Wajah Pendidikan Indonesia

Minggu, Juni 22, 2025

Menumbuhkan Budaya Membaca, Menulis, dan Berkarya dari SMPN 2 Parang


 Sejak Penulis Menjadi Guru: Membiasakan Siswa Membawa Buku

Penulis menjadi guru pada tahun 1988 di SMPN 2 Parang, penulis telah membiasakan para siswa untuk selalu membawa buku ke mana pun dan kapan pun mereka berada. Namun, tidak semua guru sependapat dengan kebiasaan ini. Ada yang berpendapat bahwa saat istirahat seharusnya anak-anak diberi waktu bermain, bukan justru diminta membaca.

Kala itu, penulis hanya menjawab dengan santai, "Apa salahnya sih anak membawa buku? Minimal mereka membaca judulnya." Penulis meyakini bahwa dengan membawa buku, siswa akan terbiasa dekat dengan bacaan.

Penulis juga mengambil contoh dari kebiasaan orang Barat yang sering terlihat membawa buku. Bahkan saat mereka berada di kereta api atau ruang tunggu, mereka memanfaatkan waktu untuk membaca. Bahkan dengan mudahnya para pejalan kaki mengambil buku yang telah disediakan.

Lambat laun, rekan-rekan guru mulai memahami dan menerima kebiasaan ini. Membawa buku menjadi budaya kecil yang kelak memberi dampak besar dalam membangun literasi siswa.