Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Senin, November 30, 2009

Serba Serbi UAN

Pak Guru Menangis Usai MA Melarang UN

Kompas. Senin, 30 November 2009 | 21:19 WIBMEDAN, KOMPAS.com — Komunitas Air Mata Guru atau KAMG dan beberapa elemen masyarakat di Sumatera Utara melakukan syukuran dengan memotong nasi tumpeng atas keputusan Mahkamah Agung terhadap larangan pelaksanaan ujian nasional.


"Kami bersyukur atas putusan MA karena guru tahu UN itu benar-benar merugikan. Para guru berharap putusan MA itu dijalankan pemerintah," kata guru SMUN XVII, Patar Tambunan, dengan mata berkaca-kaca, Senin (30/11) di Medan.

Sebelum acara potong nasi tumpeng itu, para guru dan beberapa orang dari kelompok masyarakat itu menyanyikan lagu tentang penolakan UN, disusul Indonesia Raya dan pembacaan puisi tentang guru.

Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar mengatakan, UN memang pantas dihapuskan karena sebenarnya standar pendidikan di Indonesia sudah diatur atau dibuat pemerintah.

"Harusnya pemerintah hanya mengawasi jalannya standar pendidikan itu dan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan," katanya.

Pendapat senada juga dinyatakan anggota DPD RI utusan Sumut, Parlidungan Purba, yang menyebutkan bahwa UN justru merugikan siswa.

Keputusan MA yang menolak kasasi gugatan UN yang diajukan pemerintah itu sudah tepat. Dengan putusan ini, UN dinilai cacat hukum sehingga pemerintah dilarang menyelenggarakannya.

UN yang menjadi satu-satunya patokan untuk kelulusan antara lain membuat, baik guru maupun siswa melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan nilai bagus dan lulus. Hal itu mencoreng pendidikan di Indonesia.

"Namun dengan dihapuskannya nanti UN, guru diminta meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga siswa semakin pintar seperti yang diharapkan," kata Parlindungan Purba.


Ujian Nasional Diusulkan Diubah

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian nasional sebaiknya tetap dilaksanakan, tetapi fungsinya diubah. Ujian nasional bukan lagi sebagai penentu kelulusan siswa, tetapi untuk memetakan mutu sekolah. Sekolah yang kualitasnya rendah harus diintervensi pemerintah agar kualitasnya meningkat.

Demikian pendapat S Hamid Hasan, ahli evaluasi pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung; Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR RI; serta Yonny Koesmaryono, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurut Hamid Hasan, pemerintah harus berpegang pada standar pendidikan yang telah dibuat. UN diselenggarakan untuk mengetahui apakah standar pendidikan tersebut sudah tercapai atau belum oleh sekolah.

”Ketika belum tercapai, jangan lantas muridnya yang disalahkan dengan dinyatakan tidak lulus,” kata Hamid Hasan.

Justru ketika dilakukan UN dan hasilnya rendah, itu menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengevaluasi sekolah, mengapa standar pendidikan tidak tercapai. Apakah kualitas guru kurang memadai, fasilitas minim, atau ada persoalan lainnya. ”Di sinilah pemerintah berperan untuk segera membenahinya,” kata Hamid Hasan.

Karena tujuannya untuk pemetaan mutu sekolah, UN tidak harus dilakukan untuk siswa kelas tiga. Justru sebaiknya, UN ditujukan untuk siswa kelas dua sehingga cukup waktu untuk membenahi mutu sekolah.

Guru besar sosiologi pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, mengatakan, persepsi bahwa nilai UN penentu masa depan siswa harus diubah karena mendorong beragam kecurangan. Justru yang lebih penting adalah menghargai minat dan bakat setiap siswa untuk berkembang.

Yonny Koesmaryono, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, mengatakan, jika UN akan dijadikan dasar untuk masuk perguruan tinggi, maka setidaknya untuk tiga tahun ke depan UN jangan dijadikan penentu kelulusan siswa. Namun, UN dijadikan sarana untuk memetakan mutu sekolah. Berdasarkan peta tersebut, Depdiknas lalu meningkatkan mutu sekolah yang masih rendah agar sesuai standar. Setelah itulah baru UN bisa dijadikan salah satu penilaian masuk perguruan tinggi.

Tidak dipercaya

Ferdiansyah mengatakan, UN harus dijadikan sarana untuk meningkatkan mutu sekolah. Karena itu, sekolah yang belum memenuhi standar pendidikan harus dibantu untuk meningkat.

Suparman, Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia, mengatakan, dalam pelaksanaan UN, guru dicitrakan sebagai pihak yang tidak bisa dipercaya karena suka mengatrol nilai siswa, membocorkan soal, dan ingin meluluskan siswa. ”Bagaimana pendidikan kita bisa baik jika guru selalu dalam posisi disalahkan,” kata Suparman. (ELN/EKI/RTS/COK)

Berita Utama
[ Rabu, 16 Desember 2009 ]
Mendiknas-PTN Sepakati Unas Kredibel dan Jujur
JAKARTA - Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mematangkan persiapan ujian nasional (unas). Mendiknas M. Nuh kemarin (15/12) mengundang seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia dan kepala dinas pendidikan provinsi di Depdiknas. Hasilnya, mereka sepakat menyelenggarakan unas secara kredibel dan jujur.

Selain mengimbau agar kontroversi dan polemik terkait unas dihentikan, Nuh minta PTN dan kepala dinas pendidikan provinsi berkonsentrasi dalam menyiapkan ujian tersebut dengan baik. ''Kita fokus melaksanakan unas dengan kredibel dan jujur. Yaitu, meningkatkan kualitas ujian,'' tuturnya.

Nuh mengungkapkan, peningkatan kualitas unas meliputi tiga hal. Pertama, soal unas yang berkaitan dengan kedalaman materi. Kedua, penyelenggaraan ujian yang menyangkut penggandaan dan distribusi soal maupun pengawasan ujian. ''Distribusi soal harus tepat waktu. Hal itu juga menentukan kualitas unas,'' jelasnya.

Yang ketiga terkait evaluasi unas. Nuh meminta jangan sampai evaluasi unas tidak mencerminkan peta potensi sekolah. Karena itu, evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. Dengan demikian, peta pendidikan dapat diketahui secara komprehensif.

Menurut Nuh, Depdiknas bisa memetakan sekolah mana yang lemah di bidang mata pelajaran tertentu. Misalnya, kalau kota A lemah pada mata pelajaran matematika, Depdiknas bisa fokus pada kota tersebut untuk meningkatkan kualitas guru matematikanya. ''Terutama, materi matematika dinilai masih lemah,'' ujarnya.

Mantan rektor ITS itu menambahkan, pengawasan unas mendatang harus lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Untuk itulah, kewenangan PTN dalam pengawasan unas diperluas. Kendati demikian, kata dia, Depdiknas tak bermaksud menafikan peran dinas pendidikan. ''Kehadiran PTN bukan untuk mengambil alih tugas dinas. Ini semata sebagai komitmen untuk memperbaiki kualitas unas,'' ujar menteri asal Rungkut, Surabaya, itu.

Di tempat sama Ketua BSNP Djemari Mardapi mengungkapkan beberapa tugas penting PTN dalam pelaksanaan unas. Antara lain, menelaah soal ujian, menjamin objektivitas dan kredibilitas pelaksanaan unas di wilayah masing-masing, berkoordinasi bersama dinas pendidikan setempat, menetapkan pengawasan di sekolah, menetapkan pengawasan di ruang ujian, mencetak dan mendistribusikan soal unas, serta memindai lembar jawaban ujian nasional (LJUN). ''Tanggung jawab PTN dalam unas 2010 semakin besar,'' terang Djemari.

Dia menyebut, dari tahun ke tahun grafik nilai rata-rata siswa makin meningkat. Sejak unas bergulir pada 2003/2004, nilai rata-rata siswa SMA jurusan IPA mencapai 5,55. Namun, pada 2009 meningkat menjadi 7,65. ''Ada perbaikan terus meski bertahap. Padahal, nilai minimal rata-rata terus kami naikkan,'' tutor lulusan Houston State University, Texas, AS, itu.

Grafik yang sama, kata Djemari, ditunjukkan siswa SMA jurusan IPS maupun bahasa. Kendati begitu, pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah. ''Tidak hanya berpuas diri sampai di sini. Kualitas akan terus kami tingkatkan,'' ujarnya. (kit/dwi)


[ Selasa, 15 Desember 2009 ]
Mendiknas Berharap Polemik Seputar Unas tak Lagi Diperpanjang
JAKARTA - Gelombang penolakan terhadap pelaksanan ujian nasional (unas) belum juga reda. Penolakan terakhir dilakukan Majelis Lulur Persatuan Tamansiswa Jogjakarta ketika menggelar rakornas.

Menanggapi berbagai penolakan tersebut, Mendik­nas M. Nuh tetap bersikukuh melaksanakan unas. Sebab, dilihat dari aspek sejarah penyelenggara­an berbagai ujian kelulusan di Indonesia, pelaksa­naan unas dinilai paling baik.

Nuh mengatakan, sejatinya pelaksanaan unas bu­kanlah yang pertama. Sebelum kemerdekaan Indonesia diraih, ujian negara pernah diselengga­rakan hingga 1972. Yang menentukan kelulusan siswa adalah negara. ''Saat itu tingkat kelulusan ha­nya 30-40 persen,'' ujarnya kemarin (14/12).

Kemudian pada 1969, saat rencana pembangunan lima tahun (repelita) dimulai, pemerintah meng­gagas berdirinya SD Inpres di berbagai dae­rah atas instruksi presiden

Diharapkan, keberadaan SD Inpres itu dapat mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) siswa sekolah dan men­dorong masyarakat sekolah.

Namun, karena ting­kat kelulusan ujian negara masih rendah, siswa yang tinggal kelas akibat tidak lulus cukup tinggi. ''Berarti kesempatan orang terbatas lagi karena yang tinggal di kelas cukup banyak,'' jelasnya.

Pemerintah akhirnya mengubah kebijakan. Yaitu, memasrahkan kelulusan kepada sekolah melalui ujian yang diselenggarakan sekolah masing-masing. ''Apa yang terjadi? Selama kurang lebih 20 tahun, kelulusan mencapai hampir 100 persen terus. Orang berpikir lagi, ini nggak benar,'' beber Nuh.

Kemudian, muncullah evaluasi tahap akhir nasional (ebtanas). Yakni, ujian yang merupakan kombinasi nilai rapor siswa yang digabung dengan ujian akhir sekolah dan ujian nasional. ''Pakai rumus PQR seperti yang diinginkan beberapa pihak saat ini. Ketiga nilai itu digabung kemudian dibagi,'' jelas Mendiknas.

Namun, apa yang terjadi? Kata mantan rektor ITS itu, terjadi gap yang luar biasa antara nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional. ''Tetap lulus semua. Nilai rapornya diotak-atik lagi karena nilai ujian nasional jelek. Masak yang ujian nasional dapat tiga, ujian sekolah delapan. Ini apa-apaan?'' cetusnya.

Nuh juga meminta perdebatan hasil unas sebagai pemetaan pendidikan tidak dipersoalkan. Sebab, pemerintah khawatir siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh jika unas hanya untuk memetakan pendidikan.

Dia berharap polemik seputar unas tak lagi diperpanjang. Menurut dia, pemerintah dan berbagai pihak lebih baik mempersiapkan ujian itu dengan sebaik-baiknya. (kit/oki)
[ Selasa, 01 Desember 2009 ]
MA Pastikan Tolak Unas tanpa Syarat
Mendiknas Minta BSNP Edarkan Surat Siap Ujian

JAKARTA - Polemik soal ditolak atau tidak pelaksanaan ujian nasional (unas) terus memanas. Kali ini Mahkamah Agung (MA) menegaskan, putusan majelis hakim kasasi yang mengadili perkara unas adalah ditolak murni, bukan ditolak dengan perbaikan.

Ditolak murni, menurut Humas MA Andri Tristianto Sutrisna, adalah putusan yang dihasilkan majelis hakim kasasi sama dengan putusan majelis tingkat pertama dan banding. Bila ditolak dengan perbaikan, lanjut dia, majelis hakim kasasi menambah poin putusan.

''Kalau putusannya ditolak murni, artinya judex juris (majelis hakim kasasi) menilai judex factie (majelis hakim tingkat pertama dan banding) tidak salah dalam menerapkan hukum,'' tegas Andri.

Dia menilai, majelis hakim kasasi melarang unas sebelum pemerintah bisa menjamin kualitas guru dan pemerataan kualitas pendidikan. Meski dalam putusan itu tidak ada kata larangan, itu memberikan syarat-syarat peningkatan kualitas guru dan pemerataan kualitas pendidikan sebelum pemerintah menggelar unas.

''Pertanyaannya, apakah kualitas guru di Pulau Seribu sama dengan guru di Menteng? Atau, apakah guru matematika di Bekasi memang sudah berlatar belakang pendidikan guru matematika atau justru sarjana sosiologi?'' katanya.

Andri menegaskan, putusan kasasi artinya sudah inkracht atau berkekuatan hukum tetap.

Gugatan peninjauan kembali yang kabarnya akan diajukan pemerintah tidak menghalangi eksekusi putusan kasasi. ''Pemerintah punya hak untuk mengajukan pe­ninjauan kembali. Tapi, upaya hukum itu tidak menghalangi pelaksanaan putusan,'' tegasnya.

Andri juga menyatakan, salinan putusan majelis hakim kasasi belum dikirim ke pengadilan. Salinan putusan masih dalam proses minutasi (pengetikan dan koreksi) di Subdit Registrasi Kasasi dan Permohonan Kembali MA. Karena itu, dia menilai, mustahil bila ada pihak-pihak tertentu yang mengaku sudah mendapatkan salinan putusan. ''Jangankan persona in standi (para pihak), majelis hakim yang mengadili perkara ini saja belum mendapatkan salinan putusan."

Penegasan MA itu ternyata semakin membuat bingung siswa maupun sekolah ihwal jadi atau tidaknya pelaksanaan unas. Sebab, Depdiknas tetap memastikan bahwa unas siap digelar tahun depan. Bahkan, kemarin Mendiknas M. Nuh meminta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) segera mengeluarkan surat edaran yang menegaskan penyelenggaraan ujian tersebut.

''Saya sudah sampaikan permintaan ke BSNP agar segera menerbitkan surat yang menegaskan pelak­sanaan unas ke seluruh provinsi,'' terang Nuh kemarin (30/11).

Alasannya, kata Nuh, BSNP adalah penyelenggara unas. Dengan demikian, merekalah yang berhak menerbitkan surat tersebut. Sebab, lanjut Nuh, dari aspek legal maupun kesiapan pemerintah, unas siap dilaksanakan.

''Penegasan ini penting untuk menghindarkan masyarakat agar tidak terjebak dalam wilayah ketidakpastian,'' ujarnya.

Nuh mengatakan bahwa pihaknya tak ingin menghabiskan energi mengurusi persoalan yang bersifat kontroversi. ''Mending energi kita kerahkan untuk melaksanakan unas dengan baik. Anak dipersiapkan. Guru dan sekolah didorong. Ortu diminta mendukung. Demikian pula, kepala daerah,'' imbuhnya.

Saat ditanya kapan pemerintah mengajukan peninjauan kembali (PK), Nuh menegaskan bahwa se­belum putusan Mahkamah Agung (MA) tentang penolakan kasasi ada di tangannya, Depdiknas tak bakal mengajukan PK. ''Kalau kita belum menerima putusan tersebut, kok ngapain ngajuin PK. Itu namanya ge-er,'' ungkap Nuh.

Menurut dia, persoalan ini tidak berhubungan dengan mengajukan PK atau tidak, tapi terkait putusan MA yang belum diterima Depdiknas. ''Tata cara etikanya gimana? Kan seharusnya disampaikan dulu ke Depdiknas, baru ke publik,'' katanya. Dengan demikian, kata Nuh, masalah itu tak menjadi perdebatan publik.

Sementara itu, di hadapan kepala SMK se-Indonesia, Nuh menegaskan bakal meneruskan ujian negara. ''Bapak Ibu nggak usah bingung. Unas akan terus berjalan. Tugas Bapak Ibu mempersiapkan anak-anak dengan baik,'' ucap Nuh saat menjadi keynote speaker workshop kewirausahaan SMK di Depdiknas. Dia menekankan, para kepala sekolah tetap mempersiapkan unas sebagaimana mestinya dan tidak terpengaruh oleh perdebatan ujian tersebut.

Ketua BSNP Djemari Mardapi mengatakan, hari ini surat edaran soal kepastian unas bakal dikirim ke semua provinsi. ''Banyak juga yang sudah menanyakan kepastian ujian tersebut lewat SMS maupun telepon,'' terangnya. (kit/noe/iro)

"Tanpa itu, siswa akan santai-santai saja belajarnya. Mungkin akan ada yang stres karena UN, tapi lebih baik beberapa yang stres daripada membuat jutaan anak menjadi bodoh," ucap JK di Universitas Islam Indonesia, Sleman, Yogyakarta, Kamis (10/12/09).
Kamis, 10 Desember 2009 | 13:35 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Mohamad Final Daeng

SLEMAN, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan ketidaksetujuannya terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang menghapuskan pelaksanaan ujian nasional (UN). Hal itu dinilainya akan membodohi jutaan anak Indonesia.

Demikian hal itu dikemukakan oleh JK saat memberikan kuliah umum pada pembukaan Musyawarah Nasional Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BK-PTIS) di kampus Universitas Islam Indonesia, Sleman, Yogyakarta, Kamis (10/12/09).

"Orang bisa menjadi pintar itu karena belajar. Kenapa belajar, karena akan diujikan. Kalau tidak ada ujian dan semua bisa lulus, untuk apa belajar?" kata Kalla, yang juga menjabat Ketua Dewan Penasehat BK-PTIS.

UN, lanjut JK, merupakan sarana untuk membuat seluruh siswa di Indonesia sama pintarnya, karena memakai satu standar. "Siswa di Kendari, Ternate, maupun di mana saja di seluruh pelosok negeri di-set pengetahuannya sama dengan siswa di Jakarta maupun kota besar lainnya," ujarnya.

Penghapusan UN juga dinilai kemunduran, karena saat ini, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, juga sudah mulai menerapkan UN. "Tanpa itu, siswa akan santai-santai saja belajarnya. Mungkin akan ada yang stres karena UN, tapi lebih baik beberapa yang stres daripada membuat jutaan anak menjadi bodoh," ucapnya.



Kecil-Kecil Naik Haji








Semua TK di Kota Madiun memenuhi asrama haji untuk belajar haji. Mudah-mudahan hati para peserta akan memudahkan mereka untuk melaksanakan haji yang sebenarnya

Minggu, November 29, 2009

Upacara Hari KORPRI dan Operasi HP

Upacara 30 Nopember 2009 di SMPN 1 Takeran Magetan. Hari ini juga memperingati HUT KORPRI. Selain itu para guru melakukan operasi HP yang ada kameranya. Rutinitas operasi ini menekan peserta didik untuk tidak membawa HP yang ada kameranya. Kalau ada yang bawa hp berkamera sudah tidak ada yang namanya gambar parno.

Kemajuan teknologi berdampak positif dan negatif. Kalau kita tidak bisa menyaring perkembangan teknologi akan dapat membawa dampak negatif bahkan akan menggagalkan cita-cita kita.


Unas

[ Minggu, 29 November 2009 ]
Mendiknas Tegaskan, Unas Bukan Satu-satunya Penentu Kelulusan Siswa
Nuh: Tetap Butuh Nilai Ujian Sekolah

SURABAYA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M. Nuh menegaskan, ujian nasional (unas) bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa. Penentu kelulusan yang lain adalah penilaian ujian yang dilakukan sekolah masing-masing.

Pernyataan itu disampaikan Nuh di Surabaya, di tengah situasi pro dan kontra apakah unas tahun depan dibatalkan atau diteruskan, setelah turun keputusan Mahkamah Agung (MA). "Walaupun nilai unas 10, tapi nilai ujian sekolahnya jeblok, ya tidak bisa lulus," kata Nuh ketika menggelar jumpa pers di Hotel Mercure Mirama, Surabaya, kemarin (28/11).

Nuh menambahkan, yang menentukan kelulusan siswa ada dua, yakni ujian yang dilaksanakan sekolah dan unas. Menurut pria asal Surabaya itu, dulu ada seorang anak yang punya persoalan moral. Meski nilai unasnya bagus, anak itu tetap tidak lulus. "Nilai dari sekolah juga sangat menentukan, jadi bukan unas saja," terangnya.

Nuh mengakui, memang selama ini muncul anggapan yang sangat kuat di masyarakat bahwa unas menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Anggapan itu wajar muncul. Sebab, dalam kenyataannya, 90 persen anak yang tidak lulus, disebabkan nilai unasnya jeblok. "Itu fakta yang ada," jelasnya.

Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu menjelaskan, kualitas unas ditentukan oleh dua hal. Yakni, materi unas dan penyelenggaraan. Materi yang diujikan harus sesuai mata pelajaran yang diajarkan. Bobot soal juga sesuai jenjang pendidikan siswa. Jika materi unas sudah terpenuhi, tinggal pelaksanaannya. Nuh mengatakan, kalau penyelenggaraan bagus, kualitas unas akan terjamin. Sebaliknya, jika pelaksanaan jeblok, kualitasnya juga menjadi buruk.

Pelaksanaan unas juga tidak berkaitan antara siswa di perkotaan dan pedesaan. Dia mengatakan, perbedaan pasti ada di antara siswa. Tidak perlu membedakan antara desa dan kota. Di antara siswa satu sekolah saja sudah banyak berbeda, apalagi siswa di desa dan di kota. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah menetapkan nilai kelulusan unas bukan 8, 7, atau 6, tapi 5,5. Itu disesuaikan dengan standar minimal. "Nilainya pas juga masih bisa lulus," jelasnya.

Nuh juga merespons pihak-pihak yang menginginkan nilai unas hanya dijadikan pemetaan kualitas pendidikan. Menurut dia, jika hasil unas hanya dijadikan bahan pemetaan, akan terjadi conflicting data. Jika nilai unas 7 dan nilai ujian sekolah 9, terjadi kontraproduktif. "Terus mana yang benar?" katanya. Jadi, tidak tepat jika unas dijadikan pemetaan saja.

Mantan direktur PENS-ITS itu mengatakan, yang paling penting sekarang adalah mengajak masyarakat mendukung penyelenggaraan unas. Orang tua siswa, murid, dan guru harus mendukung terselenggaranya unas. "Tidak usah memperdebatkan unas jadi atau tidak. Sebab, dalam amar putusan PN Jakarta tidak ada poin yang melarang terselenggaranya unas," ucap Nuh.

Menurut Nuh, sebelum membahas masalah tersebut, harus paham duduk permasalahannya. Sebagaimana diberitakan, dalam salinan putusan PN Jakarta Pusat tidak ada poin yang melarang pelaksanaan unas. Putusan di tingkat PN ini lantas dikuatkan di tingkat PT (pengadilan tinggi), lalu di tingkat Mahkamah Agung (MA).

"Terus dari mana dasarnya orang yang mengatakan MA melarang pelaksanaan unas? Apalagi, saya lihat di salah satu media ditulis MA stop unas," ujarnya. Nuh mengatakan, apakah yang mengatakan seperti itu sudah membaca putusan MA. "Saya sampai sekarang saja belum menerima salinan putusan tersebut," jelasnya.

Apakah permasalahan itu tidak mengganggu pelaksanaan unas tahun depan? Menurut Nuh, itu masalah teknis yang menjadi tanggung jawab Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). "BSNP nanti yang mengatur penyelenggaraan UN," terangnya.

Naskah Unas Siap Dicetak

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdiknas bersama BSNP terus mematangkan pelaksanaan unas meski putusan MA seputar kasasi penolakan ujian itu masih menimbulkan perdebatan. Bahkan, naskah soal unas sudah jadi dan tinggal dicetak.

Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramli mengatakan, putusan MA tentang unas tidak berpengaruh terhadap penyusunan naskah soal. Soal-soal tersebut sudah disusun. Penyusunannya dilakukan guru, dosen perguruan tinggi (PT), dan pakar pendidikan. Setelah soal disusun, Balitbang menyerahkannya kepada BSNP untuk diujicobakan. Kemudian, soft copy soal diserahkan ke perguruan tinggi untuk dicetak. ''Kami sedang berkoordinasi dengan majelis rektor perguruan tinggi negeri (MRPTN). Sebab, tahun ini yang menangani pencetakan hingga pendistribusian soal adalah perguruan tinggi,'' jelasnya kemarin. Dengan selesainya penyusunan soal, kata Mansyur, tidak ada alasan untuk tidak menyelenggarakan ujian tersebut.

Mansyur menjelaskan, soal unas 2010 standar dengan soal 2009. Tingkat kesulitan soal unas hampir sama dengan tahun ini. Hal itu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Sebab, berdasar studi penelitian yang dilakukan Balitbang, sarana prasarana dan mutu pendidik saat ini belum mampu mendorong kemampuan peserta didik untuk menerima tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi. ''Memang sudah ada peningkatan guru serta sarana dan prasarana, namun masih kami sesuaikan dengan kemampuan siswa,'' jelasnya. Tingkat kesulitan soal bakal dinaikan untuk unas 2011.

Karena tingkat kesulitan soal sama dengan tahun lalu, Depdiknas berharap target kelulusan unas meningkat. Apalagi, standar nilai minimal rata-rata unas 2010 sama dengan tahun ini alias tidak ada kenaikan. Yaitu, 5,5.

Tahun lalu tingkat kelulusan peserta didik untuk jenjang SMA mencapai 90 persen. Paling tidak, kata Mansyur, target kelulusan bisa mencapai 92 persen. Demikian pula target kelulusan untuk jenjang SMP juga dinaikkan dua persen.

Balitbang mengimbau seluruh provinsi agar segera mengirimkan data peserta unas ke Depdiknas. Sebab, jumlah tersebut bakal disesuaikan dengan pencetakan naskah soal. Pada Januari 2010, jumlah pasti peserta unas harus kelar.

Dia menambahkan, anggaran penyelenggaraan unas juga sudah disiapkan. Menurut dia, anggaran unas 2010 tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Yaitu, sekitar Rp 500 miliar. Anggaran sebesar itu untuk unas (SMP dan SMA) dan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Biaya itu digunakan untuk persiapan ujian, penyusunan naskah soal, pencetakan soal hingga lembar jawaban unas (LJUN), dan pengawasan ujian.

Dengan persiapan tersebut, Mansyur berharap sekolah dan siswa siap menghadapi unas. Dia mengimbau masyarakat, terutama siswa, agar tidak terpengaruh terhadap putusan MA. ''Saya khawatir putusan itu berpengaruh terhadap psikologis siswa. Bahayanya, jika siswa menganggap ujian itu tidak jadi dan saya khawatir mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian tersebut,'' jelasnya.

Anggota BSNP Prof Mungin Eddy Wibowo mengimbau sekolah agar tidak mengkhawatirkan soal unas. Sebab, naskah soal disesuaikan dengan kisi kurikulum 1994 maupun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dipakai sekolah. ''Kita ambil sesuai SKL (standar kompetensi lulusan, Red). Jadi, ini sesuai kurikulum sekolah,'' ungkapnya.

Menanggapi kengototan pihak Depdiknas, anggota Komisi X dari FPKB Hanif Dhakiri sangat menyesalkannya. Menurut dia, jika dipaksakan, unas hanya akan menjadi beban bagi siswa dan lembaga penyelenggara pendidikan. "Bagi pemerintah sendiri juga berat, lantaran anggaran yang besar ternyata tidak menjamin kualifikasi lulusan," katanya. (lum/kit/dyn/kum)
Jawa Pos

Jumat, November 27, 2009

Rapat Koperasi di SMPN Nguntoronadi.


Koperasi lambang kemakmuran dan keadilan. Koperasi maju anggota podo gumuyu.

Sholat Idul Qurban di SMPN 1 Takeran Magetan

Pagi itu sinar matahari baru menampakkan batang hidungnya. Di SMPN 1 Takeran sudah berdatangan para peserta didik bersama guru untuk melaksanakan sholat Idhul Adha.

Iman oleh Bapak Dahlan dan khotib oleh Drs. Khusnu. Semua siswa hadir dan dilanjutkan bersalaman serta menyaksikan penyembelihan hewan qurban.

Kamis, November 26, 2009

H. ULUL ASMI SI JAGAL ABILOWO


H.Ulul Asmi
menghabiskan 6 nyawa hewan qurban


Panitia Qurban


Masjid firdaus Jl. Cokrobasonto Madiun korban 3 ekor Sapi dan 6 Kambing.

Takbir Menggema di Smesta



Hari raya Idhul Qurban besuk pada hari jumat. Karena pagi sudah melaksanakan sholat Idul Qurban boleh tidak melaksanakan sholat jumat, tetapi jangan lupa harus luhur.



Selasa, November 24, 2009

HIDUP GURU,,hidup! ..,HIDUP PGRI. hidup!..SOLIDARITAS..yess!.


Membacakan Sambutan Menteri Pendidikan dan Ketua PGRI



SMPN 1 TAKERAN MAGETAN
UPACARA HUT PGRI 2009

Dilanjutkan Syukuran dan Tumpengan Kerja bersama-sama ..makanpun juga bersama-sama



KOOR SEMESTA



Berdoa




SMPN 1 Takeran Magetan memperingatan HUTnya dengan penuh semangat dan disiplin. Extra Ordinary for PGRI

Senin, November 23, 2009

Kultum Pelajaran Membentuk Keberanian

Smesta (SMPN 1 Takeran Magetan) setiap harinya memunculkan para dai cilik yang siap menantang masa depan. Dengan bergilir dari kelas 7 a sampai 7F terus ke kelas 9 f, setiap menjelang sholat dhuhur berjamaah ada wakilnya yang menjadi pengkhotbah memberikan tausiah kepada teman-temannya.

Profil Presiden Kita SBY

Presiden Republik Indonesia


fotopresdn.jpg
Nama : Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur 09 September 1949
Agama : Islam
Isteri : Kristiani Herawati
Anak :

1. Agus Harimurti Yudhoyono

2. Edhie Baskoro Yudhoyono

Pendidikan :

1973 : Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akbar)
1976 : American Language Course, Lackland, Texas - AS
1976 : Airbone and Ranger Course, Fort Benning - AS
1982 - 1983 : Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning - AS
1983 : On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg - AS
1983 : Jungle Warfare School, Panama
1984 : Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman
1985 : Kursus Komando Batalyon
1988 - 1989 : Sekolah Komando Angkatan Darat
Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas - AS
Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri
2004 : Doctorate (Dr) Institut Pertanian Bogor, Indonesia


Riwayat Pekerjaan:

2004 - sekarang : Presiden Republik Indonesia
10 Agustus 2001 - 12 Maret 2004 : Menkopolkam, Kabinet Gotong Royong
26 Oktober 2000 - 01 Juni 2001 : Menkopolsoskam, Kabinet Persatuan Nasional
20 Oktober 1999 - 26 Agustus 2000 : Mentamben, Kabinet Abdurrahman Wahid
16 Februari 1998 - November 1998 : Kepala Staff Sosial Politik (Kasospol) ABRI
23 Agustus 1996 - 26 Agustus 1997 : Panglima Kodam II Sriwijaya
Maret 1996 - Agustus 1996 : Kepala Staff Kodam Jaya
November 1995 - November 1996 : Kepala Pengamat Militer PBB di Bosnia dari UNPF (United Nation Peace Force)
1994 - 1995 : Komandan Korem Pamungkas 072 Yogyakarta
1994 : Assisten Operasi Kodam Jaya
1993 : Komandan Brigade Infantry 17, Kujang I Kostrad
10 Agustus 2001 - 12 Maret 2004 : Menko Polkam


Penghargaan :

1973 : Lencana Adi Mahakarya dari Presiden Republik Indonesia sebagai Lulusan Terbaik Akabri
1983 : Honorour Graduated IOAC, USA
2003 : Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik


Pangkat Terakhir :

Jenderal TNI, 25 September 2000, Pensiun 10 November 2000

Sumber : http://www.setneg.go.id

Indonesiaku PGRI-KU

Latihan Upacara Tuk Memperingati Hari PGRI


Pagi-pagi membaca Radar Madiun, yang akhirnya menyentuh hati untuk menangis. Bagaimana kita tadak menangis la yang namanya bawang merah dan bawang putih aja masih mendatangkan dari luar negeri alias impor.
Berarti benar apa yang dikatakan almarhum Guru Bangsa Nur Kholis Majid, bahwa bangsa kita bangsa cengeng yang tidak mau berusaha keras untuk melawan kemalasan, kebodohan dan mudah putus asanan. Bangsa kita mejadi bangsa yang grusa-grusu, gegabah,wegahan dan tidak berani melawan tantangan.



Dengan peringatan PGRI yang jatuh pada hari Rabu, 24 Novempber 2009 maka kita para guru akan bangkit untuk mempersiapkan anak bangsa menjadi orang yang tahan uji, disiplin, kerja keras dan ikhlas serta kreativitas tinggi untuk menyongsong masa mendatang.


Minggu, November 22, 2009

Syukuran Bolla Volley

Snedka hari ini syukuran atas kemenangan ke dua timnya di SMA 1 Kawedanan.

Semakin banyak kita bersyukur akan dilipat gandakan nikmatnya.
Mari kita biasakan senang dengan tangan di atas dari pada tangan di bawah.
Bagi mereka yang suka memberi maka akan diberi juga nantinya.
Alam akan menyaksikan ketika kita membuka maka akan masuk apa yang kita inginkan.

Jumat, November 20, 2009

Thierry Hennry Si Tangan Tuhan

Sepak bola tidak lepas dari intrik dan kontroversial. Terlihat jelas tangan memegang bola dan akhirnya mereka membawa negara mereka ke pentas piala dunia. Akhirnya ada yang dirugikan dan berlalu dengan kesedihan

Kamis, November 19, 2009

Pancasila Banyak Yang Tidak Hapal

Gawat... Pelajar Makin Tak Hapal Pancasila
Kompas. Kamis, 19 November 2009 | 20:42 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pelajar semakin tidak hapal urutan dan sila-sila dalam Pancasila. Hal ini salah satu tanda penurunan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar masa kini.

Penilaian tersebut diperoleh melalui sejumlah evaluasi yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Ditjen Kesbangpol) Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Gejala ini terutama terjadi pada pelajar di daerah perkotaan. Kemampuan pelajar di kawasan pedesaan menghapalkan Pancasila relatif masih baik.

"Selain tidak hapal isi sila Pancasila, mereka juga sering kali terbalik-balik urutannya," kata Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Ditjen Kesbangpol Depdagri Heru Matador di sela-sela menjadi pembicara kunci dalam Seminar Sehari Pancasila dan Kedaulatan Bangsa yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Pelita Kencana di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (19/11).

Gejala ini mulai berlangsung setelah era reformasi. Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru tersebut, muatan pendidikan berkaitan dengan Pancasila berkurang. Kondisi ini diperparah dengan makin diabaikannya pendidikan pembangunan karakter di sekolah.

Menurut Heru, pemahaman Pancasila di kalangan pelajar penting mengingat Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan salah satu falsafah yang mengikat persatuan bangsa. "Pancasila juga merupakan salah satu dari empat pilar wawasan kebangsaan, di samping pemahaman akan Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keragaman budaya," katanya.

Menurut Heru, berkurangnya wawasan kebangsaan berdampak pada menipisnya rasa nasionalisme yang sudah mulai terlihat beberapa waktu terakhir. "Maraknya pertikaian dan perkelahian antardesa merupakan salah satu tanda menipisnya rasa nasionalisme," ujarnya.

Tunjangan Profesi Guru Keluar

Bagi guru yang akan menerima tambahan gaji terutama yang angkatan 2008 sudah keluar, namun juga ada yang belum. Sabar!!!. Di Magetan sudah keluar langsung 6 bulan, tolong dilihat di rekeningnya masing-masing.

Tolong para guru yang budiman mari bersama-sama untuk merubah kinerja jadul ke jaman yang serba menyenangkan. Belajar yang menyenangkan, pembelajaran yang PAIKEM dan menjadi PLO (Pegawai Lali Omah). Guru harus krasan di sekolah, krasan di kelas, krasan bermain dengan anak-anak, dan tidak krasan dengan tidak ada perubahan.

Setelah menerima mari bersyukur dan mau tidak mau harus berubah menuju pendidikan yang berkualitas.

SERTIJAB KA. SMPN 2 KAWEDANAN MAGETAN

Serah terima jabatan atau pisah sambut kepala sekolah di Magetan khususnya SMP dimulai hari ini sampai besuk hari senin tanggal 19 -23 Nov. 2009.

Mutasi adalah hal yang wajar kata beliau Bpk. Suroso dari Dinas pendidikan Magetan mewakili Drs. Bambang yang tidak bisa hadir. Mutasi menyenangkan baik ke lahan yang basah maupun ke lahan yang kering sekalipun. Hal ini merupakan penyegaran dan diharapkan di sekolah yang baru dapat membawa sekolah tersebut menjadi lebih maju lagi.

Drs. Supriyono dan Drs. Edy Siawanto,M.Pd. bersama mantan Pacarnya

Pada intinya semua perubahan diharapkan membawa nikmat terutama kualitas insan yang ada didalamnya. baik kualitas pendidik dan tenaga nonkependidikan serta utamanya peserta didik yang akan meneruskan cita-cita bangsa.

Inilah Kelbes.Snedka


Wakil Kepala Sekolah Drs Fauzi Menyerahkan Tali Asih

Susah atau senang ni... menjelang perpisahan dengan kepala sekolah







Rabu, November 18, 2009

JADWAL UJIAN NASIONAL 2010

Nusantaranews- Informasi, Fakta dan Opini

Jadwal Ujian Nasional (UN) 2010 Lengkap : SMA/MA, SMP/MTs dan SD/MI

2009 November 14
by nusantaraku
Depdiknas

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sekolah dipercepat menjadi minggu ke-3 Maret 2009. Informasi pelaksanaan UN SMP-SMA 2010 didasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010. Peraturan ini ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh Kabinet Indonesia Bersatu II.

Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua (enak dong..diberi kesempatan 2 kali).. UN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UN utama. Berikut periode pelaksanaan UN 2010 :

  • Tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK :
    • UN Utama : minggu ke-3 Maret 2010.
    • UN Ulangan : minggu ke-2 Mei 2010.
  • Tingkat SMP/MTs dan SMPLB
    • UN Utama : minggu ke-4 Maret 2010
    • UN Ulangan : minggu ke-3 Mei 2010.

UN SMA/MA 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMA dan MA 2010.

UN 2010 SMA Program IPA



No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Fisika 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
5 Kimia 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
6 Biologi (II) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010





UN 2010 SMA Program IPS



No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Ekonomi 40 120 menit Jumat, 19 Maret 2010
5 Sosiologi 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
6 Geografi (II) 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010





UN 2010 SMA Program Bahasa



No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Sastra Indonesia 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
5 Sejarah /Antro (I) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
6 Bahasa Asing Pilihan 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010





UN 2010 SMK



No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Teori Kejuruan - - -





UN 2010 MA




No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Ilmu Tafsir 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
5 Ilmu Hadist 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
6 Ilmu Kalam (II) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010

UN SMP / MTs 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMP dan MTs 2010

UN 2010 SMP/MTs




No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Matematika 40 120 menit Selasa,23 Maret 2010
3 B. Inggris 50 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 IPA 40 120 menit Kamis, 25 Maret 201

UASBN SD/MI 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UASBN Utama Tingkat SD dan MI 2010.

UN 2010 SD/MI




No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 5 April 2010
2 Matematika 40 120 menit Selasa, 6 April 2010
3 IPA 40 120 menit Rabu, 7 April 2010

Keterangan:

  • Alokasi Waktu = waktu total UN (persiapan, ujian, dan selesai).Waktu Efektif UN adalah 120 menit (2 jam)
  • UN dilaksanakan mulai pukul 08.00-10.00 untuk setiap sesi pelajaran, dan kecuali mata pelajaran ke-2 (II) untuk tingkat SMA/MA yang dilaksanakan pada hari Senin bersama mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Standar Kelulusan UN 2010

Standar kelulusan UN 2010 sebenarnya sama dengan UN tahun 2009 yakni peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun 2010 dinyatakan lulus jika:

  1. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;
  2. khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.


Kabar Baru!

Berbeda dengan pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya, pelaksanan UN 2010 menggunakan metode exchange place yang hampir sama dengan proses SNMPTN. Yakni para siswa sebuah sekolah akan melaksanakan UN di tempat/sekolah berbeda, yang mana akan bercampur dengan siswa-siswa dari sekolah lain dalam satu kecamatan/kabupaten. Artinya, setiap peserta akan melaksanakan UN dalam satu ruangan terdiri atas peserta ujian dari beberapa sekolah/madrasah dalam satu kecamatan dan/atau kabupaten/kota. (Pasal 14 Permendiknas 75 tahun 2009). Sistem ini diyakin dapat mengurangi tingkat kecurangan UN yang dilakukan oleh pihak sekolah, diknas dan murid yang selama ini masih terus terjadi.

Selamat belajar dengan sungguh-sungguh. Semoga Sukses dengan prestasi gemilang!

Salam Sukses,

Referensi :


Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMP/MTs. 2010


A. BAHASA INDONESIA SMP/MTs


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI

Menentukan isi dan bagian suatu paragraf
Menentukan kritik terhadap isi bacaan
Menentukan isi dan penyajian teks berita, opini/tajuk
Menentukan kalimat fakta/pendapat
Menyimpulkan isi paragraf
Menentukan isi tajuk
Menyimpulkan isi grafik, tabel, bagan, peta, denah
Menentukan unsur intrinsik puisi
Menentukan unsur intrinsik cerpen
Menentukan perbedaan unsur intrinsik beberapa novel

1 MEMBACA
Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis (artikel, berita,opini/tajuk, tabel, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel, dan drama.
Menentukan unsur intrinsik drama
Menulis catatan pengalaman pada buku harian
Menentukan isi pesan singkat sesuai konteks
Menulis/menentukan paragraf laporan
Menulis/melengkapi surat pribadi
Menulis/melengkapi surat resmi
Menulis/menentukan rangkuman
Menulis/menentukan slogan
Menulis/melengkapi petunjuk melakukan sesuatu
Menulis/melengkapi kutipan pidato
Menentukan unsur karya ilmiah (perumusan permasalahan karya ilmiah, latar belakang karya ilmiah)
Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata
Menulis/melengkapi pantun
Menulis/melengkapi puisi

2 MENULIS
Menulis karangan nonsastra dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif dalam bentuk buku harian, surat resmi, surat pribadi, pesan singkat, laporan, petunjuk, rangkuman, slogan dan poster, iklan baris, teks pidato, karya ilmiah, dan menyunting serta menulis karya sastra puisi dan drama.
Menulis/melengkapi drama

B. BAHASA INGGRIS SMP/MTs

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Menentukan gambaran umum, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “caution”
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk kartu ucapan (greeting card)
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat teks berbentuk pesan pendek (short message)
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat teks berbentuk undangan (invitation)
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk pengumuman (announcement)
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dari teks deskriptif (descriptive)
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “recount”.
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “procedure”
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “narrative”
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk label
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk laporan (report)

1 READING (Membaca)
Memahami makna dalam wacana tertulis pendek baik teks fungsional maupun esai sederhana
berbentuk deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif (narrative dan recount) dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks iklan (advertisement) 33

NO. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk surat (letter)
Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks laporan (report) yang pendek.
Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat kalimat

2 WRITING (Menulis)
Mengungkapkan makna secara tertulis teks fungsional pendek dan esai sederhana berbentuk
deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif (narrative dan recount) dalam
konteks kehidupan sehari-hari.
Menentukan susunan kalimat yang tepat untuk membuat paragraph


C. MATEMATIKA SMP/MTs
NO. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala dan perbandingan
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jual-beli
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan dan koperasi

1 Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, aritmetika sosial,
barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan
Mengalikan bentuk aljabar
Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar
Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan
Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel
Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan atau gabungan dua himpunan
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi
Menentukan gradien, persamaan garis dan grafiknya

2 Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear, persamaan
garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linear, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
Menyelesaikan soal dengan menggunakan teorema
Pythagoras
Menghitung luas bangun datar
Menghitung keliling bangun datar dan penggunaan konsep keliling dalam kehidupan sehari-hari
Menghitung besar sudut pada bidang datar
Menghitung besar sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.
Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kesebangunan
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kongruensi
Menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi datar
Menentukan jaring-jaring bangun ruang
Menghitung volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung

3 Memahami bangun datar, bangun ruang, garis sejajar, dan sudut, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung

NO. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari
Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menyajikan dan menafsirkan data

DILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs
NO. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Menentukan besaran fisika dan satuan yang sesuai

1 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca alat ukur
Menentukan salah satu variabel dari rumus ρ = v m
Menjelaskan pengaruh suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

2 Menerapkan konsep zat dan kalor serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan salah satu variabel dari rumus kalor
Membedakan jenis gerak lurus dan mengidentifikasi terjadinya gerak tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan variabel dari rumus tekanan pada suatu zat
Menyebutkan perubahan energi pada suatu alat dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan besaran fisika pada usaha dan energi

3 Menjelaskan dasar-dasar mekanika (gerak, gaya, usaha, dan energi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran dan gelombang
Menjelaskan ciri dan sifat-sifat bunyi serta pemanfaatannya.
Menentukan berbagai besaran fisika jika benda diletakkan di depan lensa atau cermin

4 Memahami konsep-konsep dan penerapan, getaran, gelombang, bunyi, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
Menentukan besaran-besaran pada alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan terjadinya gejala listrik statis serta menentukan jenis muatan
Menentukan besaran fisika pada berbagai bentu k rangkaian listrik
Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari

5 Memahami konsep kelistrikan dan kemagnetan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan cara pembuatan magnet serta menentukan kutub-kutub yang dihasilkan
Menjelaskan karakteristik benda-benda langit dalam tata surya

6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi didalamnya.
Menjelaskan keterkaitan pasang naik dan pasang surut dengan posisi bulan
Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
Mengidentifikasi ciri-ciri pada pengelompokan makhluk hidup
Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem

7. Menjelaskan ciri-ciri dan keanekaragaman makhluk hidup, komponen ekosistem serta
interaksi antar makhluk hidup dalam lingkungan, pentingnya pelestarian makhluk hidup dalam
kehidupan.
Menjelaskan usaha-usaha manusia untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

NO.STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Mengidentifikasi usaha manusia dalam melestarikan makhluk hidup
Memprediksi hubungan antara kepadatan populasi manusia dengan lingkungan
Menentukan jenis tulang/sendi/otot pada alat gerak manusia beserta fungsinya
Menjelaskan sistem pencernaan dan enzim-enzim yang berperan pada proses pencernaan
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya
Menjelaskan proses pada sistem ekskresi (ginjal)
Menjelaskan sistem saraf pada manusia
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan
Menjelaskan respons tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar

8. Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan/organ-organ pada tumbuhan dan manusia.
Menjelaskan proses fotosintesis dan percobaan-percobaan tentang proses tersebut
Menjelaskan konsep perilaku makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel
Menjelaskan teknologi reproduksi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisme disertai dengan contohnya

9. Mengaplikasikan konsep pertumbuhan dan perkembangan, kelangsungan hidup dan pewarisan sifat pada organisme serta kaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk kehidupan manusia
Menentukan bahan kimia pada makanan yang ditambahkan pada makanan

10. Menjelaskan bahan kimia alami dan buatan yang terdapat dalam bahan makanan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
Mendeskripsikan pengaruh zat adiktif/psikotropika pada tubuh kita

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Dr. A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM
NIP 196108281987031003