Cubitan Mesra dan Tamparan Sayang: Bahasa Cinta Seorang Pendidik”

 

Anak didik akan berkata “terima kasih” setelah mendapat hukuman  bukan saat hukuman itu dijatuhkan, tapi ketika ia sudah memahami maknanya.

Biasanya itu terjadi ketika:

  1. 🌱 Ia mulai dewasa dan sadar, bahwa hukuman itu bukan karena benci, tapi karena sayang.

    Ia menyadari, kalau tanpa ketegasan itu, ia tak akan tahu batas dan tanggung jawab.

  2. 💭 Ia melihat hasil dari didikan itu, misalnya jadi lebih disiplin, lebih sopan, atau lebih berprestasi.

    Di saat itu, ia berkata dalam hati, “Ternyata guru dulu benar.”

  3. ❤️ Ia mengalami peran yang sama, misalnya saat sudah menjadi orang tua, guru, atau pemimpin.

    Ia merasakan sendiri betapa sulitnya menegur dengan cinta.

Maka ucapan “terima kasih” lahir bukan karena hukuman itu menyakitkan, tetapi karena hikmah di baliknya menyadarkan.
Itulah tanda bahwa pendidikan berhasil menumbuhkan kesadaran, bukan sekadar kepatuhan.


Komentar