Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Jumat, Juli 31, 2009

English Class

SMPN 2 Kawedanan membentuk kelas Bahasa Inggris. Para orang tua bersemangat untuk mensukseskan kelas tersebut. Program tersebut akan menggunakan sarana LCD dan komputer permanen di kelas. Kelas tersebut akan ditambah 6 jam untuk setiap minggunya.

Dalam jangka panjang kelas tersebut juga akan melaksanakan boarding house selama dua atau tiga hari dalam sebulan. Sedangkan proses pembelajarannya diharuskan menarik dan menyenangkan, sehingga tidak akan membosankan peserta didik.

Rabu, Juli 29, 2009

PAS SMPN 1 Takeran dan SMPN 2 Kawedanan

Sekolah SSN (Sekolah Standar Nasional) seyogyanya sudah mengetrapkan PAS. Pas adalah paket aplikasi sekolah yang akan memberikan kemudahan segala administrasi di sekolah. Dengan PAS orang tua dapat mengakses putra-putrinya dari Internet baik nilai dan semua kegiatan di sekolah, sehingga setiap saat para orang tua dapat mengontrol anaknya dengan mudah dan cepat serta akurat.

Mudah-mudahan SMP 1 Takeran dan 2 Kawedanan segera mengaplikasikan PAS secepat mungkin. BpK. Anto Pramono dan Bpk. Supriyono sebagai komandan TIKnya akan melangkah lebih maju.


Senin, Juli 27, 2009

Ponorogo Guru Berprestasi Jatim



Lima orang guru di Kabupaten Ponorogo berhasil memboyong juara sebagai guru berprestasi. Mereka lolos setelah melalui sejumlah tahap seleksi di tingkat Jawa Timur.

Bahkan seorang pengawas sekolah berhak ikut serta dalam perayaan HUT ke-64 RI di Istana Negara bersama presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah menjadi juara pertama tingkat Jatim.

Mereka adalah Kristian Nurseto, sebagai juara pertama tingkat pengawas sekolah menengah. Disusul kepala sekolah SMKN (STM) 1 Jenangan, Nurdianto menyabet juara kedua sebagai kepala sekolah teladan. (Jawa Pos 29 juli 2009)

Selamat kepada guru-guru ponorogo yang meraih prestasi di tingkat jatim.

IKIP PGSD UJIAN SEMESTER



Ujian Semester IKIP PGRI Madiun mulai 27 Juli 2009 sampai selesai. Ujian tidak hanya untuk mencari nilai, namun lebih penting lagi untuk menguji kemampuan para mahasiswa untuk menghadapi masa depannya. Nilai bukan satu-satunya untuk mengantarkan mahasiswa menjadi juara. Namun yang lebih penting adalah mempersiapkan untuk menjadi guru yang dicintai muridnya.

Apa dan bagaimana sejatine guru itu????

Guru adalah bapak, teman, kakak, saudara, keluarga, ustad, artis, pelayan, perencana, bos, directur, manager, evaluator, motivator, promotor, inspirator, evaluator dan masih banyak lagi yang lainnya bagi peserta didik.

Inilah Profil Guru Si Umar Bakri

Penanaman Budi Pekerti Melalui Jabat Tangan

Setiap bertemu teman dan guru diharapkan bersalaman. Bersalaman dengan mengucap assalamu'alaikum wajib antara peserta didik laki-laki dan laki-laki dan antara perempuan dan perempuan.

Minggu, Juli 26, 2009

Upacara Serah Terima Peserta Didik Baru di SMPN 2 Kawedanan


Orang tua peserta didik baru SMPN 2 Kawedanan menyerahkan putra putri mereka untuk dididik menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa, masyarakat agama dan keluarga.

Sabtu, Juli 25, 2009

Hari Ini SMPN 1 Takeran Magetan Menggelar Ekstrakurikuler

Musik Hadrah


Tanis Lapangan

Seni Musik



Sepak Bola

Seni Lukis

Jumat, Juli 24, 2009

Tasyakuran di Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan

Drs, Bambang Trianto.MM, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Magetan


Hari ini Jajaran Dinas Pendidikan Magetan melaksanakan tasyakuran, karena perjalanan Pendaftaran Peserta Didik Baru telah sukses. Tasyakuran juga dimaknai mulainya tahun ajara baru.

Dalam tasyakuran ini Bapak Syueb Kepala SMA 3 Magetan memberikan tausyiah untuk meningkatkan pendidikan di Kab. Magetan. Beliau mengatakan jadilah orang yang memberi ilmu atau guru. Karena guru akan mudah masuk surga.
Kalau tidak dapat menjadi guru minimal jadilah orang yang menyenangkan.




Lomba Ternak Buras Tingkat Nasional di Desa Kiringan Kec. Takeran Magetan

Bapak Sumantri Bupati Magetan
Mengucapkan selamat datang kepada para yuri tingkat nasional


Dewan Yuri Bersama Generasi Penerus
(para peserta didik SD sedang mengangkat telur hasil peternak Buras)



Desa Kiringan Kec. Takeran menjadi peserta lomba ternak ayam bukan ras tingkat Nasional.

Mudah-mudahan bisa menggondol juara no 1 kata bapak Bupati Magetan dalam pidato menyambut 3 orang penilai dari tingkat pusat.

Selasa, Juli 21, 2009

GUS MUS

Buku
[ Jawa Pos, Minggu, 19 Juli 2009 ]
Belajar Islam Kepada Pujangga
Jogjakarta, 30 Mei 2009, KH A. Mustofa Bisri menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Sebagaimana disebut dalam sambutan dekan Fakultas Adab, gelar ini adalah penghargaan atas jasa-jasa Gus Mus dalam mengembangkan ilmu kebudayaan Islam lewat kerja-kerja nyata. Karya-karyanya dinilai menyuarakan Islam yang menyejukkan, Islam yang mengentaskan, Islam yang mengayomi, Islam yang membebaskan, dan Islam yang mencerahkan.

Setiap orang yang mengenal Gus Mus, baik secara langsung maupun hanya melalui karya-karyanya, akan sepakat dengan pendapat di atas. Bahkan, seperti yang diutarakan Emha Ainun Nadjib, gelar itu terlalu kecil untuk memberi harga bagi jasa-jasa Gus Mus yang sedemikian besar, tidak hanya bagi umat Islam tapi juga bagi bangsa Indonesia.

Di tengah pusaran zaman yang mengantar para pemimpin berlomba-lomba berebut kekuasaan politik, Gus Mus masih tetap sabar dan setia berdiri di pinggir mengurus soal-soal kebudayaan. Sebagai kiai, penyair, seniman, dan budayawan, sampai sekarang Gus Mus masih tekun menulis esai, mencipta puisi dan cerpen, melukis, berceramah, dan mengasuh pondok pesantren. Sebagaimana dulu saat Orde Baru berjaya, dia berjuang bahu-membahu bersama para penegak demokrasi dan HAM membela nasib rakyat kecil yang selalu menjadi korban pembangunan.

Buku Gus Mus, Satu Rumah Seribu Pintu ini, dengan segala keterbatasannya, berusaha merekam jejak-jejak langkah itu. Sebagaimana tajuknya, buku ini adalah kumpulan tulisan dari 29 orang yang dianggap paling dekat dengan Gus Mus, secara biologis, pertemanan, maupun pemikiran. Masing-masing mengungkapkan kesan dan penilaian terhadap sosok pribadi dan karya-karya sang tokoh. Beberapa menuliskan kritik sastra terhadap puisi dan cerpennya. Yang lain berkisah tentang pengalaman-pengalaman intim bersamanya. Ada juga yang menelaah pemikiran-pemikirannya seputar soal keagamaan dan kebangsaan.

Perihal kepenyairan, dengan membaca beberapa puisi Gus Mus, Jamal D. Rahman menemukan pada diri Gus Mus sosok ulama dan penyair bersatu secara paripurna. Puisi-puisinya merefleksikan pertemuan kesadaran religius dan bangunan intuitif pada satu titik: dia bersifat sangat personal sekaligus sosial. Pada puisinya yang paling sunyi sekalipun, seperti Sajak Putih Buat Kekasih dan Seporsi Cinta, kita akan tetap merasakan dimensi sosial yang hendak diperjuangkan. Dengan kata lain, Gus Mus telah menghadirkan angin segar dalam blantika sastra Indonesia. Puisi-puisinya adalah suara kritis dari pedalaman pesantren, terdengar nyaring, keras, religius, namun juga jenaka (hlm. 30).

Sedangkan Maman S. Mahayana mencermati beberapa cerpen Gus Mus sebagai representasi dari realitas masyarakat (Islam-pesantren) yang hidup dengan segala sistem kepercayaannya. Menurut Maman, kehadiran cerpen-cerpen Gus Mus tidak sekadar memperkaya tema cerpen Indonesia, tetapi juga menawarkan pandangan baru tentang terjadinya pergeseran peran kiai. Hal ini bisa kita baca pada cerpen Lukisan Kaligrafi, Ngelmu Sigar Rasa, dan Gus Jakfar. Di dalamnya terdapat sebuah pertanyaan besar: di manakah peranan para kiai hendak ditempatkan ketika zaman telah berubah dan kehidupan politik ikut mempengaruhi perilaku masyarakat? (hlm. 41).

Tentang ke-ulama-an Gus Mus, mungkin tak ada satu orang pun yang hendak mempertanyakan. Dalam pandangan Acep Zamzam Noor, tak banyak tokoh NU yang unik dan lengkap seperti Gus Mus. Konfigurasi iman, akal, dan rasa menyatu dalam dirinya. Bahkan, Acep berani berkhayal seandainya tokoh-tokoh NU semuanya santai seperti Gus Mus, mungkin Indonesia akan aman. Mungkin jamiyah NU akan tenang dan damai. Mungkin politisi NU tidak akan kampungan dan kekanak-kanakan. Tapi sayangnya, masih menurut Acep, posisi seperti yang dipilih Gus Mus bukanlah posisi yang seksi di mata anak-anak muda NU. Mereka lebih tertarik terjun ke dunia politik praktis (hlm. 127).

Lebih jauh lagi, Goenawan Mohamad menilai Gus Mus sangat dekat dengan apa yang disebutnya sebagai ''etika kedlaifan''. Ini tercermin dari perkataan Gus Mus dalam sebuah wawancara: ''Saya khawatir terhadap orang yang merasa sudah sempurna, lalu menganggap yang lain jahanam semua. Ini malah berbahaya. Orang yang memutlakkan diri sendiri itu sudah syirik, minimal syirik samar, karena yang mutlak benar itu hanya Allah.''

Bagi Goenawan, Gus Mus berbicara tentang hubungan antara manusia dan kebenaran, tidak sebagai sesuatu yang mutlak. Dia selalu mengingatkan bahwa Kebenaran hanya datang dalam wahyu, sesuatu yang dahsyat, sesuatu yang menyebabkan pingsan, dan ketika bangun, si pingsan berubah, bersetia kepada apa yang ditinggalkan kebenaran itu. Tapi jejak adalah jejak: sesuatu yang dikonstruksikan oleh yang datang kemudian. Orang sering lupa bahwa ada jarak antara ''jejak kebenaran'' dan ''kebenaran'' itu sendiri (hlm. 182).

Di sinilah kita menjadi sadar, di balik kebesarannya, Gus Mus hanyalah manusia biasa. Buku ini menyuguhkan pengalaman-pengalaman unik yang hanya mungkin dikisahkan oleh orang-orang yang benar-benar dekat dengannya. Seperti puisi Taufiq Ismail yang bercerita tentang pengalamannya bersama Gus Mus menghadiri Festival Puisi Mirbid di Iraq pada 1989. Di dalam puisi ini kita bertemu dengan kehangatan persahabatan antara Gus Mus, Taufiq, Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM., Leon Agusta, dan Hamid Jabbar, lengkap dengan berbagai kisah lucu dan kekonyolan masing-masing.

Ada juga kisah Zawawi Imron, yang pada pertengahan 2008 diajak Gus Mus berkeliling Timur Tengah tanpa membayar ongkos sepeser pun. Saat makan bersama di sebuah hotel di Madinah, Gus Mus yang datang belakangan mengambilkan air minum untuk Zawawi yang sudah duduk makan lebih awal tapi lupa air minum. Zawawi benar-benar terkesan karena dirinya sebagai murid diperlakukan dengan demikian terhormat oleh sang guru.

Yang paling menarik adalah apa yang diceritakan Ienas Tsuroiyya, putri sulung Gus Mus yang juga istri Ulil Absar Abdalla. Dalam kisah Ienas kita diperkenalkan akan sosok Gus Mus sebagai seorang ayah yang bisa menjadi sahabat bagi seluruh anggota keluarganya. Dalam hal perjodohan putra-putrinya, misalnya, Gus Mus sangat demokratis. Dia mempersilakan putrinya memilih dan memutuskan sendiri calon suaminya, suatu hal yang langka di dunia pesantren.

Akhirnya, buku ini memang tidak mungkin menghadirkan gambaran yang utuh tentang sosok Gus Mus. Bahkan, 99 persen hanya menggambarkan sisi baik Gus Mus, atau dengan kata lain hanya memuji. Meskipun demikian, di balik minimnya kritik, kita tetap mendapatkan banyak hal yang memang layak untuk kita pelajari dan teladani di tengah keterpurukan bangsa tercinta ini. Di tengah kecamuk politik yang semakin hari semakin memanas, bangsa ini membutuhkan oase untuk menyegarkan diri: pujangga yang konsisten menjaga jarak dengan politik demi memelihara keutuhan bangsa. Adakah yang lebih indah daripada sosok kiai yang mengisi ceramah keagamaannya dengan membaca cerpen dan puisi? Sedangkan di tempat lain kita masih sering bertemu orang-orang yang memekikkan ''Allahu Akbar'' dengan penuh kebencian. (*)

Banwas Turun Ke Sekolah

Mulai Hari Selasa tgl.21 sampai Senin tgl. 27 Juli 2009 Banwaskab turun ke sekolah di Magetan untuk memeriksa penerimaan peserta didik baru.

Mereka mengamankan kebijakan pemerintah yaitu Pendidikan Gratis. Semua SMP di magetan tidak ada tarikan atau Instidental dan juga gratis dalam pendaftaran siswa baru.

Mudah-mudahan dengan gratis ini dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Minggu, Juli 19, 2009

Malam Pendadaran Dewan Pembina Pramuka SMPN 1 Takeran Magetan

Serdadu SMPN 1 Takeran Magetan Siap Tempur

SEMESTA Tempa Fisik


Mbah Edy Siswanto sedang memberikan pembekalan
Pembentukan Karakter Calon Dewan Pembina Pramukan SMP 1 Takeran




Makan Malam Bersama Mbah Hadi Pembina OSIS
Malam ini DP Semesta di dadar fisik dan jiwanya biar jadi pemimpin handal.


Makan Pete Biar Baunya Galak


Pembekalan sampai larut malam menjadikan menu utama membentuk mental kuat dan
tahan uji.

Jumat, Juli 17, 2009

PUSDIKLAT BOLLA VOLLEY SNEDKA MAGETAN

S MA SH

SMPN 2 KAWEDANAN bangkit dari tidurnya. Selama ini perjuangan SNEDKA bagaikan kapal di tengah lautan tanpa arah. Dengan program PBKL Snedka mempunyai program unggulan yaitu Pusat Pendidikan Latihan Bolla Volley (PUSDIKLAT VOLLEY BALL SNEDKA) di Magetan bagian timur yang bakal menjadikan idola masyarakat sekitar.

Mudah-mudahan dengan pusdiklat bOlla volley (Volley ball) ini SNEDKA bisa bersanding dengan SMP 1 Kawedanan. Bahkan suatu saat nanti SMP 2 Tidak harus nomor dua. Kapan impian itu terwujud? merupakan waktu yang tidak terukur. Namun dengan semngat membara ukuran waktu semakin dekat.

Sukses Snedka......

Kamis, Juli 16, 2009

Mos Makan Korban

Sudah saatnya pendidikan meninggalkan kekerasan. Pendidikan yang mengedepankan pendekatan kemanuaisaan itulah yng hasur kita terapkan.

Seperti hari ini ada berita di Jawa Pos bahwa peserta didik baru meninggal dunia akibat menjalani MOS. Dimungkinkan Karena Stres, Siswa tersebut Meninggal saat MOS.
Masa orientasi siswa (MOS) di SMAN 16 Surabaya kemarin meninggalkan kisah tragis. Roy Adiyta Perkasa, 15, siswa baru dari SMPN 35 Surabaya, meninggal ketika mengikuti acara pengenalan siswa terhadap kondisi di sekolah barunya tersebut.

Lepas dari kemungkinan ondisi anak yang kurang baik, mungkin juga kelelahan dalam menjalani MOS, problema MOS menjadi penting untuk di simak.

Mos bertujuan untuk mengenalkan dan membentuk karakter peserta didik baru untuk tidak canggung masuk ke sekolah baru. Masa ini mereka biasanya diberikan pembekalan untuk siap menjadi warga sekolah baru.

Mereka diharapkan mengenal budaya - budaya sekolah sehingga langsung mengikuti kultur sekolah yang mungkin berbeda sekali dengan sekolah yang mereka tinggalkan.



Minggu, Juli 12, 2009

MOS SMPN 1Takeran dan SMPN 2 Kawedanan Magetan



Hari ini seluruh Peserta Didik Baru mengjalani uji nyali untuk mengenali lingkungan sekolah masing-masing.

Tujuan MOS adalah untuk mengenalkan program dan lingkungan kepada peserta didik baru. Baik lingkungan bergerak maupun lingkungan tak bergerak. Lingkungan yang tidak bergerak termasuk bangunan fisik, seperti gedung. lab IPA, Perpustakaan, lapangan basket, lapangan tenis dsb serta yang bergerak adalah rumput, pepohonan dsb.
Sedangkan lingkungan alam manusia adalah guru, Tu, kepala sekolah, pustakawan, laboran dsb.
Selain mengenal lingkungan sekolah, MOS juga dapat membangkitkan keberanian para peserta didik untuk bertanya, berkonsultasi, berkomunikasi demi kemajuan ilmu dan ketrampilannya.
Setelah mengenal secara fisik, peserta didik akan mulai mencintai lingkungannya. Dengan rasa cintanya terhadap lingkungan, maka akan timbul rasa peduli terhadap lingkungan sekolah. Kepedulian siswa akan menimbulkan rasa sayang yang akan diujudkan dalam tindakan merawat, membersihan, membuat cantik dan artistik lingkungan sekolah.
Kepedulian yang tertanam pada peserta didik sedini mungkin, diharapkan peserta didik akan betah dan nyaman serta betah sekolah.

Sabtu, Juli 11, 2009

Olah Raga Berjilbab

Bilqis Abdul-Qaadir
Rising Star Basket Amerika Serikat yang Berjilbab



Nyaman Berbaju Under Armour, Pecahkan Rekor Rebecca Lobo


Bilqis Abdul-Qaadir layak menjadi inspirasi bagi remaja muslim. Dia menjadi pebasket hebat di Amerika Serikat (AS) dengan tetap menjalankan ajaran berjilbab di dalam maupun luar lapangan.

Frank Ribery, penyerang Bayern Munchen, klub paling terkenal di Jerman, telah menjadi contoh banyak remaja muslim. Bahwa ketaatan sebagai muslim tidak menghalangi seseorang menjadi atlet kelas dunia. Penyerang asal Prancis itu tetap disiplin berpuasa, meski Bundesliga maupun liga-liga Eropa tidak libur.

Dari AS, ada kisah atlet lain yang tidak kalah inspiratif. Bahkan, keteguhan Bilqis Abdul-Qaadir dalam menjalankan syariat Islam secara utuh dalam kehidupannya bisa dibilang lebih hebat daripada yang dilakukan Ribery. Jawa Pos, Kamis, 09 Juli 2009

Kita patut acungi jempol dengan ketaatan dan keteguhan mereka untuk tidak meninggalkan kewajiban beragama. Ini menjadi pelajaran bagi anak didik kita untuk meniru ketokohan dan ketekunan mereka.

Daftar Ulang Peserta Didik Baru

Dua hari mulai Jumat dan Sabtu para orang tua ikut sibuk menemani putra-putrinya mendaftar ulang di sekolah pilihannya.
Mulai besuk senin tgl.13 juli 2009 sudah dimulai dengan MOS (Masa Orientasi Siswa). Alangkah baiknya bila MOS di berikan juga pengenalan bidang studi untuk mengenal materi siap UAN. MOS mengarah pada adaptasi siswa kepada lingkungan sedangkan pengenalan siswa pada materi atau bahan ajar dinamakan materikulasi.

Dengan materikulasi diharapkan peserta didik bisa mempersiapkan UAN dengan penuh keyakinan dan kejujuran.

Kamis, Juli 09, 2009

Selamat SBY Budiono.

Presiden Terpilih Sementara


Indonesia sudah mulai dewasa. Dengan terpilihnya SBY Budiono menjadi Presiden, maka pelajaran berdemokrasi di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang. Pilihan rakyat mulai berkembang dengan pertimbangan ketokohan seseorang. Mereka memilih bukan karena partai, tetapi atas dasar prestasi para sapres.

Dulu banyak warga memilih seseorang atas dasar teman, kerabat, partai, organisasi dsb. Mudah-mudahan demokrasi Indonesia ke depan mendekati demokrasinya Amerika ketika milih presiden OBAMA.

Selasa, Juli 07, 2009

Antara Seni dan Olah Raga

Dunia ini tiada hari tanpa berita sepak bola. Transfer pemain yang trilyunan rupiah menjadikan berita biasa. Rekor tansfer Real Madrid 70 juta Euro (Rp. 1.o7 Trilyun) untuk Zinedine Zidane. sedangkan Kaka 67,2 juta euro (Rp. 984 Miliar).

Hari ini Ronaldo mulai berkiprah di Madrid dengan nilai kontrak 94 juta euro. Luar biasa dan ruaar biasa. Namun kalau dibanding dengan sebuah lukisan masih mahal sebuah lukisan.

Lukisan hanya di lihat beberapa orang dan tidak bisa dinikmati setiap hari di media masa atau elektrik. Sehingga seni lukis lebih mahal dari pada olah raga.




Saat ini Pelajaran Men-Contreng

Tiga Pasangan Solid dan Kompak


Indonesia boleh memilih. Hari ini semua warga menggunakan haknya untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk periode mendatang.

Keberhasilan dan ketepatan Indonesia memilih akan membawa perubahan Indonesia dimasa mendatang.

Mudah-mudahan hari ini pencontrengan berjalan aman dan lancar sehingga akan terpilih presiden dan wakil presiden yang didambakan masyarakat Indonesia.

Senin, Juli 06, 2009

Pengorbanan Dari Sebuah Kejujuran

Menegakkan kejujuran memang tidak semudah membalik sebuah telapak tangan. Keberanian mengambil keputusan untuk bersebrangan dengan mayoritas akan beresiko tinggi. seperti yang dilakukan SMP 1 Takeran.

Di Kabupaten Magetan, dua tahun terakhir ini SMP 1 Takeran paling banyak belum meluluskan peserta didiknya. Akibat dari itu pendaftaran peserta didik baru (PPDB) semakin menurun. Tahun ini dari pagu 192 hanya mendapatkan 132 siwa. Sedangkan tahun kemarin 150 siswa.

SMP 1 Takeran akan berusaha terus menegakkan dan mengedepankan kejujuran. Karena kiblat kami dalam mengembangkan sekolah didasari 5 program unggulan yaitu : 1. Bernuansa pondok pesantren, 2. pengembangan akademis, 3. Olah raga dan seni, 4. Tekglob (teknologiGlobal) dan 5. Kisar (Kelompok Ilmiah dan Sastra Remaja)

Dengan mengedepankan kejujuran diharapkan Kabupaten Magetan pendidikannya bisa maju nerkualitas.

Sabtu, Juli 04, 2009

Burungku Ada Dua

Rakha Fathin Izzan Consetta sedang menimang bungnya. Yang satu berwarna kuning dan yang satu biru.
Tapi ndak bisa meletus yaa kan???







Adik Rakha sedang menimang burung yang baru dibeli dari Carreful

Persiapan Pramuka



Para senior memberikan instruksi kepada anak buahnya


Berlatih untuk menampilkan atraksi di bumi perkemahan.

Pendaftaran Siswa Baru atau Peserta Didik Baru

Hari ini hari ke tiga PPDB. Sekolah yang di pinggiran masih kekurangan peserta didik baru. Seperti SMP 1 Takeran baru memperoleh 112 pendaftar dan SMPN 2 Kawedanan 162 pendaftar. Namun sekolah pavorit banyak yang mulai mencabut berkas untuk mendaftar ke sekolah lain.

Dengan banyaknya peserta didik yang belum berhasil lulus ujian, SMP 1 Takeran mengalami kekurangan murid baru. Untuk tahun kemarin turun drastis dari 200 lebih pendaftar menjadi 150 murid baru.

Mudah-mudahan tahun ini tidak terlalu banyak berkurang. Maklum masyarakat sekarang masih mengukur sekolah dari jumlah kelulusan. Sekolah yang meloloskan muridnya 100% dianggap berkualitas.

SMPN 1 Takeran akan tetap menjadi icon mengedepankan kejujuran bukannya mengedepankan harga diri.

Kenyataan yang ada dari hasil output sekolah peserta didik dari SMPN 1 Takeran bisa mengungguli peserta didik dari sekolah lain, bahkan dari penuturan peserta didik dari SMA kawedanan dapat mnggondol juara pertama paralel untuk kelulusan tahun ini.

Mereka yang masuk sekolah dengan danem 25, dapat mengalahkan danem 27. (kata Tyas SMA Kawedanan) dan yang di SMA 1 Madiun juga mendapat rangking 3.

Jumat, Juli 03, 2009

Guru Profesional Berkarya dan Terus Berkarya

Pesan Rektor Universitas Negeri Malang "guru Profesional Berkarya dan Berkarya " wajar dan harus ditindak lanjuti. Guru sebagai pendidik sangat dinanti karyamu dan baktimu untuk pembaharuan pendidikan. Demikian juga sebaliknya dapat membawa kehancuran dikarenakan kinerja guru yang tidak bermutu.

Ada 4 unsur sosok kompetensi utuh profesional guru:
1. Kompetensi paedagogik.
2. Kometensi Kepribadian
3. Kompetensi sosial
4. Kompetansi profesional.

Sedangkan dalam menjalankan tugas profesional, kompetensi guru harus memiliki kemampuan :
1. Mengenal peserta didik yang akan dilayani secara mendalam
2. Menguasai bidang ilmu baik secara keilmuan maupun pemilihan dan pengemasannya ke
dalam materi pembelajaran.
3. Menyusun rencana pembelajaran beserta perangkat pembelajaran, evaluasi proses dan hasil
pembelajaran.
4. Mengimplementasikan rancangan program pembelajaran serta melakukan penyesuaian-
penyesuaian demi tercapainya tujuan pembelajaran.
5. menguasai bidang-bidang lain yang diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran dan
memuthakhirkan pengetahuan dan ketrampilan pendidik .
6. Memiliki sikap, nilai, dan kebiasaan berpikir produktif eperti berpikir kritis, kreatif, mandiri
serta perilaku yang menunjang tampilan kinerja pendidik.

Semoga guru tetap sukses dan selalu berkarya dan berkarya.

Kode Bidang Studi

KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN(DIGIT 7, 8, DAN 9) TAHUN 2009

A. Guru Mata Pelajaran Non Kejuruan Di SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK*, dan SLB

Pengelompokan mata pelajaran berdasarkan permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.

No

Satuan Pendidikan

Mata Pelajaran/Guru Kelas

Kode

1

PAUD/TK/RA

Guru Kelas

020

2

SD/MI/SDLB

Guru Kelas

027

3

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Agama Islam

127

4

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Agama Katholik

130

5

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Agama Kristen

134

6

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Agama Hindu

137

7

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Agama Budha

140

8

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Agama Konghucu

143

9

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Seni Budaya

217

10

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

220

11

SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Bahasa Inggris

157

12

SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

154

13

SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Matematika

180

14

SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Bahasa Indonesia

156

15

SMP/MTs; SMA/MA

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

224

16

SMP/MTs; SMA/MA

Keterampilan

227

17

SMP/MTs/SMPLB; SMALB

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

097

18

SMP/MTs/SMPLB; SMALB

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

100

19

SMA/MA/SMK/MAK*

Biologi

190

20

SMA/MA/SMK/MAK*

Fisika

184

21

SMA/MA/SMK/MAK*

Kimia

187

22

SMA/MA/SMK/MAK*

Ekonomi

210

23

SMA/MA/SMK/MAK*

Sosiologi

214

24

SMA/MA/SMK/MAK*

Antropologi

215

25

SMA/MA/SMK/MAK*

Geografi

207

26

SMA/MA/SMK/MAK*

Sejarah

204

27

SMA/MA/SMK/MAK*

Bahasa Arab

167

28

SMA/MA/SMK/MAK*

Bahasa Jerman

160

29

SMA/MA/SMK/MAK*

Bahasa Perancis

164

30

SMA/MA/SMK/MAK*

Bahasa Jepang

170

31

SMA/MA/SMK/MAK*

Bahasa Mandarin

174

32

SMK/MAK*

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)

330

33

SMK/MAK*

Kewirausahaan

331

34

SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Bimbingan dan Konseling (Konselor)

810

*Hanya untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif


Arti Nomor Sertivikasi Guru

Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki peserta sertifikasi guru. Nomor ini akan digunakan terus oleh peserta selama pelaksanaan sertifikasi guru sampai guru tersebut mendapat sertifikat pendidik. Nomor peserta ini spesifik untuk masing-masing peserta, oleh karena itu nomor peserta tidak ada yang sama, tidak boleh salah, dan harus diingat.
Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut.
  1. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru yaitu “09
  2. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (daftar kode pada Lampiran 6).
  3. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota (daftar kode pada Lampiran 6).
  4. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi yang disertifikasi (Lampiran 7).
  5. Digit 10 adalah kode departemen :
    1. Departemen Pendidikan Nasional, kode “1”.
    2. Departemen Agama, kode “2”.
  6. Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut pada SK Penetapan Peserta Sertifikasi Guru.
Digit pada nomor peserta dapat digambarkan sebagai berikut.


Contoh nomor peserta:
Guru “M” mengajar mata pelajaran Matematika di SMP Negeri 1 (kode 180) provinsi Kalimantan Selatan (kode 15) Kabupaten Barito Kuala (kode 03) sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2009 yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala dengan nomor urut SK “37”. Maka nomor peserta guru “M” adalah:
09150318010037
Ketentuan Pemberian Nomor Peserta
  1. Kode pada digit 1 s.d. 10 telah ditentukan sebagaimana terdapat dalam lampiran.
  2. Kode pada digit 11 s.d 14 yaitu nomor urut peserta. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota memberikan nomor urut peserta tersebut kepada guru sesuai dengan nomor urut pada SK Penetapan Peserta.
  3. Nomor urut dimulai dari “0001” dan nomor terakhir sesuai jumlah kuota pada masing-masing kabupaten/kota.
  4. Khusus untuk peserta dari SLB :
    1. nomor kode kabupaten/kota (digit 5 dan 6) diisi nomor kode kabupaten/kota dimana guru tersebut mengajar.
    2. nomor urut peserta (digit 11 s.d. 14) sesuai dengan nomor urut SK penetapan peserta dari provinsi.
  5. Nomor kode bidang studi 7, 8, dan 9 ditentukan oleh guru yang bersangkutan sesuai dengan bidang studi yang disertifikasi (lampiran 7). Jika tidak sesuai antara kode bidang studi pada nomor peserta dan portofolio, maka akan didiskualifikasi oleh LPTK. Catatan: kode mata pelajaran tahun 2008 tidak berlaku lagi.
Sumber : http://www.sertifikasiguru.org/berita