Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Selasa, November 03, 2009

UAN PENGGANTI SNMPTN

[ Selasa, 03 November 2009 ]
Pakai Hasil Unas, SNM PTN Dihapus
Mendiknas Bahas Bersama Rektor PTN

JAKARTA - Dalam waktu dekat, Mendiknas bersama majelis rektor Indonesia bakal memutuskan apakah hasil ujian nasional (unas) bisa menjadi tiket masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Jika menggunakan hasil unas, otomatis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN) bakal dihapus mulai tahun depan.

Ketua SNM PTN Haris Supratna mengatakan, dalam rapat panitia SNM PTN di Bali beberapa hari lalu, ada beberapa hal yang dihasilkan. Pertama, evaluasi terhadap pelaksanaan SNM PTN 2009. Panitia menyimpulkan, pelaksanaan SNM PTN berjalan lancar. Tes potensi akademik (TPA) yang digunakan dalam ujian SNM PTN dinilai sesuai untuk menguji kemampuan siswa.

''Karena itu, jika SNM PTN tahun depan tetap diteruskan, tes tersebut akan kami pakai,'' terang Haris kemarin. Demikian pula halnya dengan sistem penilaian fifty-fifty untuk nilai teori dan praktik. Secara umum, panitia berkesimpulan bahwa penyelenggaraan SNM PTN tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Meski masih ada beberapa kekurangan yang wajib diperbaiki, misalnya, berbagai kecurangan yang masih ditemukan.

Kedua, kata Haris, rektor PTN menunggu kebijakan Mendiknas apakah SNM PTN bakal diteruskan atau tidak. Rencananya, dalam waktu dekat, Mendiknas mengundang para rektor untuk membahas persoalan tersebut. ''Apakah cukup unas yang menjadi tiket ke PTN atau SNM PTN tetap dipertahankan. Ini yang akan ditentukan,'' terangnya. Termasuk, apakah nanti PTN menjadi penyelenggara unas atau tidak. Sebab, sempat beredar wacana bahwa unas bakal ditangani PTN.

Selama ini, menurut Haris, PTN memang sudah dilibatkan dalam penyelenggaraan unas. Namun, hanya sebatas pengawas. PTN tidak memiliki kewenangan mengawasi pelaksanaan unas secara optimal. Alhasil, rapor pelaksanaan unas tahun ini boleh dibilang belum memuaskan banyak kalangan lantaran masih terjadi berbagai kecurangan.

Haris menjelaskan, sejatinya, pada 2012, hasil unas bakal menjadi syarat masuk PTN. Untuk menuju ke arah sana, Mendiknas lama (Bambang Sudibyo) memberikan waktu tiga tahun (2009-2011) untuk memperbaiki sistem pelaksanaan unas. Yaitu, dengan melibatkan PTN. ''Tapi, jika kebijakan tersebut bisa dipercepat tahun depan, mengapa tidak? Asalkan, sistem penyelenggaraan unas harus lebih baik,'' jelas rektor Unesa itu.

Karena itu, para rektor PTN saat ini tengah menanti kebijakan resmi Mendiknas. Yang pasti, para rektor siap jika nanti ditunjuk sebagai penyelenggara unas. Termasuk, jika SNM PTN ditiadakan. ''Apa pun kebijakannya, kalau itu baik dan demi kemajuan pendidikan, kami siap,'' tegasnya. (kit/ken/oki)

Tidak ada komentar: