Menuntut Ilmu Wajib
Tholabul 'Ilmi Faridhatun 'Ala Kulli Muslimin wal Muslimah: Menuntut Ilmu Itu Wajib
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan."
(HR. Ibnu Majah)
Hadis tersebut sangat populer dan menjadi dasar kuat dalam Islam tentang pentingnya ilmu. Kalimat "Tholabul 'ilmi faridhatun 'ala kulli muslimin wal muslimah" menunjukkan bahwa menuntut ilmu bukan sekadar anjuran, tapi kewajiban—baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Mengapa Ilmu Agama Penting?
Ilmu agama adalah cahaya kehidupan. Ia membimbing kita dalam membedakan yang benar dan salah, halal dan haram, serta menjadi kompas moral di tengah derasnya arus kehidupan modern. Tanpa ilmu agama, seseorang bisa tersesat, mengikuti hawa nafsu, dan terjebak dalam gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai kebenaran.
Ilmu agama juga mengajarkan kita adab, akhlak, dan cara hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Dalam rumah tangga, masyarakat, dan negara—ilmu agama adalah pondasi utama yang menjamin keharmonisan dan keadilan.
Ilmu untuk Kehidupan Sehari-hari
Banyak orang mengira bahwa ilmu agama hanya penting di masjid atau saat mengaji. Padahal, dalam setiap langkah kehidupan kita, ilmu agama sangat dibutuhkan:
-
Saat bangun tidur, kita dianjurkan membaca doa.
-
Saat makan, ada adab dan tata cara yang benar.
-
Dalam bekerja, kita diajarkan kejujuran dan amanah.
-
Dalam keluarga, kita diingatkan untuk adil, sabar, dan penuh kasih sayang.
Bayangkan jika semua aspek itu dijalankan tanpa ilmu. Maka hidup akan kacau, penuh konflik, dan jauh dari keberkahan.
Tantangan Zaman Modern: Teknologi dan Arus Informasi
Kehidupan saat ini sudah sangat berubah. Anak-anak zaman sekarang lahir di era digital, mengenal gadget lebih dulu daripada buku, dan tumbuh di dunia yang serba cepat. Jika tidak dibekali dengan ilmu agama yang kuat, mereka mudah sekali terpengaruh oleh konten negatif, budaya asing yang merusak, atau gaya hidup hedonis.
Teknologi bukan musuh, namun harus diarahkan. Ilmu agama bisa menjadi filter dan pengarah agar teknologi digunakan dengan bijak. Dengan ilmu, anak-anak tahu batasan, tahu tanggung jawab, dan tahu tujuan hidup mereka di dunia ini.
Menghitung Pendidikan Anak di Zaman Sekarang
Pendidikan anak saat ini tidak bisa hanya dihitung dari nilai raport atau peringkat akademik. Kita harus bertanya:
-
Apakah anak kita sudah kenal Allah?
-
Apakah anak kita sudah tahu bagaimana salat yang benar?
-
Apakah mereka tahu adab kepada orang tua, guru, dan teman?
-
Apakah mereka bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil?
Inilah tolok ukur pendidikan yang sesungguhnya: bukan hanya cerdas secara otak, tetapi juga cerdas hati dan akhlaknya.
Kesimpulan
Ilmu agama adalah kebutuhan dasar setiap muslim. Menuntut ilmu adalah ibadah. Di tengah dunia yang terus berubah dan berkembang dengan teknologi, ilmu agama menjadi tameng dan petunjuk agar kita tetap berada di jalan yang lurus.
Mari kita bangun budaya menuntut ilmu di rumah kita, terutama kepada anak-anak. Bukan hanya mengejar dunia, tapi juga mempersiapkan mereka untuk akhirat.
"Barangsiapa menginginkan dunia, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Dan barangsiapa menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu."
(Imam Syafi'i)
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Beranda