Negara Paling Bahagia dan Seruan Iqra’ yang Kita Abaikan
Negara-negara yang paling bahagia da bumi ini
Karena literasinya tinggi
Islam ada Iqra’
Tapi mengapa kita belum melakukannya?
Puisi singkat ini menyimpan pertanyaan besar: mengapa bangsa yang mengimani wahyu pertama berupa perintah membaca justru belum menjadikan membaca sebagai budaya utama?
Negara Bahagia dan Budaya Membaca
Berdasarkan berbagai indeks kebahagiaan dunia, negara-negara seperti Finlandia, Denmark, dan Norwegia selalu menempati posisi teratas. Banyak faktor yang membuat mereka bahagia—pendidikan yang merata, tingkat kepercayaan sosial yang tinggi, hingga kebijakan publik yang adil.
Namun satu hal yang tak boleh dilupakan: tingkat literasi mereka sangat tinggi.
Mereka membaca. Mereka belajar. Mereka berpikir kritis sejak kecil. Perpustakaan bukan tempat sunyi, melainkan pusat kehidupan. Buku bukan beban, tapi teman sehari-hari.
Islam dan Seruan Membaca yang Pertama
Bandingkan dengan Islam—agama yang kitab sucinya dibuka dengan perintah tegas: “Iqra’” (bacalah). Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW bukan ajakan berperang, bukan juga perintah salat. Tapi membaca.
Ini seharusnya menjadi tanda bahwa umat Islam wajib menjadi umat pembelajar.
Namun, fakta di banyak negara Muslim justru menyedihkan: minat baca rendah, akses bacaan terbatas, dan budaya berpikir kritis kurang dihargai.
Mengapa Kita Belum Melakukannya?
Barangkali karena kita belum benar-benar memahami arti "Iqra’". Membaca bukan hanya membuka halaman, tapi membuka hati dan pikiran. Membaca adalah jendela menuju ilmu, dan ilmu adalah jalan menuju keimanan yang matang.
Kita sering mewarisi Islam sebagai tradisi, tapi belum menjadikannya sebagai kesadaran. Padahal, membudayakan literasi adalah wujud nyata dari menjalankan perintah Tuhan.
Langkah Kecil, Perubahan Besar
Kita tak harus langsung menjadi negara paling bahagia. Tapi kita bisa memulai dengan menjadi pribadi yang lebih haus ilmu. Bacalah satu halaman buku setiap hari. Ajak anak mencintai bacaan. Kunjungi perpustakaan. Bagikan ilmu, walau satu kalimat.
Mungkin dari langkah-langkah kecil itu, perlahan negeri kita bisa lebih cerdas, lebih damai, dan lebih bahagia.
Penutup
Negara paling bahagia di bumi ini bukan hanya soal ekonomi. Tapi juga soal cara berpikir warganya.
Dan Islam, sejak awal, telah membekali kita dengan alat terkuat untuk mencapainya: Iqra’.
Maka mari kita mulai membaca, sebelum semuanya terlambat.
Komentar