Menjadi guru bukan hanya soal profesi, tetapi juga soal panggilan jiwa. Dalam Islam, guru menempati derajat yang tinggi karena perannya sebagai pewaris para nabi—mewariskan ilmu, akhlak, dan bimbingan hidup. Bahkan Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Guru bukan hanya menyampaikan pelajaran, tapi juga membuka jalan menuju cahaya kebenaran. Nah, menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam kitabnya Tarbiyatul Aulad, ada lima karakter utama yang wajib dimiliki setiap guru. Yuk kita bahas satu per satu.
1. Ikhlas
Seorang guru harus meniatkan seluruh aktivitas mengajarnya hanya untuk Allah. Entah itu memberi perintah, larangan, teguran, atau sekadar memberi nasehat—semua harus diniatkan untuk mencari ridha-Nya, bukan sekadar pujian manusia.
Kalau sudah ikhlas, insyaAllah setiap peluh dan usaha akan bernilai ibadah.
2. Takwa
Ikhlas saja belum cukup, guru juga harus takwa. Artinya, selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Umar bin Khattab pernah berkata bahwa takwa itu ibarat berjalan di jalan penuh duri—kita harus hati-hati, jangan sampai terjerumus.
Jika guru tak memberi teladan dalam takwa, bagaimana mungkin murid bisa tumbuh dalam ketaatan?
3. Ilmu
Tidak ada guru tanpa ilmu. Karena itulah seorang pendidik dituntut untuk terus belajar, menambah wawasan, dan tidak berhenti menuntut ilmu sepanjang hayat.
Ilmu yang diajarkan guru bisa menjadi pahala jariyah yang terus mengalir, bahkan setelah ia tiada. Inilah yang menjadikan profesi guru begitu mulia—karena warisan terbesarnya adalah ilmu bermanfaat.
4. Sabar
Mengajar anak zaman sekarang jelas butuh kesabaran ekstra. Karakter anak yang beragam, tantangan teknologi, hingga dinamika sosial—semua menuntut guru untuk kuat hati dan lapang dada.
Dengan sabar, guru tidak hanya mendidik, tetapi juga membentuk akhlak murid dengan penuh kasih. Ingat, sabar bukan berarti pasif, tapi tetap tegas sambil menahan amarah.
5. Tanggung Jawab
Guru tidak hanya bertanggung jawab pada pelajaran di kelas, tetapi juga pada pembentukan iman, akhlak, kesehatan, bahkan sosial anak didiknya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
Artinya, seorang guru bukan sekadar penyampai materi, tapi juga pembimbing kehidupan.
Penutup
Kalau guru punya lima karakter ini—ikhlas, takwa, ilmu, sabar, dan tanggung jawab—maka pendidikan akan jauh lebih hidup. Kurikulum boleh berubah, teknologi boleh berkembang, tapi tanpa guru yang berkarakter, pendidikan akan terseok-seok.
Guru sejati adalah mereka yang bukan hanya mencerdaskan pikiran, tapi juga menuntun hati.
Komentar