Mengapa Iblis dan Setan Selalu Mengganggu Manusia?
Sejak awal penciptaan manusia, permusuhan antara iblis dan manusia sudah dimulai. Ketika Allah ﷻ memerintahkan malaikat dan iblis untuk sujud kepada Nabi Adam عليه السلام, semua malaikat taat, kecuali iblis yang sombong dan merasa lebih mulia karena diciptakan dari api. Dari situlah iblis bersumpah untuk selalu menyesatkan manusia.
Allah ﷻ berfirman:
"Iblis berkata: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).'"
(QS. Al-A’raf: 16–17)
Tujuan iblis dan setan menggoda manusia adalah agar manusia jauh dari Allah, lalai dari ibadah, dan akhirnya menjadi temannya di neraka. Rasulullah ﷺ pun mengingatkan:
“Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah mengalir.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Gangguan iblis dan setan terjadi dalam banyak bentuk:
-
Membisikkan keraguan dalam ibadah.
-
Menumbuhkan sifat sombong, dengki, dan marah.
-
Menghias perbuatan dosa agar terlihat indah.
-
Membuat manusia lalai dari Al-Qur’an dan shalat.
Namun, Allah ﷻ juga memberikan jalan perlindungan. Dalam Al-Qur’an, kita diajarkan untuk selalu berlindung dari godaan setan:
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-A’raf: 200)
Kekuatan iblis dan setan bukanlah mutlak. Mereka hanya bisa menggoda, tidak bisa memaksa. Manusia tetap punya kebebasan untuk memilih. Dengan ilmu, iman, dan akhlaq yang kuat, kita bisa menang melawan tipu daya mereka.
Kesimpulan: Iblis dan setan selalu menggoda manusia karena dendam dan kesombongannya sejak diusir dari surga. Namun, Allah sudah memberi kita senjata: iman, dzikir, doa, dan ketaatan. Barang siapa berpegang teguh pada Allah, maka setan tidak akan berkuasa atasnya.
Komentar