Antri ISBN Bagaikan Naik Haji: Potret Ironi Literasi di Negeri Cinta Buku”

 

 

Antrian ISBN Bagaikan Antrian Haji

Untuk memperoleh ISBN ternyata bagaikan menunggu antrian haji.
Dalam rangka meningkatkan literasi di sekolah dan di kalangan peserta didik, kami para pegiat literasi bersama Telaga Ilmu dan Indocamp telah berupaya mengajak anak-anak untuk menulis dan berkarya dalam bentuk cerpen maupun novel.

Alhamdulillah, dengan ketekunan dan semangat kebersamaan, ribuan buku berhasil dihasilkan dari tangan-tangan kreatif anak-anak bangsa. Namun, perjalanan ini terhenti di tahap perizinan ISBN yang begitu panjang.

Karena banyaknya karya yang menunggu nomor ISBN, Telaga Ilmu berinisiatif mencetak buku-buku tersebut terlebih dahulu dengan menggunakan barcode sementara sebagai bentuk penghargaan atas karya anak-anak. Barcode ini hanya berfungsi sebagai identitas internal, sembari menunggu ISBN resmi dari Perpustakaan Nasional.

Inilah wajah Indonesia saat ini di satu sisi bersemangat meningkatkan budaya literasi, namun di sisi lain terkendala oleh proses administrasi yang lambat.
Anak-anak sudah berkreasi dan menghasilkan karya luar biasa, tetapi penghargaan terhadap karya mereka harus menunggu panjang, bagaikan antrian untuk menunaikan ibadah haji.


Komentar