Sujud: Ciri Pengikut Nabi Muhammad SAW dan Jalan Menuju Surga
Tinjauan Al-Qur’an dan Hadits
Sujud bukan sekadar gerakan fisik dalam salat, tetapi simbol dari ketundukan total seorang hamba kepada Tuhannya. Dalam Islam, sujud menjadi salah satu ibadah paling agung yang mencerminkan kerendahan hati, cinta, dan ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT. Lebih dari itu, sujud adalah ciri khas utama pengikut Nabi Muhammad SAW dan menjadi tanda yang membedakan mereka, bahkan di akhirat.
1. Sujud dalam Al-Qur’an
Allah SWT berfirman:
"Tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud."
(QS. Al-Fath: 29)
Ayat ini menunjukkan bahwa para pengikut Nabi Muhammad SAW, yakni umat Islam, memiliki ciri khas berupa sujud yang tampak dari bekasnya. Para ulama menjelaskan bahwa "bekas sujud" ini bisa bermakna fisik (seperti noda gelap di dahi karena sering bersujud) maupun makna batin (cahaya keimanan dan ketundukan yang memancar dari wajah seseorang).
2. Keutamaan Sujud dalam Hadits
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang hamba bersujud kepada Allah satu kali sujud, melainkan Allah akan mengangkatnya satu derajat dan menghapuskan darinya satu kesalahan."
(HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa setiap sujud yang dilakukan seorang Muslim akan mendatangkan kebaikan: derajatnya di sisi Allah diangkat, dan dosanya diampuni.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
"Perbanyaklah sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu bersujud sekali saja melainkan Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu dosa."
(HR. Muslim)
Sujud menjadi sarana pendekatan diri kepada Allah yang paling tinggi. Bahkan, Nabi SAW menyebutkan bahwa kondisi paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia sedang sujud (HR. Muslim). Oleh karena itu, beliau menganjurkan untuk memperbanyak doa ketika sujud.
3. Sujud sebagai Identitas Pengikut Nabi Muhammad SAW
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa umatnya akan dikenali pada hari kiamat melalui bekas wudhu dan sujud mereka:
"Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajah, tangan, dan kaki mereka karena bekas wudhu. Maka siapa yang mampu memperpanjang cahayanya, lakukanlah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bagian tubuh yang digunakan untuk bersujud akan tetap utuh bercahaya meski seluruh tubuh lainnya hangus terbakar, sebagai bentuk kemuliaan dan pengakuan dari Allah terhadap mereka yang bersujud.
4. Kesimpulan
Sujud bukan hanya bagian dari tata cara ibadah, tetapi juga merupakan identitas spiritual umat Islam. Ia adalah ciri khas pengikut Nabi Muhammad SAW yang membedakan mereka dari umat lainnya. Dalam sujud terdapat makna penghambaan sejati dan bentuk cinta yang dalam kepada Sang Pencipta. Lebih dari itu, sujud menjadi jalan menuju surga dan penghapus dosa, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadits.
Maka, marilah kita memperbanyak sujud, baik dalam salat wajib maupun salat sunnah, sebagai bentuk pengabdian dan upaya kita untuk termasuk dalam golongan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
"*:
0 Komentar:
Posting Komentar
<< Beranda