Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Kamis, Mei 06, 2010

LULUSAN SMP Berita Bali POs

» Berita Kabupaten
07 Mei 2010 | BP
Hari Ini, UN SMP Diumumkan
Siswa SMP Negeri Banyak Tak Lulus
Singaraja (Bali Post) -
Jumat (7/5) ini hasil Ujian Nasional (UN) SMP di Bali serentak diumumkan. Dari data yang didapat di masing-masing kabupaten, ketidaklulusan UN didominasi sekolah negeri. Kabupaten Buleleng kembali menduduki peringkat terbawah dalam jumlah kelulusan UN SMP yang diumumkan Jumat (7/5) ini. Dari 9.120 siswa yang ikut UN, 346 siswa tidak lulus. Sekolah yang siswanya paling banyak tidak lulus adalah SMPN 3 Singaraja yakni 68 siswa dari 347 siswa peserta UN.

Urutan kedua yang siswanya banyak tidak lulus ditempati SMPN 2 Seririt 42 siswa, disusul SMPN 1 Tejakula yang siswanya tidak lulus 31 orang. Yang menarik, seluruh sekolah yang berada satu atap dengan SD di Buleleng justru mencatat angka kelulusan seratus persen. Di Buleleng terdapat enam SMP satu atap dengan jumlah siswa yang ikut UN 209 dan semuanya lulus. Nilai UN yang paling jeblok justru berada di SMP Terbuka dengan tingkat kelulusan hanya 81,91 persen. Secara keseluruhan, SMP Negeri di Buleleng mencatat tingkat kelulusan 97,24 persen, sementara sekolah swasta 95,03 persen. Untuk SMP berstatus SSN tingkat kelulusannya mencapai 97,13 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan tingkat kelulusan SMP di Buleleng tahun 2010 ini menurun jika dibandingkan dengan tingkat kelulusan tahun 2009 lalu. Tahun 2009, tingkat kelulusan mencapai 99,34 persen, sementara tahun ini hanya 96,2 persen. ''Jadi, turun sekitar 3 persen,'' ujarnya.

Menurut Suyasa, mata pelajaran yang menjadi penyebab banyaknya siswa tidak lulus adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Tercatat 260 siswa tidak lulus Bahasa Inggris, 108 siswa tak lulus Bahasa Indonesia, 98 siswa tak lulus matematika, dan 38 siswa tidak lulus IPA. Mereka yang tidak lulus akan mengikuti UN susulan pada 17-20 Mei mendatang.

Mengenai banyaknya siswa dari SMP Negeri yang tidak lulus, Suyasa mengatakan bahwa sekolah negeri di Buleleng lokasinya tersebar dari wilayah kota hingga wilayah pedesaan. Selain itu dengan adanya program wajib belajar 9 tahun banyak SMP Negeri harus menerima siswa yang tidak tertampung di sekolah lain. Sehingga banyak sekolah yang jumlah siswanya melebihi kapasitas sekolah dan kapasitas guru pengajar. Misalnya di Tejakula karena tidak ada SMP swasta maka banyak siswa yang harus ditampung di SMP Negeri sehingga jumlahnya bisa mencapai dua kali lipat dari jumlah siswa seharusnya. ''Itu kemungkinan menjadi salah satu penyebab guru dan siswa tidak bisa konsentrasi dalam mengikuti pelajaran,'' ujarnya.



Nilai Tertinggi

Saat pengumuman hasil UN SMP, Jumat ini, guru dan siswa SMPN 3 Singaraja bisa jadi bersedih sekaligus bergembira. Meski mencatat angka tidak lulus terbanyak, namun siswa dengan nilai UN tertinggi di Buleleng justru berasal di sekolah tersebut. Siswa itu adalah Made Dwi Ary Arjana Tusan dengan nilai 39,00. Sementara peraih nilai tertinggi kedua diraih siswa SMPN 1 Seririt bernama Putu Andi Pratama dengan nilai 38,45. Urutan ketiga dengan nilai 38,20 diraih Made Suwartini dari SMPN 1 Banjar, sedangkan peraih nilai tertinggi keempat dan kelima masing-masing Kadek Yuli Astari dari SMPN 2 Singaraja dengan nilai 38,15 dan Kadek Rina Purnamasari dari SMP Lab Undiksha Singaraja dengan nilai 38,10. Sedangkan SMPN 1 Singaraja yang berstatus RSBI tahun ini tidak bisa menampilkan siswa dengan nilai kelulusan tertinggi.

Jika dihitung nilai rata-rata pada setiap sekolah, SMPN 1 Singaraja juga harus mengakui keunggulan SMPN lain di Buleleng. Sekolah favorit itu hanya berada pada peringkat ketiga dengan nilai rata-rata 34,08. Untuk nilai rata-rata, SMPN 1 Seririt menduduki peringkat pertama dengan nilai 35,16. Disusul SMPN 1 Banjar dengan nilai rata-rata 34,73.



SMP Negeri

Sementara itu, di Karangasem 50 orang siswa SMP dilaporkan tak lulus UN. Dari 5.473 peserta, yang yang tak lulus juseru dominan siswa dari SMPN. Pengumuman kelulusan itu bakal disampaikan Jumat ini di sekolah masing-masing. Hal itu disampaikan Kadisdik Pemuda dan Olahraga Karangasem Drs. IGN Swetha, Kamis kemarin di Amlapura.

Tidak berbeda dengan tingkat SMA/SMK, nasib siswa SMP pun hampir serupa, 24 siswa dinyatakan tidak memenuhi persyaratan nilai minimal untuk lulus. Terlebih siswa yang tidak lulus sebagian besar berasal dari sekolah negeri.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga I Wayan Adnyana, Kamis kemarin, mengatakan dari 24 orang yang tidak lulus, tertinggi di SMP Negeri 2 Marga dengan 9 siswa tidak lulus. Selain itu siswa tidak lulus terdapat di SMP Negeri 1 Baturiti 3 siswa, SMP Negeri 1 Kerambitan 2 siswa, SMP Negeri 2 Penebel 2 siswa, SMP Negeri 2 Pupuan 1 siswa, SMP Negeri 2 Selemadeg Timur 1 siswa, SMP Negeri 2 Tabanan 1 siswa, SMP Negeri 3 Marga 2 siswa, SMP Negeri 2 Selemadeg Barat 1 siswa dan MTS Raudlotul Huffadz 2 siswa. Di sekolah terakhir ini, sebelumnya untuk tingkat SMA terdapat paling tinggi ketidaklulusan di Tabanan. Di Kecamatan Marga terdiri atas 11 siswa yang tidak lulus.

Dikatakan Adnyana yang didampingi Kabid SMP I Ketut Apta Yoga, dari 5.818 peserta UN, 5.794 yang dinyatakan lulus, sementara sisanya, 24 siswa, dinyatakan tidak lulus karena nilai UN yang tidak memenuhi standar. Dengan demikian, tingkat kelulusan mencapai 99,59 persen dan 0,4 persen dinyatakan gagal untuk tahun ini. Persentase ini, kata dia, masih cukup bagus mengingat beratnya soal-soal ujian.

Di Klungkung, dari 2.750 siswa yang mengikuti Ujian Nasional, 14 siswa (0,51 persen) dinyatakan tidak lulus. Sebagian besar siswa tak lulus karena nilainya anjlok di Bahasa Indonesia. Beberapa siswa anjlok di Bahasa Inggris dan ada juga di matematika. Padahal, untuk mata pelajaran lain mereka bahkan ada yang mendapat nilai 9,75. Kasi Kurikulum dan Pengujian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Ketut Suastana, Kamis kemarin, menyebutkan persentase kelulusan Klungkung ada pada peringkat keempat se-Bali di bawah Jembrana, Tabanan, dan Gianyar. (tim BP)
JAKARTA, KOMPAS.com - SMP Negeri 1 Tulungagung, Jawa Timur, dan SMP Negeri 1 Denpasar, Bali, bersama-sama menduduki rangking pertama dalam daftar 102 besar SMP/sederajat yang mencapai kelulusan 100 persen pada ujian nasioal (UN) 2010. Demikian data dari Kementrian Pendidikan Nasional RI yang dikeluarkan Kamis (6/5/2010) sore tadi.
Peserta UN utama di SMP Negeri 1 Tulungagung sebanyak 394 siswa dan lulus seratus persen dengan nilai rata-rata 9,38. Sementara di SMP 1 Denpasar, siswa yang mengikuti UN sebanyak 292 dan lulus seratus persen dengan rata-rata nilai mencapai 9,38 atau sama dengan pencapaian siswa SMP Negeri 1 Tulungagung.
Dipaparkan sesuai data tersebut, secara berurutan atau peringkat sekolah-sekolah yang masuk dalam daftar 10 besar sekolah dengan kelulusan 100 persen tahun ini antara lain adalah:
• 1. SMP Negeri 1 Tulungagung, (Tulungagung, Jawa Timur)
• 2. SMP Negeri 1 Denpasar, (Denpasar, Bali)
• 3. SMP Singapore National Academy Waru (Sidoarjo, Jawa Timur)
• 4. Mts Tanfa'ul Ulum Kapungrembug (Lamongan, Jawa Timur)
• 5. Mts Islami Sungai Jepun (Indragiri Hilir, Riau)
• 6. Mts Al Islahiyah Binjai (Binjai, Sumut)
• 7. SMP Abdi Negara (Lamongan, Jawa Timur)
• 8. Mts Swasta Zending Islam Indonesia (Medan, Sumut)
• 9. SMP Negeri 5 Yogyakarta (Yogyakarta, DIY)
• 10. SMP Negeri 2 Sei Kapayang Satu Atap (Asahan, Sumut)
NewsSosok & ProfilBeasiswaPanduan StudiAgenda Pendidikan

Tidak ada komentar: