Menumbuhkan Budaya Membaca, Menulis, dan Berkarya dari SMPN 2 Parang
Sejak Penulis Menjadi Guru: Membiasakan Siswa Membawa Buku
Penulis menjadi guru pada tahun 1988
di SMPN 2 Parang, penulis telah membiasakan para siswa untuk selalu membawa
buku ke mana pun dan kapan pun mereka berada. Namun, tidak semua guru
sependapat dengan kebiasaan ini. Ada yang berpendapat bahwa saat istirahat
seharusnya anak-anak diberi waktu bermain, bukan justru diminta membaca.
Kala itu, penulis hanya menjawab
dengan santai, "Apa salahnya sih anak membawa buku? Minimal mereka membaca
judulnya." Penulis meyakini bahwa dengan membawa buku, siswa akan terbiasa
dekat dengan bacaan.
Penulis juga mengambil contoh dari kebiasaan orang Barat yang sering terlihat membawa buku. Bahkan saat mereka berada di kereta api atau ruang tunggu, mereka memanfaatkan waktu untuk membaca. Bahkan dengan mudahnya para pejalan kaki mengambil buku yang telah disediakan.
Lambat laun, rekan-rekan guru mulai
memahami dan menerima kebiasaan ini. Membawa buku menjadi budaya kecil yang
kelak memberi dampak besar dalam membangun literasi siswa.
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Beranda