ADAB GURU KEPADA MURID
Dalam dunia pendidikan, murid sering dituntut untuk beretika kepada guru. Namun sejatinya, guru juga memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjaga etika terhadap murid-muridnya. Etika ini bukan hanya memperkuat hubungan belajar, tetapi juga membentuk lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan manusiawi.
Guru wajib menghargai martabat setiap murid, tidak merendahkan atau mempermalukan mereka di depan umum. Sikap adil pun sangat penting—guru tidak boleh membeda-bedakan murid berdasarkan kemampuan, latar belakang keluarga, atau kedekatan pribadi. Bahasa yang digunakan juga harus pantas, lembut, dan tidak menyakiti perasaan murid, karena kata-kata guru sering membekas dalam hati mereka.
Selain itu, guru perlu menjaga rahasia murid, terutama hal yang menyangkut masalah pribadi atau kondisi psikologis. Dalam memberi umpan balik, guru dianjurkan menegur dengan cara yang mendidik—bukan menghakimi, bukan mempermalukan. Keteladanan juga menjadi bagian dari etika inti: guru harus menunjukkan perilaku yang disiplin, santun, dan profesional.
Guru yang baik adalah pendengar yang baik. Mereka memberi ruang kepada murid untuk bercerita tanpa langsung menyalahkan. Kekerasan dalam bentuk apa pun—fisik, verbal, atau candaan yang merendahkan—harus dihindari. Guru juga perlu memahami batasan interaksi, menjaga profesionalitas, dan menghindari sentuhan yang tidak pantas.
Proses belajar setiap murid berbeda-beda. Karena itu, guru perlu menghargai perkembangan masing-masing murid tanpa memaksa mereka mengikuti standar yang tidak realistis. Pengelolaan emosi pun penting—guru tidak boleh membawa kemarahan pribadi ke kelas. Dalam mengajar, metode yang manusiawi dan membangun wajib diutamakan.
Guru juga harus terbuka terhadap kritik dan saran dari murid, sebagai bagian dari proses perbaikan diri. Favoritisme harus dihindari demi menjaga lingkungan belajar yang sehat. Komunikasi positif menjadi kunci dalam memberikan instruksi dan larangan.
Penghargaan sebaiknya diberikan secara adil, tidak hanya kepada yang berprestasi tetapi juga kepada murid yang berproses. Guru pun harus peka terhadap kondisi murid, seperti kelelahan, masalah keluarga, atau tekanan akademik. Yang paling penting, guru tidak boleh meremehkan potensi murid, tetapi memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang sesuai kemampuan masing-masing.
Etika guru kepada murid adalah cermin kualitas pendidikan. Ketika guru mampu menjaga etika dengan baik, maka ruang kelas menjadi tempat yang menyenangkan, penuh kehangatan, dan dapat melahirkan generasi yang berkarakter kuat. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membimbing dengan hati.
Komentar