Wajah Pendidikan Indonesia

Jumat, Mei 30, 2025

Sarasehan Inspirasi Toleransi Dari Jawa Timur untuk Indonesia


Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, dengan beragam suku, budaya, dan agama hidup berdampingan dalam satu tanah air. Di tengah keberagaman ini, toleransi menjadi kunci utama untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian. Salah satu contoh nyata bagaimana toleransi bisa tumbuh subur adalah di Kelurahan Harmoni, atau yang kerap disebut Dera, sebuah kawasan yang menjadi simbol kehidupan beragama yang damai.

Kelurahan Harmoni: Potret Kerukunan yang Nyata

Di Dera, masyarakat dari berbagai latar belakang agama hidup berdampingan secara harmonis. Masjid, gereja, vihara, dan pura berdiri berdampingan tanpa gesekan. Masyarakatnya saling menghormati hari besar keagamaan masing-masing, bahkan saling membantu dalam kegiatan keagamaan maupun sosial. Inilah contoh konkret bahwa kerukunan umat beragama bukan sekadar wacana, tapi bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi sebagai Sarana Dokumentasi dan Inspirasi

Literasi memegang peran penting dalam mendokumentasikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan. Dengan menulis, masyarakat bisa merekam praktik baik yang terjadi di sekitar mereka. Tulisan-tulisan ini bukan hanya menjadi arsip sejarah lokal, tapi juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Semakin banyak kisah positif yang dibagikan, semakin luas pula semangat toleransi menyebar.

Di era digital saat ini, blog, media sosial, dan platform literasi lainnya menjadi alat yang efektif untuk menyuarakan nilai-nilai perdamaian. Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tapi juga tentang membangun kesadaran kritis dan rasa empati terhadap perbedaan.

Peran KUB Jawa Timur: Mewarnai Indonesia dengan Kerukunan

Kelompok Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB) Jawa Timur turut andil besar dalam memperkuat fondasi toleransi di wilayahnya. 

KUB tidak hanya bekerja pada level masyarakat umum, tetapi juga menjangkau sekolah-sekolah dan generasi muda, memastikan nilai toleransi tertanam sejak dini.

Sekolah sebagai Model Kerukunan Umat Beragama

Sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, sekolah bisa menjadi model kerukunan umat beragama melalui:

  • Pendidikan multikultural: Mengajarkan nilai-nilai kebhinekaan dan saling menghargai.

  • Kegiatan lintas agama: Seperti diskusi bersama, kunjungan ke rumah ibadah, dan kegiatan sosial bersama siswa dari berbagai agama.

Dengan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, inklusif, dan penuh toleransi, generasi masa depan Indonesia akan tumbuh menjadi individu yang siap menjaga persatuan dalam perbedaan.

Kerukunan umat beragama bukan hanya tanggung jawab tokoh agama atau pemerintah, tapi juga menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Dera atau Kelurahan 








Label: , ,

Kamis, Mei 29, 2025

Bagaimana Menulis Novel dan Cerpen

 



A. Alur Menulis Novel

1. Ide Cerita

  • Tentukan tema besar (misal: bullying, petualangan, perjuangan, kejujuran , cinta, balas dendam, mimpi, keluarga).

  • Buat satu kalimat ringkas yang menjelaskan inti cerita.

2. Membangun Tokoh

  • Buat karakter utama (protagonis) dan lawan (antagonis).

  • Tentukan latar belakang, motivasi, kelemahan, dan kekuatan tokoh.

3. Membuat Outline/Alur Cerita

Biasanya memakai alur tiga babak (Three Act Structure):

  • Babak 1 (Awal): Pengenalan tokoh, dunia cerita, konflik mulai muncul.

  • Babak 2 (Tengah): Konflik berkembang, tokoh menghadapi tantangan.

  • Babak 3 (Akhir): Klimaks dan penyelesaian konflik.

4. Menentukan Sudut Pandang (Point of View)

  • Orang pertama (aku)

  • Orang ketiga terbatas (dia)

  • Orang ketiga mahatahu (narator tahu segalanya)

5. Mulai Menulis Draf

  • Jangan terlalu fokus pada kesempurnaan awal. Pokoke nulis

  • Tetap lanjutkan menulis hingga draf selesai.

6. Revisi dan Penyuntingan

  • Periksa alur, konsistensi tokoh, dan gaya bahasa.

  • Bisa dibantu pembaca beta atau editor.


B. Alur Menulis Cerpen

1. Tentukan Ide Sederhana Tapi Kuat

Karena cerpen pendek, fokus pada satu konflik utama.

2. Buat Tokoh dan Konflik

  • Biasanya 1–2 tokoh utama cukup.

  • Konflik harus jelas dan padat.

3. Susun Alur Singkat

Umumnya:

  • Pembukaan: langsung masuk ke konflik.

  • Tengah: puncak masalah.

  • Akhir: twist, ironi, atau resolusi.

4. Pilih Sudut Pandang

  • Orang pertama (aku)
  • Orang ketiga terbatas (dia)
  • Orang ketiga mahatahu (narator tahu segalanya)

5. Langsung Menulis

  • Fokus pada kekuatan emosi, gaya bahasa, dan kejutan.

  • Jangan bertele-tele, efisienkan kalimat.

6. Edit

  • Baca ulang dengan jarak waktu.

  • Potong bagian yang tidak perlu.


C. Contoh outline 

1. Jenis Tulisan

  • 🔲 Novel

  • 🔲 Cerpen

2. Genre Cerita

Contoh: drama, horor, percintaan, religi, fiksi ilmiah, fantasi, misteri, dll.

3. Tema atau Pesan Utama

Apa nilai yang ingin disampaikan? Misalnya: kesetiaan, keberanian, pengorbanan, kejujuran, keuletan, pentingnya keluarga, keadilan, dll.

4. Latar Cerita

Di mana dan kapan cerita berlangsung? (Contoh: desa kecil tahun 1980-an, masa covid, kota futuristik tahun 2090, dunia paralel, dll.)

 5. Tokoh Utama

Siapa tokoh utamanya dan bagaimana sifat atau perannya? Contoh   "remaja laki-laki pemalu", atau "perempuan pemberani",  Pantang Mundur dll.


D. Perbedaan Inti:

Aspek Novel Cerpen
Panjang Ratusan halaman Beberapa halaman
Konflik Bisa banyak dan kompleks Satu konflik utama
Tokoh Banyak dan berkembang Sedikit dan fokus
Alur Multi-layer, detail Satu garis lurus
Waktu Penulisan Lama, butuh konsistensi Cepat, bisa selesai 1–2 hari


Label: ,

Selasa, Mei 27, 2025

Kerangka Menulis Otobiografi

Kerangka menulis biografi diri/Rekam Jejak 

1. Judul Biografi

Contoh: Perjalanan Hidup Si Edy 

2. Pendahuluan

  • Perkenalan singkat siapa dirimu.

  • Alasan menulis biografi ini.

  • Kutipan, motivasi hidup, atau nilai-nilai yang dipegang (opsional).

3. Data Pribadi

  • Nama lengkap

  • Tempat dan tanggal lahir

  • Asal daerah

  • Latar belakang keluarga (singkat)

4. Masa Kecil

  • Kehidupan masa kecil

  • Lingkungan tempat tumbuh

  • Pengalaman yang membentuk karakter

5. Pendidikan

  • Riwayat pendidikan formal TK  SD SMP SMA/K.... Perguruan Tinggi dll

  • Pendidikan non-formal (TPA kursus, pelatihan, dll.)

  • Pengalaman belajar yang berkesan

6. Cita Cita, Karier / Pekerjaan 

  • Kalau masih sekolah mengapa milih peofesi ini

  • Motivasi dan perjalanan memilih profesi tersebut

  • Pekerjaan atau profesi saat ini

  • Riwayat pekerjaan sebelumnya

  • Pencapaian penting dalam karier

7. Minat dan Hobi

  • Kegiatan yang disukai di waktu luang

  • Hobi yang berkontribusi pada perkembangan diri

8. Nilai-Nilai Kehidupan

  • Prinsip hidup atau filosofi pribadi

  • Hal yang paling membentuk kepribadian

  • Pandangan terhadap kesuksesan dan kegagalan

9. Cita-Cita dan Harapan Masa Depan

  • Tujuan jangka pendek dan jangka panjang

  • Harapan terhadap diri sendiri, keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar mungkin Negara 

10. Penutup

  • Refleksi diri: hal yang paling membanggakan dalam hidup

  • Pesan untuk pembaca (motivasi/inspirasi)

  • Ucapan syukur atau apresiasi


Label: , , ,

Literasi SMA 49 Jakarta Menuju Dunia

 

"Berikan 10 Penulis 

Akan Kuguncang Dunia"


Di tengah riuhnya tantangan zaman digital, SMAN 49 Jakarta menyalakan obor gerakan literasi. Bukan sekadar membaca buku di perpustakaan atau tugas mengarang di kelas, tapi sebuah gerakan sadar dan terencana: menulis untuk mengguncang dunia.

Berawal dari semangat para siswa dan guru yang percaya bahwa literasi adalah fondasi peradaban, lahirlah Tim Pendobrak Sekolah. Sebuah tim yang tak hanya bicara, tapi bergerak nyata. Mereka punya mimpi besar: menjadikan SMAN 49 Jakarta sebagai pusat literasi, bukan hanya di Jakarta, tapi juga Indonesia.

Tujuan Gerakan: Dari Membaca ke Berkarya

Gerakan ini tidak sekadar meningkatkan kebiasaan membaca, tetapi juga mendorong siswa untuk menulis dan menerbitkan buku. Ada empat pilar utama yang menjadi tujuan:

  • Meningkatkan daya baca siswa

  • Menambah wawasan dan pengetahuan

  • Menumbuh kembangkan daya  kritis Anak 

  • Membentuk pribadi yang bermutu untuk selalu berkreasi dan berinovasi 

  • Mendorong siswa menulis untuk menerbitkan buku

Literasi di SMAN 49 Jakarta bukan lagi kegiatan formalitas. Setiap hari, siswa saling memotivasi untuk membaca buku dan menuangkan ide-ide mereka dalam tulisan. Mereka tidak menunggu inspirasi datang, tapi menciptakan ruang untuk inspirasi tumbuh.

Ekosistem Menulis yang Hidup

Indikator keberhasilan gerakan ini bisa dilihat jelas:

  • Terbentuknya Ekosistem Menulis di sekolah

  • Kebiasaan siswa membawa buku ke mana pun mereka pergi

  • Terbitnya buku setiap bulan, karya siswa sendiri

  • Setiap lulusan memiliki minimal satu buku pribadi

  • Buku-buku karya SMAN 49 Jakarta tersebar luas di berbagai ruang baca

Mimpi mereka sederhana, namun sangat berani: Setiap anak jadi penulis, setiap lulusan punya karya.

Menggetarkan Jakarta, Menginspirasi Indonesia

Gerakan ini tak berhenti di dalam kelas. SMAN 49 Jakarta punya mimpi lebih besar: menggetarkan Jakarta melalui pameran buku hasil karya mereka sendiri. Dalam ajang Festival Jakarta Panen Buku, mereka siap unjuk gigi. Panggung literasi akan dikuasai oleh semangat dan karya siswa-siswi SMAN 49 Jakarta.

Tak hanya ingin menjadi sekolah yang aktif membaca dan menulis, mereka menargetkan menjadi pusat wisata literasi di Jakarta, bahkan menjadi inspirasi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Satu Sekolah, Ribuan Karya, 10 Penulis Siap Mengguncang Dunia

"10 Penulis Akan Kuguncang Dunia" bukan sekadar slogan. Ini adalah tekad dan semangat yang menyala dari lorong-lorong sekolah, dari tangan-tangan muda yang sedang belajar bermimpi besar. Dari sekolah negeri biasa, lahir gerakan luar biasa.

Karena dari satu buku, dunia bisa berubah. Dan dari SMAN 49 Jakarta, dunia akan diguncang oleh para penulis muda berbakat.



Label: , , ,

Embrio SMA 49 Jadi Wisata literasi

 


" Berikan 7 Penulis SMA 49 Jakarta 
Akan Kuguncang Dunia "

Gerakan Literasi Sekolah di SMAN 49 Jakarta

Berawal dari semangat membara untuk menguatkan budaya literasi di sekolah, para pegiat literasi di SMAN 49 Jakarta sadar akan pentingnya menggugah semangat menulis di kalangan siswa. Dari kesadaran itu, lahirlah Tim Pendobrak Sekolah—sebuah kelompok yang bertekad menjadikan sekolah sebagai pusat gerakan literasi yang hidup dan berdampak.

Tujuan Gerakan:

  • Meningkatkan daya baca siswa

  • Menambah wawasan dan pengetahuan

  • Menumbuhkan pribadi yang bermutu

  • Mengembangkan kemampuan menulis untuk menghasilkan buku

Setiap hari, para pegiat literasi tak henti mengajak dan memotivasi teman-teman di sekitar mereka untuk membaca dan menulis. Kegiatan ini bukan hanya rutinitas, tapi telah menjadi bagian dari budaya sekolah.

Indikator Keberhasilan:

  • Terbentuknya Ekosistem Menulis di lingkungan sekolah

  • Setiap siswa selalu membawa buku ke manapun mereka pergi

  • Terbitnya buku karya siswa minimal satu buku setiap bulan

  • Setiap lulusan SMAN 49 Jakarta memiliki minimal satu karya buku pribadi

  • Buku-buku karya siswa tersebar di berbagai tempat sebagai bukti eksistensi literasi sekolah

Harapan:
SMAN 49 Jakarta ingin mengguncang Jakarta—bahkan Indonesia—melalui pameran buku hasil karya para pegiat literasi. Dalam ajang Festival Jakarta Panen Buku, SMAN 49 Jakarta siap mendominasi panggung literasi dan menunjukkan jati diri sebagai sekolah berbasis budaya literasi yang kuat.

Dengan gerakan yang masif, terstruktur, dan terukur, SMAN 49 Jakarta menargetkan diri sebagai pusat wisata literasi di Jakarta, bahkan Indonesia. Di sinilah generasi muda digembleng menjadi penulis-penulis tangguh—dan dari sinilah 10 penulis hebat akan mengguncang dunia.


Pantun Literasi

 SMA 49 Jakarta 


Ke taman baca sambil berseri,
Langkah ringan penuh motivasi.
SMA 49 jadi wisata literasi,
Tempat tumbuhnya insan berprestasi.

Menulis puisi di pagi hari,
Bersama teman saling berbagi.
Lulus dari SMA 49  Jakarta ini,
Jadi generasi yang penuh kreasi dan inovasi 

SMA 49 penuh semangat baru,
Menuju Jakarta Panen Buku.
Satu siswa bawa satu buku,
Buka jalan  jadi instan bermutu




Label: , ,

Senin, Mei 26, 2025

Kampus Literasi Indonesia Masuk Kampus

 

Dari Kampus ke Kampus"

Maraknya plagiarism membuat para cendekiawan resah. Para penjahit karya ilmiah bertebaran di mana mana. Munculnya AI artificial intelligence menjadikan kemudahan untuk anak bergantung diri sehingga melemahkan daya pikir anak bangsa. Maka dari itu ide kampus Literasi Indonesia masuk kampus adalah keputusan yang tepat. Salah' satu tujuannya adalah mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya orisinal melalui proses pembinaan literasi sejak sebelum memasuki perguruan tinggi hingga lulus. 

Program ini bertujuan agar setiap lulusan memiliki minimal tiga karya:

  1. Buku Tunggal ISBN

  2. Buku Jurnal  (Jurnal Kampus Literasi Indonesia)

  3. Artikel ilmiah di jurnal perguruan tinggi setempat

Teknik Pelaksanaan:

  • Daring dan Luring: Pembinaan dilakukan secara fleksibel, baik secara online maupun tatap muka.

  • Kolaboratif dan Terstruktur: 

  • Melibatkan Praktisi, mentor literasi KUB, Noac, Ceris, AMB 

Manfaat Program:

  • Membantu mahasiswa lebih siap dalam menghadapi tugas akhir dan proses akademik lainnya.

  • Meningkatkan kemampuan menulis ilmiah dan kreatif.

  • Membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki portofolio karya tulis yang membanggakan dan orisinil.

Timeline Program:

  1. Pra-perguruan tinggi:

    • Pembinaan dan pelatihan menulis sejak siswa dinyatakan diterima di perguruan tinggi.

    • Penguatan dasar-dasar menulis dan pembentukan komunitas literasi.

  2. Saat di perguruan tinggi:

    • Pendampingan intensif dalam proses penulisan buku sampai selesai 

    • Evaluasi dan publikasi hasil karya dalam jurnal dan penerbit ber ISBN 

  3. Kelulusan (dua semester):

    • Dokumentasi, pameran serta publikasi .

    • Seminar, bedah buku sebagai bentuk apresiasi.

Hasil yang Diharapkan:

  • Setiap lulusan menghasilkan minimal tiga karya tulis yang orisinil.

  • Meningkatkan budaya literasi dan kualitas lulusan perguruan tinggi.

  • Menumbuhkan ekosistem akademik yang menghargai orisinalitas dan produktivitas ilmiah.

Harapan 
  • Menumbuh kembangkan budaya baca dan tulis generasi penerus bangsa 
  • Meningkatnya mahasiswa yang kritis dan EKOsisrem kampus yang literit
  • Meningkatkan index literasi Indonesia 
Salam literasi dari edy 
Narasi 7
sarangcoKR dan 
dramacoKR 


Label: , ,

Sabtu, Mei 24, 2025

Kampus Iiterasi Indonesia

Kampus Literasi Indonesia 

Literasi Indonesia masih jauh dari yang diinginkan. Sehingga para pegiat literasi memilih membuat kampus' khusus literasi.

Kampus Literasi adalah program pengembangan literasi menulis kreatif dan ilmiah berbasis komunitas keluarga, sekolah, dan masyarakat. Program ini mendorong anak, mahasiswa dan semua lapisan masyarakat untuk menghasilkan karya buku sebagai bentuk ujian akhir, yang dipamerkan dalam acara nasional tahunan Jakarta Panen Buku setiap bulan September.

Peserta:

Mahasiswa dari unsur:

  • GLK: Gerakan Literasi Keluarga

  • GLS: Gerakan Literasi Sekolah

  • GLM: Gerakan Literasi Masyarakat

Kurikulum Inti:

  1. KUB - Kerukunan Umat Beragama

    • Fokus: Penulisan buku bertema toleransi dan kerukunan antar umat beragama

    • Jenis: Novel, Cerpen 

  2. AMB - Ayo Menulis Buku

    • Fokus: Pelatihan dasar-dasar penulisan buku

    • Jenis: Buku fiksi, non fiksi, populer, motivasi,  inspiratif,  biografi, buku pengayaan, cerita anak, cerita bergambar, 

  3. CERIS - Cerita Remaja Islam

    • Fokus: Penulisan fiksi Islami untuk remaja

    • Jenis: Cerpen, novel, Ceritita Inspirasitif 

    • Target: Remaja sekolah menengah dan mahasiswa muda 

  4. NOAC - Novel Akademi

    • Fokus: Penulisan novel tematik (remaja, sejarah, sosial, lingkungan)

    • Jenis: Novel  dengan pembinaan intensif

    • Target: Peserta dengan minat menulis sampai terbit buku.

Ujian Akhir:

Peserta dinyatakan lulus apabila berhasil:

  • Menyelesaikan satu buku (minimal 60 halaman)

  • Mengikuti sesi bedah karya

  • Karyanya dipamerkan dalam event Jakarta Panen Buku setiap bulan September

Pembelajaran 
On line, hybrids, luring, out door learning 

Output Utama:

Buku hasil karya peserta diterbitkan dan ber-ISBN serta dipamerkan secara nasional

  • Peningkatan kapasitas menulis dan literasi peserta dari berbagai unsur

  • Peningkatan index literasi secara daerah dan Nasional 

  • Terpenuhinya kebutuhan Perpustakaan dengan buku buku karya menarik 



Timeline 
Kampus Literasi Indonesia 

1. Bulan 1: Pendaftaran Peserta

   * Sosialisasi program
   * Seleksi dan registrasi peserta

2. Bulan 2: Pembagian Kelas

   * Pembentukan kelas berdasarkan minat atau tingkat kemampuan
   * Perkenalan mentor dan peserta

3. Bulan 3: Bimbingan Belajar Menulis

   * Materi dasar-dasar kepenulisan
   * Latihan menulis intensif

4. Bulan 4: Mulai Menulis Karya

   * Penulisan draft awal
   * Panduan dari mentor

5. Bulan 5: Penulisan & Konsultasi Individu

   * Revisi tulisan
   * Sesi konsultasi dengan mentor

6. Bulan 6: Laporan Hasil Tulisan

   * Presentasi progres karya
   * Evaluasi dan umpan balik

7. Bulan 7: Pengecekan, Editing, dan Covering

   * Proses penyuntingan naskah
   * Desain sampul buku

8. Bulan 8: Proses Cetak Buku

   * Finalisasi layout
   * Pencetakan buku peserta

9. Bulan 9: Persiapan Panen Buku

   * Promosi karya peserta
   * Persiapan acara puncak

10. Bulan 10: Pameran/Festival Panen Buku

    * Launching buku
    * Pameran hasil karya
    * Sesi bedah buku & diskusi

Bulan berikutnya 
Evaluasi refleksi dan koordinasi 




Label: , ,

Jumat, Mei 23, 2025

Materi Nulis Di SMA Negeri 49 Jakarta


Menulis itu Mengabadikan Hidup

Menulis itu Memonopoli Kebenaran.

Drs. Edy Siswanto, M.Pd 















Pergi ke pasar membeli lilin,
Pulangnya singgah ke rumah Yuaikah.
Buku dibaca dengan hati yang bening,
Di balik lembar ada berkah yang indah.

Jakarta Panen Buku 
Rabu, 28 Mei 2025
SMA 49 Jakarta 











Label: , , , ,

Hari Belajar Guru Untuk Menulis Buku

 



Hari Belajar Guru: Investasi untuk Pendidikan yang Lebih Baik

Dalam dunia pendidikan, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembelajar sepanjang hayat. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk terus mengembangkan kompetensinya agar dapat memberikan pembelajaran yang relevan, inovatif, dan bermakna bagi peserta didik. Salah satu upaya yang sangat bermanfaat adalah pelaksanaan Hari Belajar Guru, yaitu satu hari dalam seminggu yang dikhususkan bagi guru untuk melakukan kegiatan pengembangan diri khusunya untuk membuat dokumentasi dalam bentuk Best Praktict dan buku

Pada Hari Belajar Guru, para pendidik diberi kesempatan untuk memperdalam ilmu dan memperkaya wawasan melalui berbagai kegiatan yang terstruktur dan produktif. Salah satu kegiatan utama adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang membahas berbagai tantangan dan solusi dalam proses pembelajaran. Melalui forum ini, guru dapat saling bertukar pengalaman, menyusun strategi pengajaran, dan merancang kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.

Selain itu, guru juga membentuk kelompok-kelompok kecil sesuai dengan bidang tugasnya untuk menyusun dan mendokumentasikan dalam bentuk:

1. Best Practic

2. Buku pengayaan 

3. Buku rekam jejak sekolah

Hasil dari kegiatan ini menjadi bahan berharga bagi guru lain, sekaligus memperkuat budaya literasi berbagi pengetahuan dan pengalaman di lingkungan sekolah maupun antar sekolah.

Tidak hanya itu, kelompok kerja guru juga diarahkan untuk meramaikan perpustakaan serta anak didiknya. 

Dengan berbagai dokumentasi yang berisi dokumentasi kegiatan, inovasi pembelajaran, dan capaian pendidikan yang telah diraih menjadi sumber informasi penting untuk evaluasi dan pengembangan sekolah ke depan.

Dalam rangka mendukung budaya literasi dan pembelajaran kolaboratif, perpustakaan sekolah dimanfaatkan secara optimal sebagai pusat belajar guru. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga menjadi ruang diskusi, refleksi, dan kolaborasi antarguru. Dengan demikian, perpustakaan kembali hidup dan berperan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Melalui Hari Belajar Guru, kita berharap kualitas pendidikan akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas guru. Karena guru yang hebat lahir dari semangat belajar yang tak pernah padam untuk mengkreasi generasi mendatang 

Diharapkan hasil pendidikan yang berkualitas berangkat dari guru yang cerdas fan akan menghasilkan generasi yang akan memimpin negeri sendiri, bukannya menjadi pembantu di rumah sendiri.


Label: , , ,

Penutupan Pelatihan pengembangan pendidikan

 











Bpk Muh Roji 








Label: , ,

Kamis, Mei 22, 2025

Penguatan Budaya Literasi

 



Penguatan Budaya Literasi 

Di Jaktim 

Sumber daya yang leterat diantaranya 

Mengkritisi kondisi 

Menulis 

Membaca informasi 

Kreatifitas tumbuh ketika dihadapkan perbedaan untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas 

Perpustakaan pusat penguatan literasi nasional 

Program prioritas peningkatan sdm Dengan GLS 

Program bagi buku di desa seribu buku lomba baca story telling dll

KKN literasi di desa desa v


Label: , , ,

Oh My Darling, Clementine

 "Oh My Darling, Clementine", sebuah lagu balada rakyat Amerika yang populer:




In a cavern, in a canyon
Excavating for a mine
Lived a miner, forty-niner
And his daughter, Clementine

Chorus:
Oh my darling, oh my darling
Oh my darling, Clementine
You are lost and gone forever
Dreadful sorry, Clementine

Light she was and like a fairy
And her shoes were number nine
Herring boxes, without topses
Sandals were for Clementine

(Chorus)

Drove she ducklings to the water
Every morning just at nine
Hit her foot against a splinter
Fell into the foaming brine

(Chorus)

Ruby lips above the water
Blowing bubbles, soft and fine
But alas, I was no swimmer
So I lost my Clementine

(Chorus)


Im sailing Rod Stewart

 


I'm Sailing
by Rod Stewart

I am sailing, I am sailing
Home again, 'cross the sea
I am sailing, stormy waters
To be near you, to be free

I am flying, I am flying
Like a bird, 'cross the sky
I am flying, passing high clouds
To be with you, to be free

Can you hear me, can you hear me
Through the dark night, far away?
I am dying, forever trying
To be with you

Rabu, Mei 21, 2025

Prinsip Dasar dari Belajar adalah Perubahan







Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata belajar. Namun, apakah kita benar-benar memahami apa itu belajar?

Prinsip dasar dari belajar adalah perubahan. Artinya, belajar bukan sekadar proses menerima informasi atau menghafal fakta. Belajar sejati adalah proses yang mengubah diri seseorang—baik secara pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun perilaku.

1. Perubahan Pengetahuan
Seseorang dikatakan telah belajar ketika ia mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya. Misalnya, setelah membaca buku sejarah, kita jadi tahu tentang peristiwa penting masa lalu.

2. Perubahan Keterampilan
Belajar juga bisa terlihat dari kemampuan baru yang kita miliki. Misalnya, belajar mengetik sepuluh jari, menggambar digital, atau memasak menu baru. Keterampilan itu muncul karena adanya latihan dan pengalaman.

3. Perubahan Sikap
Sering kali, proses belajar membuat kita memandang sesuatu dengan cara yang lebih bijak. Misalnya, setelah mengikuti pelatihan tentang toleransi, seseorang bisa menjadi lebih menghargai perbedaan.

4. Perubahan Perilaku
Yang paling nyata dari hasil belajar adalah perubahan dalam tindakan sehari-hari. Orang yang belajar tentang pentingnya waktu, akan mulai bersikap lebih disiplin dan menghargai waktu orang lain.

Belajar yang bermakna adalah belajar yang mengubah diri ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, mari kita renungkan: Apakah kita benar-benar sedang belajar, atau hanya sekadar mengumpulkan informasi?

Label: , , , , ,

Selasa, Mei 20, 2025

Jakarta Timur Satu Siswa Satu Buku

 



Program Unggulan

"Satu Siswa, Satu Karya”

 Perpustakaan Jakarta Menuju Panen Buku

“

Tujuan Program:

Meningkatkan minat baca dan menulis siswa melalui kegiatan literasi aktif, dengan hasil akhir berupa buku karya siswa yang dibukukan dan diterbitkan gratis dan digital.

“Satu Siswa, Satu Karya: Dari Kata Menjadi Karya”

Deskripsi Singkat:

Program ini mendorong setiap siswa untuk menulis dan menyusun buku pribadi atau kelompok berdasarkan tema tertentu seperti cerita inspiratif, kisah pengalaman, cerpen, puisi, atau bahkan buku panduan kejuruan sesuai jurusan mereka. Hasil karya akan dibukukan, dipajang di perpustakaan, dan sebagian akan diterbitkan digital di blog sekolah atau platform online.

Sasaran Program:

  • Siswa kelas X–XII SMK Jakarta

  • Guru pendamping literasi

  • Tim perpustakaan sekolah

Tahapan Pelaksanaan:

  1. Sosialisasi Program

    • Penyampaian tujuan dan manfaat program melalui upacara dan kelas

    • Pembentukan tim literasi siswa dan guru pembimbing

  2. Pelatihan Menulis

    • Workshop menulis kreatif bersama penulis lokal atau guru bahasa

    • Teknik menyusun naskah buku dan pengeditan

  3. Penulisan dan Pengumpulan Karya

    • Siswa menulis buku mini (30–50 halaman) dalam jangka waktu 1–2 bulan

    • Karya dikumpulkan ke tim perpustakaan untuk ditindaklanjuti dicetak dan di jadikan koleksi buku

  4. Proses Editing 

    • Tim pustakawan dan guru membantu editing dan layout sederhana

  5. Penerbitan & Pameran Karya

    • Buku dicetak sederhana (fotokopi/spiral) dan didigitalisasi (PDF/e-book)

    • Pameran dan peluncuran buku siswa di sekolah 

    • Pameran di ajang Jakarta Panen Buku 

  6. Apresiasi

    • Penghargaan untuk penulis terbaik (kategori fiksi/nonfiksi)

    • Sertifikat dan penampilan khusus saat Hari Literasi Nasional

    • Bedah buku 

Output:

  • Buku karya siswa (minimal 1 per siswa/kelompok)

  • E-book siswa yang diunggah ke blog atau website sekolah

  • Galeri karya literasi di perpustakaan

Manfaat:

  • Meningkatkan kreativitas, rasa percaya diri, dan kemampuan literasi siswa

  • Menumbuh kembangkan  budaya literasi di sekolah

  • Memperkuat fungsi perpustakaan sebagai pusat kegiatan literasi aktif

  • Meningkatkan ekosistem literasi sekolah dan perpustakaan menuju. Sekola/ kota wisata literasi 






Label: , ,