Pemberian Kepercayaan
Memberikan kekuasaan penuh kepada staf bukan hanya soal pembagian tugas, tetapi juga bagian dari pembelajaran untuk menjadi pemimpin. Seorang yang diberi tanggung jawab dituntut mampu membuktikan kinerja serta menghadirkan hasil karya yang sesuai dengan target yang ditetapkan.
Dengan diberikannya kewenangan, staf harus membangun landasan yang kuat untuk mempertahankan ide dan gagasannya. Ketika ide itu diuji atau bahkan diperdebatkan, mereka harus siap mempertahankannya dengan keyakinan dan argumen yang kokoh—seperti seorang mahasiswa yang diuji saat mempertahankan tesis untuk meraih gelar doktor.
Apabila ide tersebut mampu melewati ujian dan pembuktian, maka program atau gagasan itu bisa dijalankan dengan lancar dan penuh keyakinan.
Pertimbangan Matang dalam Setiap Keputusan
Setiap keputusan yang diambil tentu harus melalui proses pertimbangan yang matang. Bukan sekadar spontanitas, melainkan melalui kajian dari berbagai sudut pandang:
-
Apa keuntungan yang bisa diraih?
-
Apa kerugian yang mungkin muncul?
-
Apa sisi positif dan negatif dari keputusan tersebut?
Pertimbangan yang cermat akan membuat keputusan lebih kuat, program lebih terarah, dan pelaksanaan lebih efektif.
Kepemimpinan yang Menginspirasi
Pemberian kepercayaan seperti ini akan melahirkan pribadi-pribadi tangguh. Mereka bukan sekadar pelaksana, tetapi juga pemikir, penggerak, dan calon pemimpin masa depan.
Kepemimpinan sejati tidak lahir dari instruksi semata, melainkan dari kepercayaan, tanggung jawab, serta kemampuan mempertahankan gagasan dengan penuh keyakinan.
Komentar