Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Jumat, Desember 26, 2008

SMPN 1 DREAM

Lapangan Sepak Takraw SMPN 1 Takeran Magetan


Basket SMP 1 Takeran Magetan


Rencana Lapangan Badminton dan Gedung serba Guna



Tenis Lapangan SMP 1 Takeran Magetan




Semesta has dream. To gain the semesta dream we look for stake holder. The stake holder is the chief of village, he is MR. Kajianto. He is very care to the educational especially SMPN 1 Takeran.

Our dreaming to make the condition of semesta become save and full atractive activity.
We hope semesta has complete We always tray to make the swimmingpool and green house.

WORKSHOP EVERY SATURDAY AT SMPN 2 TAKERAN



Every saturday, after ekstrakurikuler, all teacher and employer of SMPN 1 Takeran join workshop to enrich or increase our knowledge abaut educational. There are many matery such as: how to teach with inovation and efectiv metod, KTI, IT (ineormation tecnology) and so on.
The teacher exchange exsperience in order to get new information.

SEKOLAH MODEL

SMPN 1 TAKERAN-MAGETAN yang letaknya dipinggiran Kota Madiun terus bergerak maju untuk menjadikan sekolah yang lebih komplit dari segala sarana.
Dengan luas area sekitar 15.700m2 sudah mempunyai hampir semua sarana-prasarana baik dari olah raga dan seni maupun pembelajaran. Dari sarana olah raga dari Footsal sampai bulutangkis sudah tersedia hanya kolam renang yang belum dimulai di bangun. Tennis lapangan sudah digunakan baik masyarakat sekitar maupun peserta didik yang digelar ektrakurikuler sehari penuh di hari sabtu.
SMP 1 Takeran Maju terus pantang mundur.

TRY OUT MENUJU UAN JUJUR

Try out bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan peserta didik dalm rangka mepersiapkan sukses UAN. Senyampang masih jauh dari pelaksanaan UAN, bebagai persiapan sudah dilaksanankan. Dari pelajaran tambahan, belajar kelompok di rumah juga bimbingan di rumah guru dengan tutor langsung dari guru yang dibutuhkan. Semakin banyak try out semakin dapat mengetahui materi mana yang dianggap sulit oleh siswa. Dengan demikian para guru dapat memetakan materi yang perlu mendapatkan prioritas bagi anak.
Dengan pengalaman tahun 2008 bahwa SMPN 1 Takeran merupakan sekolah yang paling banyak peserta didik belum lulus dalam UAN di Kabupaten Magetan, sehingga berbagai usaha baik peningkatan pembelajaran maupun spiritual sangat intensif dilakukan.
Anak didik yang belum lulus sudah mengikuti Peket B dan bisa melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi baik di negeri maupun swasta.
Mudah-mudahan untuk tahun depan bisa meningkatkan prosentase kelulusan dan diharapkan lulus semua.

Rabu, Desember 24, 2008

SEANDAINYA UAN JUJUR (TIDAK ADA ANAK YANG TURUNAN)


Serangkaian kegiatan yang paling menyedot perhatian dalam satuan pendidikan adalah UAN. Namun dalam pelaksanaannya masih menyisakan banyak penipuan dan ketidak jururan.
Seandainya UAN murni jujur apa yang akan terjasdi?
- Tingkat kelulusan akan terjun bebas
- Pemerintah akan malu
- Menteri pendidikan akan marah
- Para pemimpin/kepala daerah akan kebakaran jenggot
- Masyarakat ada yang marah ada yang menyadarinya
- Orang tua akan menangis, terharu dan gembira
- Peserta didik akan intropeksi dan bangga diri
- Insan pendidikan terutama guru akan bekerja keras
- Dana akan mengucur deras
- Kualitas pendidikan akan berkualitas
- Generasi penerus akan menjadi pemimpin yang tulus
Seandainya tahun 2009 UAN jujur, maka berbagai perubahan dan kegiatan dalam dunia pendidikan akan berubah bagaikan gelombang tsunami yang menerpa bumi pendidikan.
Gelombang itu adalah:
a. Tingkat Kelulusan Terjun Bebas.
Penulis tidak bisa membayangkan bagaimana gonjang-ganjingnya dunia pendidikan, seandainya tingkat kelulusan pendidikan hanya sekitar 60%. Kalau tahun 2008 kebelakang banyak sekolah yang dapat meloloskan peserta didiknya 100%. Seandainya jujur, seperti harga meinyak dunia yang terjun dari 140ribu per barel menjadi 30 ribu per barel.

b. Pemerintah Akan Malu
Bagaimanapun pemerintah akan bertanggung jawab dengan jebloknya UAN. Untuk tahun-tahun sebelumnya, laporan hasil UAN ke pemerintah selalu ABS (asal bapak senang). Kalau tidak mau malu, maka anggaran APBN/D 20% pendidikan tidak termasuk gaji guru. Pendidikan butuh dana banyak dan SDM yang unggul. Bagaiman bisa mempersiapkan peserta didik yang unggul kalau pelatihnya saja asal-asalan. Bagaikan klub sepak bola liga Inggris kalau pengin juara liga, harus mencari pelatih handal. Sedangkan di dunia pendidikan kita pelatihnya lokal dan asal-asalan memilihnya.
Kapan pendidikan di negara kita akan bangkit dari keterpurukan?. 15 sampai 20 tahun lagi negara kita akan mempunyai SDM yang tangguh.

c. Menteri Pendidikan Akan Marah
Ibaratnya perusahaan bangkrut, maka sang Bos pasti akan langsung mengumpulkan stafnya untuk mengatasi kebangkrutan. Dengan muka merah kemarahannya diluapkan dengan berkata: mengapa selama ini hasil UAN selalu memuaskan sedangkan sekarang hampir 4 kali lipat yang tidak berhasil?. Dengan bersama stafnya bernyanyi : nanti pendidikan akan diperhatikan.
d. Para Pemimpin/Kepala Daerah Akan Kebakaran Jenggot
Dalam setiap pertemuan dengan para kepala daerah, selalu mengingatkan untuk sukses dan suksesk. Orang Indonesia masih mengedepankan harga diri dari pada kejujuran, sehingga bila kejujuran dimulai kualitas pendidikan berbalik 180 derajat, maka sang kepala daerah akan marah dan kita perhatikan serta diprioritaskan.

e. Masyarakat Ada Yang Demonstrasi Juga Ada yang Terdiam
Dengan hasil UAN yang tidak seperti biasanya, maka masyarakat akan bertanya-tanya sambil marah terhadap dunia pendidikan.
Sebagian masyarakat ada yang terdiam seribu bahasa dengan berkata dalam hati inilah jiwa pendidikan mulai bangkit untuk menyongsong hari esok yang penuh tantangan.
f. Orang Tua Akan Menangis, Terharu Dan Gembira
Bagi mereka yang anaknya lulus, tetesan mata mengurai menangis terharu campur bahagia, karena anaknya betul melewati ujian yang penuh kejujuran.
Sedangkan tangisan kedua, mengobarkan kekecewaan mereka karena anaknya tak lolos ujian.
g. Peserta Didik Akan Intropeksi Dan Bangga Diri
Ini saatnya peserta didik dapat memetik sebuah jerih payah dari usaha yang mereka lakukan sebelum UAN berlangsung. Bagi mereka yang hanya mengandalkan sebuah pertolongan disaat UAN berlangsung, bisa jadi mala petaka ketidak lulusan yang mereka dapatkan. Mereka yang lulus akan bangga diri dan bagi mereka yang kurang beruntung akan introspeksi dan berkata dalam hati seandainya aku belajar seperti apa yang di sarankan oleh bapak ibu guru tidak seperti ini jadinya.

h. Insan Pendidikan Terutama Guru Akan Bekerja Keras
Tidak ada kata dan tindakan yang lebih tepat kecuali hanya bekerja keras untuk meluluskan peserta didik sebanyak-banyaknya.
i. Dana Akan Mengucur Deras
Dengan banyaknya anak yng tidak lulus, maka semua pihak akan membicarakan kulaitas pendidikan. Akar permasalahan yang paling mendasar adalah kurang perhatian terhadap dunia pendidikan, terutama pendanaan. Semua pihak baik orang tua maupun pemerintah akan mengucurkan dana guna membenahi kualitas pendidikan.
Berapapun biayanya, untuk meluluskan anknya, bagi orang tua tidak akan menjadi persoalan. Sehingga untuk pendidikan berapa pun biayanya akan dipenuhi.
Jadi janganlah memperpanjang permasalahan yang memang sudah parah. Kalau tidak sekarang kita buka kapan pendidikan kita akan meingkat kualitasnya.

j. Kualitas Pendidikan Akan Meningkat
Berangkat dari kenyataan yang ada, semua pihak akan mengusahaka bagaimana pendidikan kita bisa maju pesat kualitasnya. Baik dari peserta didik, guru, kepala sekolah, pengawas, kepala dinas pendidikan, kepala daerah, menteri dan presiden semuanya berjanji dan bertekad mulai sekarang penddidikan harus jujur demi kualitas pendidikan. tanpa kejujuran tidak akanm menemukan kemajuan.
k. Generasi Penerus Akan Menjadi Pemimpin Yang Tulus
Racun yang selama ini menghinggapi para peserta didik sudah hilang, sehingga kesehatannya mengalami perkembangan yang luar biasa yaitu sehat jasmani maupun rokhani.

PEMBEKALAN LDK UNTUK PARA CALON PEMIMPIN DARI SMPN 1 TAKERAN MAGETAN

Mempersiapkan generasi penerus menjadi pemimpin hari esok harus dimulai sekarang. Dengan bekal yang cukup diharapkan peserta didik SMPN 1 Takeran bisa menjadi pemimpin yang berguna bagi nusa bangas dan negara serta agama. Minimal lulusannya berhamburan menjadi pemimpin-pemimpin kecil yang bisa dipercaya dan dihandalkan kemampuannya. menjadi ketua kelas, ketua osis, anggota osis mungkin pengurus kelas dsb. membuktikan keberadaan SMPN 1 Takeran bisa diperhitungkan. Tidak hanya dari segi kepemimpinan namun dari prestasi akademis memiliki arti sebenarnya. Walaupun masuk dengan nilai NUN yang kurang baik, namun setelah beberapa bulan beradu dengan teman sekelas, mereka bisa menyalip tanpa reting kanan maupun kiri. NUN rendah bisa nangkring di tengah, sedangkan NUN tengah bisa ambil angking di 10 besar.
Apa artinya NUN dari ank SMP 1 Takeran kemurniannya bisa dijamin kejujurannnya.
Beberapa bekal yang harus dipunyai adalah kemampuan intelegensi (IQ, EQ, SQ dan FQ). Kemampuan standar dalam berkomunikasi yang bisa menimbulkan keberanian serta kepercayaan diri bisa menghatanka anak didik tidak ragu dalam memimpin temannya.

PERBEDAAN KARAKTER ANAK DIDIK SMPN 1 TAKERAN DENGAN SMPN 2 PARANG

Letak geografis yang berbeda mengakibatkan perbedaan individu di sekitarnya. kondidsi demikian bisa dirasakan sampai di dunia pendidikan.
Letak SMPN 2 Parang yang jauh dari perkotaan membuat anak didik terkendali dalam kenakalan remaja. Berbeda dengan letak SMPN 1 Takeran yang relatif dekat dengan Kota Madiun, mempengaruhi perilaku anak didik di sekolah yang agak liar dalam pergaulan. Sulitnya mengendalikan kenakalan ramaja di SMPN 1 Takeran semakin tertantang para guru untuk menaklukkan siswanya dengan berbagai cara. Salah satu pengendaliar yang dilakukan sekolah adalah pengendalian iman taqwa yang stiap hari dibudayakan dan diimplementasikan.
Salah satu cara dalam menjinakkan perilaku anak didik adalah pengendalian yang bermuara pada sentuhan hati atau nurani untuk bisa bisa hidup mandiri.

Selasa, Desember 23, 2008

SEMINAR SEHARI DI SARANGAN TENTANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Dalam rangka mesosialisasikan pendidikan luar sekolah seperti Paket A,B dan C di Magetan diadakan seminar dengan mengundang pakar dari pusat dan dari Surabaya hari Selasa 23 Desember 2008. Dengan keberhasilan Pelaksanaan paket yang bisa menghantarkan anak didiknya menjadi pemimpin termasuk Ketua DPRD Kabupaten Magetan dan sekarang disusul oleh Wakil Bupati Magetan, tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain itu testimoni dari par suksestor, ada yang berhasil menjadi kontraktor ada juga yang jadi PNS dan juga menjadi guru.
Dalam sambutan Bupati Magetan yang diwakili oleh Asisten 2 yaitu Bapak Raras menyatakan bahwa pendidikan khsusnya di Kabupaten Nagetan masih jauh dari harapan. Pendidikan jeblok atau remek dikarenakan minimnya dana dan jeleknya kualitas SDM di dunia pendidikan. Dalam perekrutan tenaga guru masih banyak kekurangan dan kesalahan profesi yang direkrut.
Selain itu beliau masih meragukan bagiman pembelajaran proses sekarang dimngkinkan masih seperti yang dulu, yaitu dengan dominasi metode ceramah. Beliau mengatakan kalau hanya mendengan yang dihasilkan adalah kelupaan, sedangkan jika anak meliha maka akan ingat dan kalau melakukan atau mengerjakan mereka akan mengerti.

Minggu, Desember 21, 2008

SERTIFIKASI GURU 2008 MAKAN KORBAN

Mungkin terlalu serius dan beban yang begitu banyak, sehingga ada peserta diklat yang meninggal dunia. Dengan berbagai alasan apapun yang jelas sudah banyak yang meresakan bagaiman beratnya beban diklat yang dirasakan oleh para peserta.
Mengapa diklat kelihatan begitu berat. Ada dua kondisi yang menyebabkan diklat sertifikasi guru berat. Yaitu :
1. Kondisi peserta. Para peserta dari rumah sudah kelihatan berat untuk menghadapi perang melawan diklat. Jadi para peserta yang kelompok ini memang belum siap mental dan kamampuan untuk menghadapi kegiatan diklat.Peserta seperti ini bisa dibilang "kalah sebelum berperang"
Sedangkan kondisi peserta yang sudah siap menjalani diklat dikarenakan mereka ingin mencari dan menambah ilmu sangat enjoy dalam perjalanannya. Karena alasan menambah ilmu dan sedikit refresing akan membuat kondisi para peserta fresh, senang dan penuh dengan semangat serta sehat.
2. Beban Diklat.
Beban diklat tentunya sudah diukur dengan kemampuan para peserta. Namun kembali lagi pada kondisi peserta. bagi mereka yang berani dengan tantangan seberat apapun akan terasa ringan, dan bagi mereka yang malu dengan tantangan, seringan appapun akan terasa berat.
Jadi sehabis diklat diharapkan para peserta berubah wajah baru dengan berbagai tampilan dalam pembelajaran yang sangat dinanti oleh para peserta didiknya. Jangan seperti lagu dengan lirik "Aku Masih Sperti yang Dulu".
Klau seperti itu tanpa perubahan,apa guna diklat diadakan malah semakin memboroskan biaya pendidikan yang seharusnya untuk kemajuan kualitas pendidikan secara holistik.
Itu semua "Kembali ke guru lagi"

Jumat, Desember 19, 2008

MEMASYARAKATKAN JABAT TANGAN DI SMPN 1 TAKERAN MAGETAN

Nuansa kekeluargaan diantara warga besar SMP 1 Takeran Magetan sangat kental sekali dengan ditandai jabat tangan dengan ucapan assalamu'alaikum diantara warga sekolah pada setiap pertemuan. Tali persaudaraan diantara warga sekolah menimbulkan perasaan cinta diantara warga. Ucapan assalamu'alaikum dan uluran tangan terjadi disetiap perjumpaan antar guru dan anak didik. pada saat itulah terjadi dialog untuk saling memberikan evaluasi dan koreksi serta pujian terutama ditujukan kepada anak didiki.

Rabu, Desember 10, 2008

Drum Band Menggeliat demi Memenuhi Bakat














Drum band SMP 1 Takeran mulai pantas untuk ditampilkan. Dengan latihan tiga kali dalam seminggu sudah rancak dalam mendendangkan berbagai lagu. Kecepatan anak dalam memainkan segala musik yang ada, merupakan bakat yang perlu dipupuk dalam menekuni dunia musik.
Mudah-mudahan dengan tampilnya drum band semesta bisa menambah semarak kegiatan di SMPN 1 Takeran Magetan.

QURBAN MAKAN KORBAN






Niat baik untuk meratakan sebagian rejekinya kepada orang lain berupa daging terutama pada kaum dhuafa dan miskin atau yang tergolong kurang mampu memakan korban. Korban tak sadarkan diri demi segumpal daging dalam antrean di Kota Madiun menambah sederetan peristiwa yang memilukan. Masih terngiang di telinga kita 21 manusia meregang nyawa ketika antre menerima Zakat Syaikon di Kota Pasuruhan.
Profil ini menunjukkan bagaimana kondisi bangsa kita yang senang akan kegratisan. Pendidikan gratis juga merupakan ikon pemerintah kita, walaupun didalmnya juga menyesatkan, karena menghambat lajunya kualitas pendidikan. Akhirnya Orang kita pada senang dengan kepasrahan, sehingga memasrahkan tangannya berada di bawah (meminta-minta, bukannya senang dengan tangan di atas yang berarti suka memberi dan menolong.
Budaya suka memberi dan menolong harus diikuti oleh kata hati ikhlas. Kalau kita tidak ikhlas berarti kita masih diperbudak oleh harta kekayaan. Kalau manusia sudah diperbudak harta, kehidupannya selalu dilingkupi harta benda. Tanpa harta berarti mereka tidak akan hidup.
Dengan berqurban kita usahakan bisa mengingatkan kita untuk berbagi rasa atau imphati dengan orang yang kurang beruntung.Dalam Alquran “Sesungguhnya Kami telah memberimu (hai Muhammad)nikmat yang banyak. Maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelilah (hewan korban)”. (QS.108/Al Kautsar:1-2).
Bagaimana dengan dunia pendidikan kita? Di dunia pendidikan seorang anak didik sudah dilatih untuk berqurban dengan urunan bersama, juga tidak kalah serunya para guru untuk bersama-sama berqurban dengan temannya.
Jadi latihan berqurban harus sedini mungkin dikenalkan dan diterapkan pada anak-anak, agar menjadi generasi yang berguna bagi nusa, bangsa, agama, keluarga dan dirinya.

Selasa, Desember 09, 2008

Cara bergabung dalam Friendster

1. Masuk ke website www.friendster.com
2. Pada bar yang bertuliskan JOIN FRIENDSTER, isikan email address, password, first name, dll
3. Klik register
4. Anda sudah terdaftar pada friendster
5. Pada tahap selanjutnya, ada bisa meng-upload foto, mengedit profil, dan mencari teman

SUDAH SAATNYA PEMIMPIN JADI PELAYAN

Dengan reformasi kita wajib bebenah diri. Tidak ada waktu untuk menunda lagi, semakin lambat semakin rugi. Seperti diungkapkan oleh menteri kita Taufik mengatakan:"pada dasarnya reformasi birokrasi adalah perubahan minset dan cultural setting. Dari yang terbiasa berperilaku penguasa menjadi pelayan, dan dari wewenang menjadi peranan, dari jabatan menjadi amanah, dan ego sektoral menjadi ego nasional, dan dari output jadi outcome, (Jawa Pos, 7 Desember 2008).
Jangan seperti sepak bola bangsa kita yang selalu menanti bola, bukannya menjemput bola. Apabila kita sebagai pekerja jangan menanti pekerjaan, tetapi carilah pekerjaan, sedangkan kalau jadi pemimpin berubahlah setiap waktu, karena hari ini sama dengan kemarin merupakan kerugian yang amat besar.

Minggu, Desember 07, 2008

SMP 1 TAKERAN SATU-SATUNYA PESERTA LOMBA KARYA TULIS DARI KABUPATEN MAGETAN

Dengan sarana internet yang sudah hotspot di SMP 1 Takeran ternyata membangkitkan minat anak untuk belajar menulis. yang tak kalah penting juga dukungan dari ketokohan Bapak Supraptao sebagai guru sekaligus pembina Ektra Kurikuler KISAR (Kelompok Ilmiah Sastra Remaja).
Lomba karya tulis tersebut dikirim ke WWW.ludruk.net dan sampai batas waktu yang telah ditentukan hanya dari SMP 1 Takeran yang dulunya SMP 2 Takeran yang mengirim artikel.
Pesatnya TI (Teknologi Informasi) di sekolah berkat kepiawian guru fisika namun ahli komputer yaitu Bpk. Anto Pramono. Dengan Internet tanpa batas atau unlimited warga sekolah semakin tertarik, sehingga mempunya blog untuk mencurah segala uneg-uneg di blog smp 1 takeran. Lebih lengkap dan menariknya kunjungi blogspot seputaran dunia pendidikan yaiut:
1. www.wajahpendidikankita.blogspot.com
2. www.duniasiswakita.blogspot.com
3. www.frofilsmp1takeran.blogspot.com
Selamat bergabung dan kritikan serta saran sangat diharapkan, untuk kemajuan penulis dan sekolah idaman.

Kamis, Desember 04, 2008

SEKOLAH ANTI KORUPSI PERLU DIGALAKKAN

Peringatan anti korupsi yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2008 ini, menggugah para penegak hukum untuk menegakkan generasi yang anti korupsi baik masa mendatang maupun sekarang. Dengan dibukanya sekolah anti Korupsi diharapkan dapat menggerakkan dan menggairahkan para insan pendidik untuk mempersiapkan anak didiknya anti korupsi. Tahun 2025 ditargetkan Indonesia Bebas dari korupsi. Bagaimana kita sebagai guru harus melangkah? Dengan mengedepankan kejujuran dari pada harga diri akan semakin mempercepat bebas dari korupsi. kejujuran haru kita tanamkan di setiap sanubari siswa. Ketika kata hati, bisikan jiwa atau intuisi berbisik, maka implementasi pada tindakan harus bekerja. Jangan menuruti nafsu, karena perang melawan hawa nafsu adalah perang yang paling berat dan besar. Maka hanya dengan kejujuran dan kesabaran yang akan bisa mengalahkan segalanya.
Tindakan atau perbuatan yang tidak terpuji di dunia pendidikan, seperti membantu siswa dalam pelaksanaan UAN, atau memberikan kebebasan dalam bekerja sama harus dihapuskan dari muka bumi. Dalam keseharian praktek-praktek menyontek juga harus didkikis habis.
Dari sinilah awal jati diri atau roh pendidikan muncul.