana profesional guru dari menteri keuangan.
Namun pagi ini SBY menegaskan untuk tidak akan mencabut dana sertifikasi guru. Ini hanya isu politik. Yaa biasa untuk menarik simpatisan ... emangnya dak boleh menjelang pemilu baik legeslatif maupun presiden saling memberi stimuli dan respon.

Agenda tentang UAN.
Para guru mengharapkan kejujuran ditegakkan sehingga bisa menghasilkan lulusan yang mentes/asli lhoo. Bukan sekadar lulus dengan nilai baik, tetapi setelah masuk sekolah unggulan mereka terlempar dan bahkan ada yang tidak kuat akhirnya keluar.
Sedangkan yang mentes pada awal masuk hanya ranking dibawah, tetapi kalau sudah rapotan mereka bertengger di tengah dan bahkan bisa 10 besar atau tiga besar.

Kinerja guru
Masih lemahnya kinerja guru karena mereka enggan untuk berubah. Mereka hanya mengerjakan rutinitas tanpa ada perubahan. Setiap hari ya itu--itu saja yang mereka lakukan. Tanpa terasa mereka rata-rata sudah hampir 15 sampai 20 tahun bekerja tanpa ada perubahan.
Seandainya mereka ada sedikit rasa ingin tahu dan berubah, pasti mereka juga akan berprestasi dan berprestasi. diusahakn hari ini lebih baik dari hari yang kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Jika hari ini sama dengan kemarin berarti mereka tak hidup, atau bagaikan mayat hidup yang sedang bejalan. Apalagi hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka akan CeLAKa dan celaka



Susilo Bambang Yudhoyono Jamin Sertfikasi Guru


Kamis, April 02, 2009

Program Jumatan di SMPN 1 Takeran Magetan

The best   five Program of SMP 1 Takeran Magetan
Sekolah bernuansa :
1.Pondok Pesantren
2. Pengembangan  Akademis
3. Pengembangan Olah Raga dan Seni
4. Bahasa Inggris
5. Tekglob (Teknologi Global)

Dalam menerapka nuansa pontren banyak kegiatan yang bernuansa Islami. Karena 100 % warga kami muslim maka tidak ada kesulitan untuk menuju budaya islami.
kegiatan tersebut dimulai dari: Jabat tangan, baca doa dilanjutkan baca zus amma' dan yasinan setia jumat pagi, sholat dhuha, jamaa dhuhur, dan jumatan, kultum, mabit (majelis bimbingan iman taqwa), ekstra TPA setiap sabtu, hadrah, istighozah dan lomba paling banyak hapalan surat-surat pendek.  
Kegiatan jumatan masih ada saja  guru yang belum mengikuti jumatan di sekolah secara rutin.
Guru yang tidak mengikuti jumatan tgl. 3 April 2009 di sekolah adalah:1. P.sugeng.2. P Istondo.3. Bu Farida

Tolong teman-teman guru, kalau tidak ada halangan atau kegiatan yang memang tidak bisa membuat jumatan di sekolah bisa memberi tahu temannya.

Kita sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk membentuk karakter anak menjadi insan beriman dan bertaqwa, namun kalau gurunya masih belum mengikuti irama sekolah akan mengalami kesulitan menuju puncak impian.