Wajah Pendidikan Indonesia

Minggu, April 27, 2025

Perlunya Wisata dalam Islam



Wisata bukan sekadar aktivitas rekreasi. Dalam Islam, perjalanan dan berkelana justru memiliki makna yang dalam, bahkan diperintahkan dalam Al-Qur'an dan diteladankan oleh Rasulullah SAW. Wisata dalam Islam mengandung unsur ibrah (pelajaran), tafakkur (perenungan), dan syukur atas ciptaan Allah.

Anjuran Berkelana dalam Al-Qur'an

Allah SWT berulang kali memerintahkan manusia untuk berjalan di muka bumi. Salah satu ayat yang menguatkan pentingnya berwisata adalah:

"Katakanlah: Berjalanlah di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu."
(QS. Ar-Rum: 42)

Ayat ini mendorong kita untuk mengambil pelajaran dari sejarah umat-umat terdahulu, memperhatikan kehancuran mereka akibat kezaliman, sekaligus merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah. Melalui perjalanan, kita memperluas wawasan, memperdalam keimanan, dan menguatkan rasa syukur.

Dalam ayat lain, Allah berfirman:

"Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?"
(QS. Al-Hajj: 46)

Di sini, perjalanan menjadi sarana untuk menghidupkan hati, mengasah akal, dan mendengarkan hikmah kehidupan.

Tuntunan Wisata dalam Hadis

Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan umatnya untuk melakukan perjalanan, selama dalam batas-batas syariat. Beliau bersabda:

"Barang siapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali."
(HR. Tirmidzi)

Meskipun hadis ini tentang mencari ilmu, perjalanan fisik untuk mengambil ilmu, hikmah, dan pengalaman adalah bentuk wisata yang penuh pahala.

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

"Berjalanlah kalian untuk berziarah ke kuburan, karena ia mengingatkan kalian kepada akhirat."
(HR. Muslim)

Ziarah, salah satu bentuk perjalanan, bertujuan membangkitkan kesadaran spiritual, mengingatkan akan kematian, dan menumbuhkan ketakwaan.

Hikmah dan Manfaat Wisata dalam Islam

Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis, wisata dalam Islam memiliki banyak hikmah:

  • Mengambil pelajaran dari sejarah dan peradaban.

  • Merenungkan kebesaran ciptaan Allah di alam semesta.

  • Meningkatkan rasa syukur atas nikmat-nikmat Allah.

  • Mempererat silaturahmi dengan kaum Muslimin di berbagai tempat.

  • Meningkatkan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.











Wisata dalam pandangan Islam bukan hanya mencari kesenangan duniawi, tetapi sarana untuk memperkaya jiwa, memperdalam iman, dan memperkuat keislaman kita. Maka dari itu, saat kita berencana melakukan perjalanan, niatkanlah karena Allah, carilah pelajaran, dan tetaplah berada dalam adab Islam.

Semoga setiap langkah perjalanan kita menjadi amal shaleh yang diberkahi.


Label: