Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Kamis, Desember 31, 2009

Selamat Tahun Baru 2010

Dengan datangnya tahun baru semoga membawa perubahan baru menuju kemenangan atau keberhasilan. Terutama dalam bidang pendidikan akan membawa semangat baru untuk memperbarui metode pembelajaran.

Sementara ini kebanyakan guru masih enggan untuk belajar mempebaiki metode pembelajarannya. Keengganan berubah dikarenakan faktor umur menjelang pensiun, sifat introvert, dan mungkin juga kurangnya sarana sekolah, serta kurangnya studi banding ke sekolah lain.

Minggu, Desember 27, 2009

Kunci Sukses

Kunci sukses adalah TAQWA. Allah SWT berfirman :
  1. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa (muttaqin) mendapatkan kemenangan (kebahagiaan). (An-Naba [78]:31)
  2. Mereka berjalan di atas petunuk dan mereka mendapatkan kemenangan (kebahagiaan). Al-Baqarah [2]: 5).
  3. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Tuhan akan menunjukkan baginya jalan keluar. (Ath-Thalaq [65]: 2).
  4. Dan Allah memberi rezeki kepada mereka dari arah yang tidak disangka -sangka (Ath-Thalaq [65]: 3)
  5. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Tuhan akan memudahkan segala urusannya. (Ath-Thalaq [65]: 4).
  6. Barang siapa yang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya. (Ath-Thalaq [65]: 5). (Hidayatullah, edisi 06/XXII/Ok.09)
Dengan demikian kita tidak ragu lagi bahwa ketaqwaan adalah segala-galanyauntuk menjadi seorang sukses.

Jumat, Desember 25, 2009

Dapur Desa Bu Moer Takeran

Ayo jangan lupa mampir di Dapur Desa Bu Moer ...ueeenakk jaaaannn parkir luas nyaman buktikan...

http://www.youtube.com/watch?v=ioRWzTVaYDs

Minggu, Desember 20, 2009

BSM dan Beasiswa Prestasi

Peraih Juara I Kab Magetan
Yang mendapatkan Beasiswa Prestasi Rp. 600.000 dalam satu semester

Rabu, Desember 16, 2009

Demo

SMPN 2 Poncol Magetan

Selamat Jalan Bpk. Suprapto bersama Ibu untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Magetan


Bersama ketua Osis Semesta



SMPN 2 PONCOL letaknya jauh dari perkotaan mempunyai kelebihan-kelebihan, diantarnya peserta didiknya yang ramah, polos, rajin, patuh dan semangat yang luar biasa untuk berprestasi.


Selain keluguan dan kepolosan yang nampak dari guratan wajah mereka yang masih belum terkontaminasi hiruk-pikuknya kemerosotan moral, mereka butuh asupan ilmu dan ketrampilan serta sentuhan emosional spiritual yang lebih menggigit lagi, biar menjadi generasi sukses di masa mendatang.

Selamat kepada Bapak Suprapto S. Pd. untuk berkreasi dan berpacu mengemban sekolah baru yang penuh tantangan dan harapan.

PESERTA DIDIK HOBBY MEMBACA





Suprapto, S.Pd. Memandang jauh ke-depan
mau dikemanakan sekolah ini...

Senin, Desember 14, 2009

Jalan santai HUT KORPRI Magetan.AVI

ENGLISH MGMP

Below are your account details

Print Account Details

You will need this information to sign in to Yahoo! and to reset your password in case you forget it. Please print and keep this information in a safe place for future reference.

  • Yahoo! ID & Email address:englishmgmpmgt@yahoo.com
  • Alternate Emailedy140262@yahoo.com
  • Birthday14 February 1962
  • 1. Security QuestionWhat is your youngest child's nickname?
  • My Answeredys
  • 2. Security QuestionWhat was your favorite food as a child?
  • My Answersate
  • Postal Code43836

Minggu, Desember 13, 2009

GILA ......AKU HARUS GILA....

Gilakah aku??

Keadaan sekarang memaksa untuk..

Aku kena gila MEMBACA..
Aku kena gila BERFIKIR..
Aku kena gila BELAJAR
Aku kena gila MENULIS
Aku kena gila MENGANALISIS
Aku kena gila CARI ILMU
Aku kena gila MERANCANG
Aku kena gila BEKERJA
Aku kena gila BERDAKWAH
Aku kena gila RUHIYYAH
Aku kena gila SELIDIK

GILAKAH AKU??

SUDIKAH ANDA UNTUK BANTU SAYA MENJADI 'GILA'??

ATAU SUDIKAH ANDA MENJADI 'GILA' BERSAMA SAYA DEMI KEPENTINGAN ISLAM??

Firman Allah dari surah al-Baqarah ayat 216 yang bermaksud:

"Kamu diwajibkan berperang (untuk menentang pencerobohan) sedangkan peperangan itu ialah perkara yang kamu benci, dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu pada hal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu pada hal ia buruk bagi kamu, dan (ingatlah) Allah jualah yang mengetahui (semuanya) sedang kamu tidak mengetahuinya."

Surah al-Ankabut ayat 69 yang bermaksud:

"Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana Kami (Allah), sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredhaan) dan sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang melakukan kebaikan."


p/s : dunia sekarang sememangnya sudah naik gila.

DIUNDUH DARI : http://nurjannah87.blogspot.com/

Khasiat Petai




Hidup pemakan petaiiii...
Petai, Si Bau yang Berkhasiat Besar
Anda semua pasti mengenal bahwa Petai (Pete) sebagai buah yang membuat
bau mulut dan bau kentut sangat tidak sedap. Tapi mungkin banyak diantara
anda tidak mengetahui bahwa pete mengandung 3 macam gula alami yaitu
sukrosa,fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat.
Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga yang instan,
namun cukup lama dan cukup besar efeknya. Riset membuktikan dua porsi pete
mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit.

Makanya jangan heran jika pete adalah buah yang disukai oleh para atlet top.
Penelitian juga membuktikan bahwa pete tidak hanya memberikan energi,
namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi buruk.
Ini membuat pete menjadi salah satu makanan penting dalam makanan keseharian kita.


Depresi
Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien penderita
depresi,banyak orang merasa lebih baik setelah makan pete. Hal ini terjadi
karena pete mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi
serotonin. Inilah yang akan membuat relax, memperbaiki mood dan secara
umum membuat seseorang lebih bahagia.

PMS (premenstrual syndrome)
Jika mengalami PMS saat 'tamu' datang, anda tidak perlu minum pil ini ataupun itu, cukup atasi dengan makan pete. Vitamin B6 yang dikandung pete mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mood.

Anemia
Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pete dapat menstimulasi produksi
sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.

Tekanan darah tinggi
Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam,
sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu tingginya,
sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi
mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

Kemampuan otak
200 siswa di Twickenham (Middlesex) tertolong dengan mudah melalui
ujian pada tahun ini karena memakan pete pada saat sarapan, istiraha, dan
makan siang. Riset telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium
tinggi dapat membantu belajar dengan membantu siswa semakin waspada.

Sembelit
Karena kandungan serat yang tinggi, maka pete akan mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.

Obat mabuk

Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan "penyakit" mabuk adalah
milkshake pete, yang dimaniskan dengan madu. Pete akan membantu
menenangkan perut dan dengan bantuan madu akan meningkatkan kadar gula darah yang
jatuh,sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalamtubuh.

Kekenyangan

Pete memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada anda terasa
panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan pete untuk mengurangi sakitnya.

Mual di pagi hari
Makan pete diantara jam makan akan menolong mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah.

Gigitan nyamuk
Sebelum anda meraih krim gigitan nyamuk, coba untuk menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit pete. Banyak orang berhasil mengatasi rasa gatal dan bengkak dengan cara ini.

Untuk saraf
Pete mengandung vitamin V dalam jumlah besar, sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.

Kegemukan
Penelitian di Institute of Psychology Austria menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan yang menenangkan seperti coklat dan keripik. Dengan melihat kepada 5.000 pasien di rumah sakit, peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang mejadi gemuk karena tekanan kerja yang tinggi. Laporan menyimpulkan bahwa, untuk menghindari nafsu memakan makanan karena panik, kita butuh mengendalikan kadar gula dalam darah dengan ngemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk mempertahankan kadarnya tetap.

Luka lambung
Pete digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena
texturnya yang lembut dan halus. Buah ini adalah satu-satunya buah mentah yang
dapat dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus yang parah. Buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

Mengatur suhu tubuh
Banyak budaya lain yang melihat pete sebagai buah 'dingin' yang mampu
menurunkan suhu tubuh dan emosi ibu yang menanti kelahiran anaknya. Di
Belanda misalnya, ibu hamil akan makan pete untuk meyakinkan agar si bayi lahir dengan suhu tidak tinggi.

Seasonal Affective Disorder (SAD) (penyakit emosional yang kacau)

Pete dapat membantu penderitas SAD kerena mengandung pendorong mood alami,tryptophan.

Merokok
Pete dapat menolong orang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan
B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh
cepat sembuh dari efek penghentian nikotin

Stress
Kalium adalah mineral penting, yang membantu untuk menormalkan detak
jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Ketika kita stress, kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga
akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan lagi
dengan bantuan makan petai yang tinggi kalium.

Stroke
Menurut riset dalam "The New England Journal of Medicine," makan pete
sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian
karena stroke sampai 40%.

Caplak
Mereka yang suka berpaling pada pengobatan alami akan berani bersumpah, jikaanda ingin mematikan caplak, maka ambil sepotong pete, dan letakkan di caplak itu. Tetap pertahankan pete itu dengan menggunakan plester! Setelah membaca semua fakta diatas maka anda harus percaya bahwa pete adalah obat alami untuk berbagai macam penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel, pete memiliki protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali
lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi,
dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.

Pete juga kaya kalium dan merupakan buah dengan nilai makanan terbaik.
Jadi mungkin sekaranglah saatnya anda mengubah kata-kata yang sudah terkenal
mengenai apel itu menjadi: "A Petai a day keeps the doctor away" (makan
pete tiap hari akan menjauhkan anda dari

Sabtu, Desember 12, 2009

Semoga Menjadi Haji Mabrur


Kepulangan para jamaah haji di tanah air disambut dengan suka cita. Banyak dari para jamaah haji yang mengalami perubahan. Ketika berangkat naik kursi roda, tetapi setelah pulang dari tanah suci sembuh bahkan korsi rodanya tidak dipakai lagi.

Dari cerita mereka, kalau berada di sana jangan sampai sombong,ria atau jampangi (bahasa jawa), karena akan langsung kena akibatnya.

Kamis, Desember 10, 2009

Handoko mantan SMPN 2 Parang

Mo Ke Jepang
Bekerja Semoga Sukses
SPARDA


Rabu, Desember 09, 2009

Tray Out SMP 1 Takeran Magetan

Besok SMPN 1 Takeran Tray out.
Untuk menghadapi UN (Ujian Nasional) try out mandiri harus dipersiapkan semaksimal mungkin. Dua hari mulai Jumat sampai Sabtu 4 bidan study di cobakan untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan peserta didik.

Dengan mengetahui hasil kakak kelanya yang banyak belum berhasil dalam menempuh UN, maka mereka lebih siap dan bahkan setiap hari mereka mengajak berdoa bersama.

Mudah=mudahan dapat sukses 100%.

Semesta Gelar Footsal

Pemenang Juara 1 Dari SDN Madigondo



Selamat Para Juara
I SDN Madigondo, II SDN Kiringan. III MI Banaran


Pertahankan untuk meraih Kejuaraan tahun depan


Dalam rangka mengalakkan persepakbolaan mini, SMPN 1 Takeran menggelar turnamen footsal tingkat SD se kec. Takeran.
Mari bergabung dan kita sukseskan sehinngg sepak bola di Takeran maju.

Laptop dan Guru

Guru harus punya laptop ke depan seusai dengan pernyataan Kadispendik Jatim bahwa satu guru satu Lapto.
Program satu guru satu laptop. Rencananya, program itu mulai bergulir 6 Desember.
Kepala Dispendik Pemprov Jatim Suwanto mengatakan, program tersebut merupakan usul Klub Guru. Mereka beranggapan, dengan satu guru satu laptop, guru dimudahkan dalam mengerjakan tugas sebagai pendidik. Nah, dispendik hanya memfasilitasi guru yang ingin memiliki komputer jinjing tersebut. Untuk itu, dia berkerja sama dengan bank. "Kami harap bank bisa membantu," ungkap dia kemarin
Sedangkan menteri kita juga mengamini program tersebut. Lebih cepat lebih baik. Semua guru sangat setuju dan bahkan siap untuk segera mencicil. Kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh. "Program itu bisa membantu guru dalam menjalankan tugas," tutur dia sesudah sosialisasi kebijakan pendidikan nasional di Hotel Elmi kemarin. (Jawa Pos,Minggu, 22 November 2009 ]

Korupsi Dibasmi

Semarak memperingati hari anti korupsi melanda dimana-mana. Sekolahpun tak tinggal diam. Banyak sekolah yang mendirikan atau membuka kantin kejujuran, warung bisu dsb, yang pada intinya membekali anak untuk tidak korupsi alias jujur.

Selasa, Desember 08, 2009

Kekal

P Yoto berketempatan kekal.
Inilah wajah Kepala Sekolah Baru

ENGLISH MGMP

To day more about 39 English teachers join MGMP in SMPN 1 Sidorejo Magetan. The agenda will discuss about RPP.

The meeting is opened by the head master. He hope, all English teacher have to change learning and teaching. Make the students are happy and interesting with English.

Because English is the second subject matter that the most difficulty or afraid, so at least the teacher must be interesting. In the

Jumat, Desember 04, 2009

Workshop Di SMP 1 Takeran Magetan





Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN 1 TAKERAN. Hari ini dsbtu,5 Desember 2009 mengundang Bp. Drs. Sutrisno untuk memberikan materi yang berkaitan kemajuan sekolah.

Kamis, Desember 03, 2009

Hari KORPRI




Dengan semangan HUT KORPRI dan ulang tahunnya bapak kita H Sumantri bupati Magetan, para pegawai di Magetan jalan santai dari alon-alon dengan berbagai hadiah yang menarik.

Selasa, Desember 01, 2009

9 Macam, Guru

Ketika alokasi dana pendidikan meningkat sesuai dengan perubahan Undang Undang Dasar yaitu 20%, banyak para profesi lain iri terhadap profesi guru. Penulis menyadari terhadap mereka yang iri terhadap pekerjaan guru yang begitu ringan dalam bekerja.

Ketika gaji guru hanya cukup untuk memenuhi standar hidup tidak banyak orang yang meliriknya, namun akhir-akhir ini banyak memandang profesi guru enak dan mudah serta gajinya banyak. Tidak hanya guru, semua pengawai negeri sipil bernasib sama. Untuk menjadi miskin tidak mungkin dan untuk menjadi kaya juga hanya dalam impian. Kaya jadi kenyataan kalau mempunyai penghasilan dari luar atau istilah kerennya bisnis lain diluar pekerjaannya.

Kita telusuri bagaimana sebenarnya kiprah guru yang sekarang menjadi impian dari sebagaian dari bangsa untuk mengejar profesi guru, walaupun masih kalah keren dengan profesi dokter dan yang lain. Dari anak yang menempati rangking 10 besar di kelas mungkin sudah melirik profesi guru. Jangan tergiur dengan glamor dari luar yang menghebohkan berbagi insan pendidikan, kelihatannya profesi guru mudah diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan.

Ada tingkatan yang perlu kita pahami dalam menggeluti guru menuju profesionalis sejati, antara lain:

  1. Guru yang baik adalah guru yang berangkat pagi pulang siang. Tingkatan guru ini dari segi waktu sudah memenuhi standar kehadiran, karena mereka rajin masuk sesuai dengan standar pegawai negeri sipil.
  2. Tingkatan kedua adalah guru tingkatan pertama ditambah dengan peduli lingkungan. Karena peduli lingkungan baik fisik dan nonfisik, sehingga mereka nyaman dan kerasan di sekolah.
  3. Guru tingkatan ketiga adalah guru tingkatan ke dua ditambah dengan rajin pula masuk kelas. Guru tingkat ketiga ini dari segi fisik sudah sangat memenuhi. Dengan bekal rajin dan dapat berinteraksi dengan lingkungan sekolah, serta rutin masuk kelas, maka guru tingkat ini dari segi kasat mata merupakan idola tepat waktu dengan sebutan guru tertib.
  4. Guru tingkat keempat, ternyata tidak hanya rajin masuk kelas dan mengajar selesai pembelajaran, namun perlu kemampuan untuk berakting untuk memuaskan siswanya. Tuntutan guru ke empat ini harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan, sehingga materi mudah dicerna oleh anak didik.
  5. Guru tingkat ke lima selain mempunyai kemampuan 1 sampai 4 harus mempunyai kemampuan sejauh mana kepedulian guru untuk memperhatikan perbedaan yang ada pada individu peserta didik, sehingga membuahkan bentuk pelayanan yang berbeda pula pada setiap individu peserta didik. Disinilah sentuhan emosional guru muncul. Pada tingkatan inilah jiwa profesi guru nampak jelas.
  6. Tingkat ke enam setelah mengetahui pribadi masing-masing anak, guru bisa menanamkan ke lubuk hati yang dalam untuk selalu berjiwa besar, optimis meraih sukses masa depan?. Dengan bisikan jiwa serta nurani atau intuisi yang kuat dari dalam anak akan menimbulkan motivasi dan kebulatan tekad untuk mencapai cita-citanya sampai tuntas. Tingkatan ke enam ini guru sudah menyentuh kemapuan emosional dan spiritual anak. Pada tingkat ke enam ini profesi guru sudah mulai menyentuh dunia maya yang tidak bisa kita tentukan dengan akal dan teori. Beratnya guru kalau sudah bergesekan dengan nilai moral, iman dan ketakwaan seseorang yang berporos pada intuisi dan kata hati.
  7. Tingkatan ke tujuh ini akan berdampak pada kemampuan anak untuk memberiakn apresiasi pada tantangan adalah ujian hidup. Sehingga kalau sampai terjadi guru memberikan hukuman, anak malah akan bersyukur dan berterima kasih atas peringatan atau hukumannya. Contoh apabila guru melakukan kekerasan dengan memukul misalnya, anak tidak merasa dendam bahkan malah berterima kasih. Seolah-olah peraturan itu ada dimana-mana walaupun tidak kemana-mana.
  8. Tingkatan ke delapan, guru semakin jauh jangkauan edukasinya sehingga sampai mengenal karakter lingkungan keluarganya. Kalau seorang guru sudah bisa bekerjasama dengan orang tua dalam mendidik anak, tidak ada kesempatan bagi anak untuk tidak berhasil dalam pembelajarnannya maupun masa depannya.
  9. Guru tingkat ke sembilan guru melibatkan masyarakat sekitar dan lintas sektoral dan stake holder untuk berkolaborasi dalam menetukan nasib anak generasi bangsa. Tingkat ke sembilan ini tugas guru terlalu berat. Dengan sisa waktu dari sekolah masih harus mengontrol dan mencuri tahu bagaimana perilaku anak didiknya.

Dengan tingkatan tersebut, sebenarnya profesi guru dikategorikan sangat berat. Kalau mau mencari pekerjaan, profesi guru tidak ada habisnya. Bisa sampai 24 jam. Contoh kalau ada anak didik yang nakal, bisa membebani pikiran sampai rumah dan bahkan bisa makan hati. Maka kalau ada profesi lain iri dengan guru si umar bakri perlu dipertanyakan dimana letak kecemburuannya dan kemudahan dari pekerjaan guru.

Sedikit kita bandingkan dengan profesi dokter yang sama-sama mempunyai pasien manusia. Guru berhubungan dengan manusia sehat untuk sukses masa depan, sedangkan dokter berpasien manusia belum sehat untuk mempertahankan hidup yang nota bene berhubungan dengan nyawa seseorang. Penyakit mempunyai takaran khusus dan terukur untuk menjadi sehat atau sembuh. Tetapi anak didik tidak terukur seberapa banyak ilmu dan ketrampilan yang bisa menopang masa depan yang sukses. Untuk mencetak generasi yang sukses tidak ada resep khusus dan pasti namun penuh dengan segala kemungkinan yang semuanya berubah.
Siapa atau sekolah mana yang berani pasang harga atau tarip untuk mensukseskan pesertadidiknya di masa mendatang? Saya kira didunia ini belum ada sekolah atau orang yang bisa menjamin masa depannya sukses atau bahagia di dunia. Apalagi bahagia di akherat.

Berbeda dengan dokter spesialis yaang memasang iklan dengan keahliannya bisa menyembuhkan penyakit kanker tanpa oprasi dsb.



Ada Yang Masih, Ragu, Malu, Yakin, Semangat, Menyandang Predikat Guru



HIV/AID Mengancam Generasi Muda


Para pemuda dan anak-anak gencar mengkampanyekan HIV/AID

Senin, November 30, 2009

Serba Serbi UAN

Pak Guru Menangis Usai MA Melarang UN

Kompas. Senin, 30 November 2009 | 21:19 WIBMEDAN, KOMPAS.com — Komunitas Air Mata Guru atau KAMG dan beberapa elemen masyarakat di Sumatera Utara melakukan syukuran dengan memotong nasi tumpeng atas keputusan Mahkamah Agung terhadap larangan pelaksanaan ujian nasional.


"Kami bersyukur atas putusan MA karena guru tahu UN itu benar-benar merugikan. Para guru berharap putusan MA itu dijalankan pemerintah," kata guru SMUN XVII, Patar Tambunan, dengan mata berkaca-kaca, Senin (30/11) di Medan.

Sebelum acara potong nasi tumpeng itu, para guru dan beberapa orang dari kelompok masyarakat itu menyanyikan lagu tentang penolakan UN, disusul Indonesia Raya dan pembacaan puisi tentang guru.

Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar mengatakan, UN memang pantas dihapuskan karena sebenarnya standar pendidikan di Indonesia sudah diatur atau dibuat pemerintah.

"Harusnya pemerintah hanya mengawasi jalannya standar pendidikan itu dan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan," katanya.

Pendapat senada juga dinyatakan anggota DPD RI utusan Sumut, Parlidungan Purba, yang menyebutkan bahwa UN justru merugikan siswa.

Keputusan MA yang menolak kasasi gugatan UN yang diajukan pemerintah itu sudah tepat. Dengan putusan ini, UN dinilai cacat hukum sehingga pemerintah dilarang menyelenggarakannya.

UN yang menjadi satu-satunya patokan untuk kelulusan antara lain membuat, baik guru maupun siswa melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan nilai bagus dan lulus. Hal itu mencoreng pendidikan di Indonesia.

"Namun dengan dihapuskannya nanti UN, guru diminta meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga siswa semakin pintar seperti yang diharapkan," kata Parlindungan Purba.


Ujian Nasional Diusulkan Diubah

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian nasional sebaiknya tetap dilaksanakan, tetapi fungsinya diubah. Ujian nasional bukan lagi sebagai penentu kelulusan siswa, tetapi untuk memetakan mutu sekolah. Sekolah yang kualitasnya rendah harus diintervensi pemerintah agar kualitasnya meningkat.

Demikian pendapat S Hamid Hasan, ahli evaluasi pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung; Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR RI; serta Yonny Koesmaryono, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurut Hamid Hasan, pemerintah harus berpegang pada standar pendidikan yang telah dibuat. UN diselenggarakan untuk mengetahui apakah standar pendidikan tersebut sudah tercapai atau belum oleh sekolah.

”Ketika belum tercapai, jangan lantas muridnya yang disalahkan dengan dinyatakan tidak lulus,” kata Hamid Hasan.

Justru ketika dilakukan UN dan hasilnya rendah, itu menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengevaluasi sekolah, mengapa standar pendidikan tidak tercapai. Apakah kualitas guru kurang memadai, fasilitas minim, atau ada persoalan lainnya. ”Di sinilah pemerintah berperan untuk segera membenahinya,” kata Hamid Hasan.

Karena tujuannya untuk pemetaan mutu sekolah, UN tidak harus dilakukan untuk siswa kelas tiga. Justru sebaiknya, UN ditujukan untuk siswa kelas dua sehingga cukup waktu untuk membenahi mutu sekolah.

Guru besar sosiologi pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, mengatakan, persepsi bahwa nilai UN penentu masa depan siswa harus diubah karena mendorong beragam kecurangan. Justru yang lebih penting adalah menghargai minat dan bakat setiap siswa untuk berkembang.

Yonny Koesmaryono, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, mengatakan, jika UN akan dijadikan dasar untuk masuk perguruan tinggi, maka setidaknya untuk tiga tahun ke depan UN jangan dijadikan penentu kelulusan siswa. Namun, UN dijadikan sarana untuk memetakan mutu sekolah. Berdasarkan peta tersebut, Depdiknas lalu meningkatkan mutu sekolah yang masih rendah agar sesuai standar. Setelah itulah baru UN bisa dijadikan salah satu penilaian masuk perguruan tinggi.

Tidak dipercaya

Ferdiansyah mengatakan, UN harus dijadikan sarana untuk meningkatkan mutu sekolah. Karena itu, sekolah yang belum memenuhi standar pendidikan harus dibantu untuk meningkat.

Suparman, Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia, mengatakan, dalam pelaksanaan UN, guru dicitrakan sebagai pihak yang tidak bisa dipercaya karena suka mengatrol nilai siswa, membocorkan soal, dan ingin meluluskan siswa. ”Bagaimana pendidikan kita bisa baik jika guru selalu dalam posisi disalahkan,” kata Suparman. (ELN/EKI/RTS/COK)

Berita Utama
[ Rabu, 16 Desember 2009 ]
Mendiknas-PTN Sepakati Unas Kredibel dan Jujur
JAKARTA - Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mematangkan persiapan ujian nasional (unas). Mendiknas M. Nuh kemarin (15/12) mengundang seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia dan kepala dinas pendidikan provinsi di Depdiknas. Hasilnya, mereka sepakat menyelenggarakan unas secara kredibel dan jujur.

Selain mengimbau agar kontroversi dan polemik terkait unas dihentikan, Nuh minta PTN dan kepala dinas pendidikan provinsi berkonsentrasi dalam menyiapkan ujian tersebut dengan baik. ''Kita fokus melaksanakan unas dengan kredibel dan jujur. Yaitu, meningkatkan kualitas ujian,'' tuturnya.

Nuh mengungkapkan, peningkatan kualitas unas meliputi tiga hal. Pertama, soal unas yang berkaitan dengan kedalaman materi. Kedua, penyelenggaraan ujian yang menyangkut penggandaan dan distribusi soal maupun pengawasan ujian. ''Distribusi soal harus tepat waktu. Hal itu juga menentukan kualitas unas,'' jelasnya.

Yang ketiga terkait evaluasi unas. Nuh meminta jangan sampai evaluasi unas tidak mencerminkan peta potensi sekolah. Karena itu, evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. Dengan demikian, peta pendidikan dapat diketahui secara komprehensif.

Menurut Nuh, Depdiknas bisa memetakan sekolah mana yang lemah di bidang mata pelajaran tertentu. Misalnya, kalau kota A lemah pada mata pelajaran matematika, Depdiknas bisa fokus pada kota tersebut untuk meningkatkan kualitas guru matematikanya. ''Terutama, materi matematika dinilai masih lemah,'' ujarnya.

Mantan rektor ITS itu menambahkan, pengawasan unas mendatang harus lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Untuk itulah, kewenangan PTN dalam pengawasan unas diperluas. Kendati demikian, kata dia, Depdiknas tak bermaksud menafikan peran dinas pendidikan. ''Kehadiran PTN bukan untuk mengambil alih tugas dinas. Ini semata sebagai komitmen untuk memperbaiki kualitas unas,'' ujar menteri asal Rungkut, Surabaya, itu.

Di tempat sama Ketua BSNP Djemari Mardapi mengungkapkan beberapa tugas penting PTN dalam pelaksanaan unas. Antara lain, menelaah soal ujian, menjamin objektivitas dan kredibilitas pelaksanaan unas di wilayah masing-masing, berkoordinasi bersama dinas pendidikan setempat, menetapkan pengawasan di sekolah, menetapkan pengawasan di ruang ujian, mencetak dan mendistribusikan soal unas, serta memindai lembar jawaban ujian nasional (LJUN). ''Tanggung jawab PTN dalam unas 2010 semakin besar,'' terang Djemari.

Dia menyebut, dari tahun ke tahun grafik nilai rata-rata siswa makin meningkat. Sejak unas bergulir pada 2003/2004, nilai rata-rata siswa SMA jurusan IPA mencapai 5,55. Namun, pada 2009 meningkat menjadi 7,65. ''Ada perbaikan terus meski bertahap. Padahal, nilai minimal rata-rata terus kami naikkan,'' tutor lulusan Houston State University, Texas, AS, itu.

Grafik yang sama, kata Djemari, ditunjukkan siswa SMA jurusan IPS maupun bahasa. Kendati begitu, pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah. ''Tidak hanya berpuas diri sampai di sini. Kualitas akan terus kami tingkatkan,'' ujarnya. (kit/dwi)


[ Selasa, 15 Desember 2009 ]
Mendiknas Berharap Polemik Seputar Unas tak Lagi Diperpanjang
JAKARTA - Gelombang penolakan terhadap pelaksanan ujian nasional (unas) belum juga reda. Penolakan terakhir dilakukan Majelis Lulur Persatuan Tamansiswa Jogjakarta ketika menggelar rakornas.

Menanggapi berbagai penolakan tersebut, Mendik­nas M. Nuh tetap bersikukuh melaksanakan unas. Sebab, dilihat dari aspek sejarah penyelenggara­an berbagai ujian kelulusan di Indonesia, pelaksa­naan unas dinilai paling baik.

Nuh mengatakan, sejatinya pelaksanaan unas bu­kanlah yang pertama. Sebelum kemerdekaan Indonesia diraih, ujian negara pernah diselengga­rakan hingga 1972. Yang menentukan kelulusan siswa adalah negara. ''Saat itu tingkat kelulusan ha­nya 30-40 persen,'' ujarnya kemarin (14/12).

Kemudian pada 1969, saat rencana pembangunan lima tahun (repelita) dimulai, pemerintah meng­gagas berdirinya SD Inpres di berbagai dae­rah atas instruksi presiden

Diharapkan, keberadaan SD Inpres itu dapat mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) siswa sekolah dan men­dorong masyarakat sekolah.

Namun, karena ting­kat kelulusan ujian negara masih rendah, siswa yang tinggal kelas akibat tidak lulus cukup tinggi. ''Berarti kesempatan orang terbatas lagi karena yang tinggal di kelas cukup banyak,'' jelasnya.

Pemerintah akhirnya mengubah kebijakan. Yaitu, memasrahkan kelulusan kepada sekolah melalui ujian yang diselenggarakan sekolah masing-masing. ''Apa yang terjadi? Selama kurang lebih 20 tahun, kelulusan mencapai hampir 100 persen terus. Orang berpikir lagi, ini nggak benar,'' beber Nuh.

Kemudian, muncullah evaluasi tahap akhir nasional (ebtanas). Yakni, ujian yang merupakan kombinasi nilai rapor siswa yang digabung dengan ujian akhir sekolah dan ujian nasional. ''Pakai rumus PQR seperti yang diinginkan beberapa pihak saat ini. Ketiga nilai itu digabung kemudian dibagi,'' jelas Mendiknas.

Namun, apa yang terjadi? Kata mantan rektor ITS itu, terjadi gap yang luar biasa antara nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional. ''Tetap lulus semua. Nilai rapornya diotak-atik lagi karena nilai ujian nasional jelek. Masak yang ujian nasional dapat tiga, ujian sekolah delapan. Ini apa-apaan?'' cetusnya.

Nuh juga meminta perdebatan hasil unas sebagai pemetaan pendidikan tidak dipersoalkan. Sebab, pemerintah khawatir siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh jika unas hanya untuk memetakan pendidikan.

Dia berharap polemik seputar unas tak lagi diperpanjang. Menurut dia, pemerintah dan berbagai pihak lebih baik mempersiapkan ujian itu dengan sebaik-baiknya. (kit/oki)
[ Selasa, 01 Desember 2009 ]
MA Pastikan Tolak Unas tanpa Syarat
Mendiknas Minta BSNP Edarkan Surat Siap Ujian

JAKARTA - Polemik soal ditolak atau tidak pelaksanaan ujian nasional (unas) terus memanas. Kali ini Mahkamah Agung (MA) menegaskan, putusan majelis hakim kasasi yang mengadili perkara unas adalah ditolak murni, bukan ditolak dengan perbaikan.

Ditolak murni, menurut Humas MA Andri Tristianto Sutrisna, adalah putusan yang dihasilkan majelis hakim kasasi sama dengan putusan majelis tingkat pertama dan banding. Bila ditolak dengan perbaikan, lanjut dia, majelis hakim kasasi menambah poin putusan.

''Kalau putusannya ditolak murni, artinya judex juris (majelis hakim kasasi) menilai judex factie (majelis hakim tingkat pertama dan banding) tidak salah dalam menerapkan hukum,'' tegas Andri.

Dia menilai, majelis hakim kasasi melarang unas sebelum pemerintah bisa menjamin kualitas guru dan pemerataan kualitas pendidikan. Meski dalam putusan itu tidak ada kata larangan, itu memberikan syarat-syarat peningkatan kualitas guru dan pemerataan kualitas pendidikan sebelum pemerintah menggelar unas.

''Pertanyaannya, apakah kualitas guru di Pulau Seribu sama dengan guru di Menteng? Atau, apakah guru matematika di Bekasi memang sudah berlatar belakang pendidikan guru matematika atau justru sarjana sosiologi?'' katanya.

Andri menegaskan, putusan kasasi artinya sudah inkracht atau berkekuatan hukum tetap.

Gugatan peninjauan kembali yang kabarnya akan diajukan pemerintah tidak menghalangi eksekusi putusan kasasi. ''Pemerintah punya hak untuk mengajukan pe­ninjauan kembali. Tapi, upaya hukum itu tidak menghalangi pelaksanaan putusan,'' tegasnya.

Andri juga menyatakan, salinan putusan majelis hakim kasasi belum dikirim ke pengadilan. Salinan putusan masih dalam proses minutasi (pengetikan dan koreksi) di Subdit Registrasi Kasasi dan Permohonan Kembali MA. Karena itu, dia menilai, mustahil bila ada pihak-pihak tertentu yang mengaku sudah mendapatkan salinan putusan. ''Jangankan persona in standi (para pihak), majelis hakim yang mengadili perkara ini saja belum mendapatkan salinan putusan."

Penegasan MA itu ternyata semakin membuat bingung siswa maupun sekolah ihwal jadi atau tidaknya pelaksanaan unas. Sebab, Depdiknas tetap memastikan bahwa unas siap digelar tahun depan. Bahkan, kemarin Mendiknas M. Nuh meminta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) segera mengeluarkan surat edaran yang menegaskan penyelenggaraan ujian tersebut.

''Saya sudah sampaikan permintaan ke BSNP agar segera menerbitkan surat yang menegaskan pelak­sanaan unas ke seluruh provinsi,'' terang Nuh kemarin (30/11).

Alasannya, kata Nuh, BSNP adalah penyelenggara unas. Dengan demikian, merekalah yang berhak menerbitkan surat tersebut. Sebab, lanjut Nuh, dari aspek legal maupun kesiapan pemerintah, unas siap dilaksanakan.

''Penegasan ini penting untuk menghindarkan masyarakat agar tidak terjebak dalam wilayah ketidakpastian,'' ujarnya.

Nuh mengatakan bahwa pihaknya tak ingin menghabiskan energi mengurusi persoalan yang bersifat kontroversi. ''Mending energi kita kerahkan untuk melaksanakan unas dengan baik. Anak dipersiapkan. Guru dan sekolah didorong. Ortu diminta mendukung. Demikian pula, kepala daerah,'' imbuhnya.

Saat ditanya kapan pemerintah mengajukan peninjauan kembali (PK), Nuh menegaskan bahwa se­belum putusan Mahkamah Agung (MA) tentang penolakan kasasi ada di tangannya, Depdiknas tak bakal mengajukan PK. ''Kalau kita belum menerima putusan tersebut, kok ngapain ngajuin PK. Itu namanya ge-er,'' ungkap Nuh.

Menurut dia, persoalan ini tidak berhubungan dengan mengajukan PK atau tidak, tapi terkait putusan MA yang belum diterima Depdiknas. ''Tata cara etikanya gimana? Kan seharusnya disampaikan dulu ke Depdiknas, baru ke publik,'' katanya. Dengan demikian, kata Nuh, masalah itu tak menjadi perdebatan publik.

Sementara itu, di hadapan kepala SMK se-Indonesia, Nuh menegaskan bakal meneruskan ujian negara. ''Bapak Ibu nggak usah bingung. Unas akan terus berjalan. Tugas Bapak Ibu mempersiapkan anak-anak dengan baik,'' ucap Nuh saat menjadi keynote speaker workshop kewirausahaan SMK di Depdiknas. Dia menekankan, para kepala sekolah tetap mempersiapkan unas sebagaimana mestinya dan tidak terpengaruh oleh perdebatan ujian tersebut.

Ketua BSNP Djemari Mardapi mengatakan, hari ini surat edaran soal kepastian unas bakal dikirim ke semua provinsi. ''Banyak juga yang sudah menanyakan kepastian ujian tersebut lewat SMS maupun telepon,'' terangnya. (kit/noe/iro)

"Tanpa itu, siswa akan santai-santai saja belajarnya. Mungkin akan ada yang stres karena UN, tapi lebih baik beberapa yang stres daripada membuat jutaan anak menjadi bodoh," ucap JK di Universitas Islam Indonesia, Sleman, Yogyakarta, Kamis (10/12/09).
Kamis, 10 Desember 2009 | 13:35 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Mohamad Final Daeng

SLEMAN, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan ketidaksetujuannya terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang menghapuskan pelaksanaan ujian nasional (UN). Hal itu dinilainya akan membodohi jutaan anak Indonesia.

Demikian hal itu dikemukakan oleh JK saat memberikan kuliah umum pada pembukaan Musyawarah Nasional Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BK-PTIS) di kampus Universitas Islam Indonesia, Sleman, Yogyakarta, Kamis (10/12/09).

"Orang bisa menjadi pintar itu karena belajar. Kenapa belajar, karena akan diujikan. Kalau tidak ada ujian dan semua bisa lulus, untuk apa belajar?" kata Kalla, yang juga menjabat Ketua Dewan Penasehat BK-PTIS.

UN, lanjut JK, merupakan sarana untuk membuat seluruh siswa di Indonesia sama pintarnya, karena memakai satu standar. "Siswa di Kendari, Ternate, maupun di mana saja di seluruh pelosok negeri di-set pengetahuannya sama dengan siswa di Jakarta maupun kota besar lainnya," ujarnya.

Penghapusan UN juga dinilai kemunduran, karena saat ini, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, juga sudah mulai menerapkan UN. "Tanpa itu, siswa akan santai-santai saja belajarnya. Mungkin akan ada yang stres karena UN, tapi lebih baik beberapa yang stres daripada membuat jutaan anak menjadi bodoh," ucapnya.



Kecil-Kecil Naik Haji








Semua TK di Kota Madiun memenuhi asrama haji untuk belajar haji. Mudah-mudahan hati para peserta akan memudahkan mereka untuk melaksanakan haji yang sebenarnya

Minggu, November 29, 2009

Upacara Hari KORPRI dan Operasi HP

Upacara 30 Nopember 2009 di SMPN 1 Takeran Magetan. Hari ini juga memperingati HUT KORPRI. Selain itu para guru melakukan operasi HP yang ada kameranya. Rutinitas operasi ini menekan peserta didik untuk tidak membawa HP yang ada kameranya. Kalau ada yang bawa hp berkamera sudah tidak ada yang namanya gambar parno.

Kemajuan teknologi berdampak positif dan negatif. Kalau kita tidak bisa menyaring perkembangan teknologi akan dapat membawa dampak negatif bahkan akan menggagalkan cita-cita kita.


Unas

[ Minggu, 29 November 2009 ]
Mendiknas Tegaskan, Unas Bukan Satu-satunya Penentu Kelulusan Siswa
Nuh: Tetap Butuh Nilai Ujian Sekolah

SURABAYA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M. Nuh menegaskan, ujian nasional (unas) bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa. Penentu kelulusan yang lain adalah penilaian ujian yang dilakukan sekolah masing-masing.

Pernyataan itu disampaikan Nuh di Surabaya, di tengah situasi pro dan kontra apakah unas tahun depan dibatalkan atau diteruskan, setelah turun keputusan Mahkamah Agung (MA). "Walaupun nilai unas 10, tapi nilai ujian sekolahnya jeblok, ya tidak bisa lulus," kata Nuh ketika menggelar jumpa pers di Hotel Mercure Mirama, Surabaya, kemarin (28/11).

Nuh menambahkan, yang menentukan kelulusan siswa ada dua, yakni ujian yang dilaksanakan sekolah dan unas. Menurut pria asal Surabaya itu, dulu ada seorang anak yang punya persoalan moral. Meski nilai unasnya bagus, anak itu tetap tidak lulus. "Nilai dari sekolah juga sangat menentukan, jadi bukan unas saja," terangnya.

Nuh mengakui, memang selama ini muncul anggapan yang sangat kuat di masyarakat bahwa unas menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Anggapan itu wajar muncul. Sebab, dalam kenyataannya, 90 persen anak yang tidak lulus, disebabkan nilai unasnya jeblok. "Itu fakta yang ada," jelasnya.

Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu menjelaskan, kualitas unas ditentukan oleh dua hal. Yakni, materi unas dan penyelenggaraan. Materi yang diujikan harus sesuai mata pelajaran yang diajarkan. Bobot soal juga sesuai jenjang pendidikan siswa. Jika materi unas sudah terpenuhi, tinggal pelaksanaannya. Nuh mengatakan, kalau penyelenggaraan bagus, kualitas unas akan terjamin. Sebaliknya, jika pelaksanaan jeblok, kualitasnya juga menjadi buruk.

Pelaksanaan unas juga tidak berkaitan antara siswa di perkotaan dan pedesaan. Dia mengatakan, perbedaan pasti ada di antara siswa. Tidak perlu membedakan antara desa dan kota. Di antara siswa satu sekolah saja sudah banyak berbeda, apalagi siswa di desa dan di kota. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah menetapkan nilai kelulusan unas bukan 8, 7, atau 6, tapi 5,5. Itu disesuaikan dengan standar minimal. "Nilainya pas juga masih bisa lulus," jelasnya.

Nuh juga merespons pihak-pihak yang menginginkan nilai unas hanya dijadikan pemetaan kualitas pendidikan. Menurut dia, jika hasil unas hanya dijadikan bahan pemetaan, akan terjadi conflicting data. Jika nilai unas 7 dan nilai ujian sekolah 9, terjadi kontraproduktif. "Terus mana yang benar?" katanya. Jadi, tidak tepat jika unas dijadikan pemetaan saja.

Mantan direktur PENS-ITS itu mengatakan, yang paling penting sekarang adalah mengajak masyarakat mendukung penyelenggaraan unas. Orang tua siswa, murid, dan guru harus mendukung terselenggaranya unas. "Tidak usah memperdebatkan unas jadi atau tidak. Sebab, dalam amar putusan PN Jakarta tidak ada poin yang melarang terselenggaranya unas," ucap Nuh.

Menurut Nuh, sebelum membahas masalah tersebut, harus paham duduk permasalahannya. Sebagaimana diberitakan, dalam salinan putusan PN Jakarta Pusat tidak ada poin yang melarang pelaksanaan unas. Putusan di tingkat PN ini lantas dikuatkan di tingkat PT (pengadilan tinggi), lalu di tingkat Mahkamah Agung (MA).

"Terus dari mana dasarnya orang yang mengatakan MA melarang pelaksanaan unas? Apalagi, saya lihat di salah satu media ditulis MA stop unas," ujarnya. Nuh mengatakan, apakah yang mengatakan seperti itu sudah membaca putusan MA. "Saya sampai sekarang saja belum menerima salinan putusan tersebut," jelasnya.

Apakah permasalahan itu tidak mengganggu pelaksanaan unas tahun depan? Menurut Nuh, itu masalah teknis yang menjadi tanggung jawab Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). "BSNP nanti yang mengatur penyelenggaraan UN," terangnya.

Naskah Unas Siap Dicetak

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdiknas bersama BSNP terus mematangkan pelaksanaan unas meski putusan MA seputar kasasi penolakan ujian itu masih menimbulkan perdebatan. Bahkan, naskah soal unas sudah jadi dan tinggal dicetak.

Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramli mengatakan, putusan MA tentang unas tidak berpengaruh terhadap penyusunan naskah soal. Soal-soal tersebut sudah disusun. Penyusunannya dilakukan guru, dosen perguruan tinggi (PT), dan pakar pendidikan. Setelah soal disusun, Balitbang menyerahkannya kepada BSNP untuk diujicobakan. Kemudian, soft copy soal diserahkan ke perguruan tinggi untuk dicetak. ''Kami sedang berkoordinasi dengan majelis rektor perguruan tinggi negeri (MRPTN). Sebab, tahun ini yang menangani pencetakan hingga pendistribusian soal adalah perguruan tinggi,'' jelasnya kemarin. Dengan selesainya penyusunan soal, kata Mansyur, tidak ada alasan untuk tidak menyelenggarakan ujian tersebut.

Mansyur menjelaskan, soal unas 2010 standar dengan soal 2009. Tingkat kesulitan soal unas hampir sama dengan tahun ini. Hal itu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Sebab, berdasar studi penelitian yang dilakukan Balitbang, sarana prasarana dan mutu pendidik saat ini belum mampu mendorong kemampuan peserta didik untuk menerima tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi. ''Memang sudah ada peningkatan guru serta sarana dan prasarana, namun masih kami sesuaikan dengan kemampuan siswa,'' jelasnya. Tingkat kesulitan soal bakal dinaikan untuk unas 2011.

Karena tingkat kesulitan soal sama dengan tahun lalu, Depdiknas berharap target kelulusan unas meningkat. Apalagi, standar nilai minimal rata-rata unas 2010 sama dengan tahun ini alias tidak ada kenaikan. Yaitu, 5,5.

Tahun lalu tingkat kelulusan peserta didik untuk jenjang SMA mencapai 90 persen. Paling tidak, kata Mansyur, target kelulusan bisa mencapai 92 persen. Demikian pula target kelulusan untuk jenjang SMP juga dinaikkan dua persen.

Balitbang mengimbau seluruh provinsi agar segera mengirimkan data peserta unas ke Depdiknas. Sebab, jumlah tersebut bakal disesuaikan dengan pencetakan naskah soal. Pada Januari 2010, jumlah pasti peserta unas harus kelar.

Dia menambahkan, anggaran penyelenggaraan unas juga sudah disiapkan. Menurut dia, anggaran unas 2010 tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Yaitu, sekitar Rp 500 miliar. Anggaran sebesar itu untuk unas (SMP dan SMA) dan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Biaya itu digunakan untuk persiapan ujian, penyusunan naskah soal, pencetakan soal hingga lembar jawaban unas (LJUN), dan pengawasan ujian.

Dengan persiapan tersebut, Mansyur berharap sekolah dan siswa siap menghadapi unas. Dia mengimbau masyarakat, terutama siswa, agar tidak terpengaruh terhadap putusan MA. ''Saya khawatir putusan itu berpengaruh terhadap psikologis siswa. Bahayanya, jika siswa menganggap ujian itu tidak jadi dan saya khawatir mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian tersebut,'' jelasnya.

Anggota BSNP Prof Mungin Eddy Wibowo mengimbau sekolah agar tidak mengkhawatirkan soal unas. Sebab, naskah soal disesuaikan dengan kisi kurikulum 1994 maupun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dipakai sekolah. ''Kita ambil sesuai SKL (standar kompetensi lulusan, Red). Jadi, ini sesuai kurikulum sekolah,'' ungkapnya.

Menanggapi kengototan pihak Depdiknas, anggota Komisi X dari FPKB Hanif Dhakiri sangat menyesalkannya. Menurut dia, jika dipaksakan, unas hanya akan menjadi beban bagi siswa dan lembaga penyelenggara pendidikan. "Bagi pemerintah sendiri juga berat, lantaran anggaran yang besar ternyata tidak menjamin kualifikasi lulusan," katanya. (lum/kit/dyn/kum)
Jawa Pos

Jumat, November 27, 2009

Rapat Koperasi di SMPN Nguntoronadi.


Koperasi lambang kemakmuran dan keadilan. Koperasi maju anggota podo gumuyu.

Sholat Idul Qurban di SMPN 1 Takeran Magetan

Pagi itu sinar matahari baru menampakkan batang hidungnya. Di SMPN 1 Takeran sudah berdatangan para peserta didik bersama guru untuk melaksanakan sholat Idhul Adha.

Iman oleh Bapak Dahlan dan khotib oleh Drs. Khusnu. Semua siswa hadir dan dilanjutkan bersalaman serta menyaksikan penyembelihan hewan qurban.

Kamis, November 26, 2009

H. ULUL ASMI SI JAGAL ABILOWO


H.Ulul Asmi
menghabiskan 6 nyawa hewan qurban


Panitia Qurban


Masjid firdaus Jl. Cokrobasonto Madiun korban 3 ekor Sapi dan 6 Kambing.

Takbir Menggema di Smesta



Hari raya Idhul Qurban besuk pada hari jumat. Karena pagi sudah melaksanakan sholat Idul Qurban boleh tidak melaksanakan sholat jumat, tetapi jangan lupa harus luhur.



Selasa, November 24, 2009

HIDUP GURU,,hidup! ..,HIDUP PGRI. hidup!..SOLIDARITAS..yess!.


Membacakan Sambutan Menteri Pendidikan dan Ketua PGRI



SMPN 1 TAKERAN MAGETAN
UPACARA HUT PGRI 2009

Dilanjutkan Syukuran dan Tumpengan Kerja bersama-sama ..makanpun juga bersama-sama



KOOR SEMESTA



Berdoa




SMPN 1 Takeran Magetan memperingatan HUTnya dengan penuh semangat dan disiplin. Extra Ordinary for PGRI