Wajah Pendidikan Indonesia

Cari Blog Ini

Pemilu OSIS SMPN 1 Takeran

pada tanggal Oktober 16, 2009

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

PILOSIS
SMPN 1 TAKERAN

Pemilihan OSIS SMP 1 Takeran ibaratnya pemilihan lurah di desa-desa. Para calon sudah kampanye berhari-hari. Pada hari terakhir para calon berorasi membeberkan program untuk menarik para pemilih.

Setelah 6 calon berorasi, para siswa masuk kelas untuk memberikan suarnya dalam Pilosis Semesta.

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Cubitan mesra strategi pendekatan guru

Terima Kasih, Guru” Dulu aku marah saat engkau menegur, Kupikir itu benci, bukan cinta. Kupendam air mata di balik diam, tak tahu, di setiap cubitan ada doa. Kini aku mengerti, tamparanmu bukan hukuman, tapi arah. Pukulanmu bukan sakit, tapi sadar. Engkau keras karena tak ingin aku lemah. Dan kini, dari hati yang telah tumbuh, Aku hanya bisa berkata perlahan — Terima kasih, Guru. Atas cinta yang dulu tak kupahami, tapi kini menuntunku menjadi manusia sejati.

Ketika pemimpin menangis untuk rakyatnya, langit pun ikut mendoakan.”

Hanya hati yang lembut karena iman yang mampu menangis untuk sesama.” (HR. Tirmidzi: ‘Sayangilah yang di bumi, niscaya disayangi oleh yang di langit.’)

Menghargai guru 20 juta perbulan kualitas pendidikan menjadi super hebat

🌟 Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Menghargai Guru Bayangkan jika profesi guru mendapatkan gaji yang layak, bahkan mencapai 20 juta rupiah per bulan. Bukan sekadar angka besar, tetapi sebuah bentuk penghargaan yang pantas untuk sosok yang membangun masa depan bangsa. Dengan gaji yang kompetitif, para siswa SMA berprestasi—peringkat 1 hingga 10—akan mulai melirik profesi guru sebagai pilihan karier yang membanggakan. Dari sinilah kualitas calon pendidik meningkat, dan pada akhirnya, mutu pendidikan nasional ikut terangkat. Guru yang sejahtera akan mengajar dengan hati, penuh semangat, dan kreatif dalam mendidik generasi penerus. Karena sejatinya, investasi terbesar sebuah bangsa bukan pada infrastruktur, melainkan pada manusianya—dan guru adalah kuncinya. Mari kita muliakan profesi guru dengan penghargaan yang layak, agar Indonesia benar-benar melangkah menuju pendidikan yang berkualitas dan masa depan yang gemilang.

Diberdayakan oleh Blogger