Dari Sisi Mana Pendidikan Kita Bisa Maju Berkulitas
Pemerintah sudah banyak ide atu program untuk meningkatkan kualtas pendidikan Indosnesia. Namunsampai saat ini pendidikan kita masih stagnan. Sebenarnya banyak juga prestasi yang diraih para pelajar atau peserta didik kita di ajang kompetisi Internasional. Namun secara substansi pendidikan kita berjalan di tempat.
Dalam perjalanan untuk menuju pendidikan berkualitas, banyak yang telah dilakukan pemerintah seperti: SD Inpres, Bea Siswa, Perluasan gedung SMP, UAN dan yang menjajikan adalah anaggaran pendidikan 20% serta sertifikasi guru dan dosen.
Akhir-akhir ini para guru disibukkan untuk mendaftar jadi guru profesional. Dengan sertivikasi seorang guru akan mendapatkan tambahan satu kali gaji pokok, dengan harapan dapat meningkatkan kinerja para guru. Namun sayup-sayup suara itu belum mendapatkan bukti yang akurat dari kehidupan nyata di sekolah. Jangan salah bahwa pemerintah bertujuan jauh kedepan. Dengan sertivikasi guru saat ini tidak secara langsung akan berdampak naiknya mutu pendidikan, namun diharapkan secara pelan dan pasti pendidikan kita akan berkualitas.
Darimana pendidikan kita akan pemerintah sudah berusaha dengan berbagai cara yaitu :
1. Kesejahteraan Guru
Pemerintah menelorkan UU guru dan dosen no 14 2005 untuk kesejahteraan guru dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Harapan itu tidak serta merta dengan naiknya gaji guru terus langsung pendidikan kita bermutu. Namun kalau kita cermati butuh waktu sekitar 15 sampai 20 tahun lagi baru dapat kita rasakan pengaruhnya terhadap kehidupan keluarga, masyarakat dan negara.
Bagimana hal itu terjadi? Sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 dari sebagain guru sudah mendapatkan tunjangan kesejahteraan. Seandainya tahun 2006 dijadikan tahun mulainya kebangkitan kesejahteraan guru, maka tahun 2024 baru terasa pendidikan itu berkualitas. Sebagai contoh tahun 2006 duduklah seorang anak SD kelas 1, maka dia akan memasuki usia kerja 16 tahun lagi, karena di SD dan SMP sebagai pendidikan dasar butuh waktu 9 tahun dan untuk SMA serta di perguruan tinggi 7 tahun, sehingga rata-rata untuk dapat kita rasakan dampak terhadap mutu pendidikan 16 sampai 20 tahun lagi.
Sedangkan dampak dari kesejahteraan guru pada calon guru yang profesional, masih lebih lama lagi. Ketika para peserta didik mendengar bahwa gaji guru menjanjikan di masa mendatang maka pada tahun itulah sebagian peserta didik yang pandai baru tertarik untuk bermimpi menjadi guru. Proses ini lebih lama dan butuh tambahan waktu 4 tahun lagi. Dengan demikian pemerintah harus menanti pendidikan berkualitas secara holistik dan substansial sampai 20 tahun lagi. Inilah yang dicari pemerintah kedepan dengan guru profesional sejati dengan pasti pendidikan akan berkualitas tinggi.
2. Uan
Uan maerupakan bentuk pengukuran kualitas pendidikan secara nasional. Lepas dari jujur tidak jujur bahwa UAN perlu dilakukan utnuk mengukur standar pendidikan secara nasional. Maka seandainya UAN itu jujur dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pendidikan kita dengan negara lain. UAN dapat menggerakkan semua orang di negara ini. Dari peserta didik, orang tua, guru, RT, RW, masyarakat, serta dinas pendidikan dan instansi terkait baik dari tingkat pusat sampai daerah akan bergerak untuk mensukseskan UAN.
Jadi dari UAN ini sedikit banyak dapat mendorong untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar