Cara mendidik dan Membekali Anak dengan Keahlian Hidup: Inspirasi dari Sabda Rasulullah

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini sering dikutip sebagai dasar pentingnya melatih anak dalam berbagai keterampilan fisik. Namun, jika kita renungkan lebih dalam, makna sabda Rasulullah ﷺ ini tidak hanya berhenti pada aktivitas olahraga, tetapi juga mengandung filosofi kehidupan yang luar biasa.

Secara harfiah, berkuda, berenang, dan memanah memang olahraga yang melatih kekuatan, keseimbangan, dan konsentrasi. Namun para ulama dan pakar pendidikan modern menafsirkan makna ini secara lebih luas, menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

🐎 Berkuda = Skill of Life

Melatih anak “berkuda” berarti membekalinya dengan keterampilan hidup  kemampuan mengendalikan diri, percaya diri, berjiwa pemimpin, dan mampu menavigasi tantangan kehidupan.
Di masa kini, bisa diartikan sebagai kemampuan anak untuk menguasai teknologi, beradaptasi, dan bertanggung jawab dalam menjalani perannya di dunia modern.

🌊 Berenang = Survival of Life

“Berenang” melambangkan ketahanan hidup. Anak perlu dilatih agar kuat menghadapi kesulitan, tidak mudah menyerah, dan tetap tegar meski diterpa badai masalah.
Seperti berenang di lautan luas, hidup juga membutuhkan semangat, keseimbangan, dan keberanian untuk terus maju.

🏹 Memanah = Thinking of Life

“Memanah” menggambarkan kemampuan berpikir terarah dan fokus pada tujuan. Anak perlu diajarkan bagaimana menetapkan target hidup, menyusun strategi, dan melatih ketepatan berpikir agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak penting.

Menjadi orang tua bukan hanya soal memberi aturan, tetapi juga menjadi sahabat bagi anak. Saat kita mampu menjadi tempat anak berbagi cerita tanpa rasa takut dihakimi, di sanalah tumbuh hubungan yang kuat dan saling percaya.
Anak akan belajar, tumbuh, dan menemukan arah hidupnya dengan bimbingan penuh kasih sayang dari orang tuanya.

Indah sekali ternyata, parenting ala Ali RA dan Rasulullah ﷺ ini. Islam telah lebih dulu mengajarkan konsep pendidikan anak yang utuh bukan hanya untuk jasmani, tetapi juga rohani, akal, dan jiwa.


Komentar