Cubitan mesra strategi pendekatan guru


 Terima Kasih, Guru”

Dulu aku marah saat engkau menegur,
Kupikir itu benci, bukan cinta.
Kupendam air mata di balik diam,
tak tahu, di setiap cubitan ada doa.

Kini aku mengerti,
tamparanmu bukan hukuman, tapi arah.
Pukulanmu bukan sakit, tapi sadar.
Engkau keras karena tak ingin aku lemah.

Dan kini, dari hati yang telah tumbuh,
Aku hanya bisa berkata perlahan —
Terima kasih, Guru.
Atas cinta yang dulu tak kupahami,
tapi kini menuntunku menjadi manusia sejati.

Komentar

Suparno Muhammad mengatakan…
Gak boleh menampar Bos
Anonim mengatakan…
Betul sekali itu, tapi kalau zaman now ... kadang dapat menyengsarakan, akhirnya ya begitulah, maksud hati ingin mendisiplinkan malah disalahkan, harus ada kesadaran diri.
Study For a Better Life mengatakan…
makanya pastikan kalau mau nyubit dia akan berterima kasih
Study For a Better Life mengatakan…
memang itulah guru itu perlu memberikan pemahaman bahwa hukuman ini bukan kebencian tetapi justru saya sayang kamu...
Anonim mengatakan…
Alhamdulilah itu lah tgs dr seorang pendidik. Tp terkadang msh ada yg blm sadar penting nya pendidikan