Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Jumat, Januari 23, 2009

Jangan Berhenti Ganti Metode Pembelajaran









[ Jawa Pos, Kamis, 15 Januari 2009 ]
Tak Kenal Lelah Gali Inovasi Pembelajaran
Metode pembelajaran inovatif (PI) yang lebih mengutamakan keaktifan siswa telah diterapkan Dewi Kurniasari sejak kali pertama menjadi pendidik. Guru seni musik di SD Laboratorium Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu paham betul bahwa siswa harus diberi keleluasaan mengekspresikan keinginan dalam belajar.

''Jika siswa sudah paham teorinya, saya minta mereka mempraktikkan. Selanjutnya, mereka boleh berkreasi dan berimprovisasi sesuai kehendak mereka. Yang penting, teori dasarnya sudah ada,'' jelas.

Menurut pandangan Dewi, dalam belajar-mengajar, keaktifan siswa sangat diperlukan. Karena itu, dia selalu mendidik siswanya untuk tampil aktif. Untuk mewujudkan hal tersebut, guru yang jago berenang itu punya kiat sendiri.

Hal pertama yang dapat dilakukan Dewi untuk mendorong siswa aktif adalah menumbuhkan sikap berani. Untuk itu, siswa dilatih untuk tampil di depan umum. ''Waktu ujian, kami membiasakan anak-anak menyanyi menggunakan mikrofon. Jadi, suara mereka bisa didengar seluruh penghuni sekolah,'' ujar Dewi.

Wanita kelahiran Madiun, 19 November 1982, tersebut sadar bahwa anak tidak bisa dikekang dalam belajar. Memaksa anak mengikuti metode atau sistem pembelajaran tertentu justru akan mematikan kreativitas sekaligus membuat mereka tertekan. Dampaknya, anak menjadi tidak nyaman dalam belajar. ''Di situlah tugas guru. Yakni, mencari metode pembelajaran yang tepat untuk siswa sesuai karakter mereka,'' katanya.

Tiap anak punya karakter berbeda. Itu diyakini Dewi. Metode pembelajaran A mungkin cocok untuk siswa angkatan 2007. Tapi, cara yang sama belum tentu pas untuk siswa angkatan berikutnya. ''Kita harus kreatif mencari metode pembelajaran apa yang sesuai dengan mereka. Kalau tidak dicari yang cocok, kasihan siswa,'' tuturnya.

Dalam pelajaran seni musik khususnya, menurut Dewi, satu hal yang tidak dapat dilupakan adalah memberi contoh memainkan alat musik sesuai teori yang benar. Dia menyatakan, contoh konkret merupakan salah satu metode pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tujuan.(may/soe)

Tidak ada komentar: