Pesta demokrasi telah berlangsung dan sementara yang unggul adalah partainya presiden kita SBY. Akhir-akhir ini banyak lapangan kerja terbuka, dengan persyaratan tidak begitu ketat yang berijasah paket B maupun paket C pun ok.
Kami sebagai guru telah mempersiapkan anak didik untuk menjadi pemimpin di hari esok. Dengan perubahan yang mencolok dari pilihan tidak langsung menjadi pilihan langsung, maka dunia pendidikan harus segera mempersiapkan pemimpinnya sedini mungkin.
Untuk menjadi seorang RT sampai Presiden sekarang sudah harus melalui pemilihan langsung yaitu rakyat yang bicara. Dengan kondisi sekarang maka semua guru harus memberikan nasehat kepada anak didiknya seperti: harus berkelakuan baik, sopan dan santun tehadap semua orang, berakhlak mulia, berbahasa halus dan santun, suka menolong, ramah, ikhlas bakti, dan suka memberi atau beramal yang kesuma itu berporos kemampuan Emotional Spiritual Questioan.
Jika anak didik sekarang sudah menjadi anak yang sholih dan sholekhah maka kedepan tidak akan mengalami kesulitan dan tidak banyak mengeluarkan uang untuk menjadi seorang Ketua RT maupun Calon Legeslatif serta Bupati atau walikota dan bahkan presiden jadi.
Kemarin ada yang menyiapkan dan memperluas Rumah Sakit Jiwa untuk para caleg yang gagalmenduduki kursi empuk pendulang dolar. Mereka yang mencalonkan harus bisa berjiwa besar untuk tidak menjadi korban dan bahkan mati karena terkejut oleh perolehan suara di TPSnya yang jeblok. Korban sudah berjatuhan seperti di Bali dan Surabaya sedangkan perilaku aneh yaitu meminta kembali uang yang telah dibagikan dan Televisipun diambil lagi.
Korban pemilu legislatif (Pileg ) bertambah. Jika di Buleleng Dra Putu Lilik Heliawati, Caleg partai Hanura tewas mendadak lantaran suara yang diperoleh tidak sesuai harapan, di Jembrana justru ketua tim sukses caleg yang lolos ke kursi legislatif tewas usai pesta kemenangan.
Berbeda dengan caleg yang bisa menerima kenyataan,mereka ada yang memberi uang dengan ikhlas daan tidak jadipun tidak ada problema kehidupan. Alhasil jadi tidak jadi yang bersyukur menerima kenyataan dan bahkan memberi selamat kepada yang menang.
Mari anak didik kita terutama yang masih duduk di bangku sekolah kita bekali sikap jantan yang bisa menerima kenyataan hidup. Bersyukur atas semua nikmat dan bersabar atas semua kekurangan yang menimpa kita.
Kapan kita berjiwa satriya, kalau yang kalah menjadi musuh dan yang menang menjadi angkuh.
Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi
2 komentar:
saya sangat setuju pak.seorang caleg ya harus baik luar dalam,cerdas dan mempunyai kemampuan dibidangnya.
tapi yg terjadi sekarang masih jauh dari harapan,masih banyak caleg yang dipilih karena uangnya bukan kemampuanya...
Ma kasih atas atensinya, makanya tugas dunia pendidikan yang harus mempersiapkan bakal caleg yang becus dan punya hati nurani yang cemerlang dan sehat.
mudahan anak kita nanti bisa menjadi pemimpin di negeri sendiri.
Posting Komentar