Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Sabtu, Februari 21, 2009

Apakah GURU harus S1?????

Guru Harus Sekolah Apalagi yang Muda


Tidak semua guru harus besusah payah untuk menggondol S-1. Mestinya Pemerintah harus selektif untuk menjadikan gurunya berijasah S-1 diantaranya mereka yang berusia produktif yang artinya sekitar usia maksimal 50 tahun. Sedangkan yang berusia 50 tahun ke atas perlu penyegaran kembali masalah pembelajaran. Mengapa harus dipaksakan??? toh kemampuan mereka sudah maksimal dan kemauan untuk berubah hanya sedikit sekali. Seandainya mereka ingin mendapatkan sertivikasi taruhlah mereka mempunyai jasa yang tinggi, karena sudahmengabdi selama sekitar 30 tahun. Jadi sertivikasi pengabdian perlu dipertimbangkan.

Menurut data sebanyak 1,4 juta guru belum menyandang gelar sarjana, sehingga Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) akan menyekolahkan 170 ribu guru untuk menggondol gelar S-1, dan diharapkan 1,4 juta guru itu sudah tuntas pada tahum 2014. Akhirnya tahun 2015 program sertifikasi harus sudah selesai.

Saat ini, total ada 2.374.722 guru yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, baru 930.804 orang yang berpendidikan S-1, 16.196 bergelar S-2, dan hanya segelintir yang memegang ijazah S-3. Yakni, 55 orang. Sisanya belum bergelar sarjana. Yang memprihatinkan, jumlah guru lulusan SPG atau SMA cukup banyak. Yakni, 477.039 orang. ''Memang masih banyak yang belum bergelar sarjana. Karena itu, pemerintah terus menyekolahkan para guru. Jawa Pos, Sabtu, 21 Februari 2009
AYOOO SEKOLAH
Pemerinyah nampaknya benar-benar ingin SDM guru berkualitas dengan memberikan bantuan baru Rp 2 juta per tahun. Bantuan itu khusus untuk membayar SPP.
Sedangkan untuk S-2 terutama para guru yang mengajar di rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). juga mendapatkan beasiswa.



Situasi Pembelajaran RSBI yang Bernuansa TI

4 komentar:

Manip Saptamawati mengatakan...

Pak Edy,

Jika Bapak berkenan, saya mohon informasi tentang bantuan dana untuk kuliah S-2 bagi para guru yang mengajar di RSBI. Dasarnya apa ya ? Kapan mulai berlaku dan bagaimanakah caranya ? Apakah para guru RSBI yang saat ini sedang kuliah S-2 dan bulan depan mengikuti perkuliahan semester kedua juga bisa memperoleh bantuan dana tersebut ?

Saya tunggu info Bapak berikutnya, mungkin di posting Bapak selanjutnya atau ke e-mail saya : manipsaptamawati@gmail.com

Terima kasih.

Dyah mengatakan...

Selamat berjumpa,
Menangani masalah pelik dunia pendidkan kita. Di gelontor dana .... bukan main besarnya untuk kepentingan guru antara lain
(1) menyekolahkan ke S1 tapi rasa S 0 mengapa karena jurusan yang diambil jurusan jenuh hanya PKn, bahasa Indonesia .... bom waktu penumpukan guru mata pelajaran tertentu he he rebutan jam mengajar .. menangnya terus ada rekayasa siapa berani dengan KPK itu kan termasuk malpraktek. Nuraniku terusik, penasaran mengapa IKIP/FIP swasta penyelenggara pendidikan S1 yang ditunjuk tidak mau membuka jurusan langka seperti misalnya Biologi atau Fisika boro-2 membuka uang jaminan membuka 5.5 miliyar (itu uang semua kelakarku) maksud tidak termasuk sarana dan prasarana, jawabnya tidak (2) Memberi hadiah bagi yang umur 50 tahun yang belum S1 itu suatu kehormatan,menurutku harus dengan sarat, tepat sasaran, jangan sampai jatuh ketangan yang komitmen rendah, selektif dong, ini uang rakyat. Ayo kita lihat sejarah pendidikan Jepang setelah kalah dalam PD II menggarap pendidikan sampai akar permasalahnya tidak sampai 40 th, India 4 bulan lagi lap top sudah sampai ke anak, sedangkan Indoesia gurunya saja gaptek, dimulai dari mana pendidikan kita ..... apa terus tambal sulam.
Untuk bea sekolah bagi guru RSBI apa termasuk dana Block Grant ?
Selamat Berjuang terus berkarya

Nila mengatakan...

waduh, pak mohon maaf kalo saya baru sempat membalas komentar anda. Ada trouble di jaringan internet saya, jadinya saya lama tidak online. salam kenal kembali dari saya. Walah, saya senang sekali dapat kenalan pak kepala sekolah hehe....siapa tahu bisa sharing banyak ttg dunia pendidikan. Saya sangat senang pak, dengan dunia itu. Walaupun saya hanya ibu rumah tangga biasa. Kali aja sekolah masih mau menerima sukwan buat saya hehe...masih bisa tho, pak ?

Study For a Better Life mengatakan...

terima kasih man teman atas atensinya.