Gawat... Pelajar Makin Tak Hapal Pancasila
Kompas. Kamis, 19 November 2009 | 20:42 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pelajar semakin tidak hapal urutan dan sila-sila dalam Pancasila. Hal ini salah satu tanda penurunan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar masa kini.Penilaian tersebut diperoleh melalui sejumlah evaluasi yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Ditjen Kesbangpol) Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Gejala ini terutama terjadi pada pelajar di daerah perkotaan. Kemampuan pelajar di kawasan pedesaan menghapalkan Pancasila relatif masih baik.
"Selain tidak hapal isi sila Pancasila, mereka juga sering kali terbalik-balik urutannya," kata Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Ditjen Kesbangpol Depdagri Heru Matador di sela-sela menjadi pembicara kunci dalam Seminar Sehari Pancasila dan Kedaulatan Bangsa yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Pelita Kencana di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (19/11).
Gejala ini mulai berlangsung setelah era reformasi. Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru tersebut, muatan pendidikan berkaitan dengan Pancasila berkurang. Kondisi ini diperparah dengan makin diabaikannya pendidikan pembangunan karakter di sekolah.
Menurut Heru, pemahaman Pancasila di kalangan pelajar penting mengingat Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan salah satu falsafah yang mengikat persatuan bangsa. "Pancasila juga merupakan salah satu dari empat pilar wawasan kebangsaan, di samping pemahaman akan Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keragaman budaya," katanya.
Menurut Heru, berkurangnya wawasan kebangsaan berdampak pada menipisnya rasa nasionalisme yang sudah mulai terlihat beberapa waktu terakhir. "Maraknya pertikaian dan perkelahian antardesa merupakan salah satu tanda menipisnya rasa nasionalisme," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar