Berita hari ini di Jawa Pos, bahwa dana pendidikan di Jawa timur belum bisa menghabiskan semuanya, sangat disayangkan. Padahal Berdasar dokumen APBD DIPA 2009 Dunia pendidikan di Jatim benar-benar mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Tahun ini, suntikan dana dari APBN untuk pendidikan di Jawa Timur mencapai Rp 6,6 triliun.
Dengan besarnya anggaran tersebut banyak yang mengkhawatirkan bagaimana cara menghabiskannya. Pj Gubernur Jatim Setia Purwaka,dari tokoh Partai Demokrat juga mengkhawatirkan, karena pada tahun anggaran 2007 misalnya, dari total anggaran Rp 211,4 miliar yang disiapkan di APBD, dinas P dan K hanya sanggup menyerap Rp 140,81 miliar atau 66 persen. ''Kami juga mendapat kabar bahwa serapan anggaran pendidikan 2008 belum maksimal,'' ungkapnya. (Jawa Pos 8 Januari 2008)
Kami yang di bawah sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan, sangat kekurangan dana. Namun bagaimana kok bisa, bahwa dana pendidikan masih banyak yang belum digunakan.
Setiap satuan pendidikan sebetulnya membutuhkan dana yang sangat banyak, jika mau meningkatkan kualitas pendidikan yang sebenarnya.
Sarana seperti Internet sudah bukan barang asing bagi sekolah. Untuk berlangganan Internet unlimited perlu dana banyak. Kalau misal kita belikan laptop dan LCD ditiap kelas saya kira dana akan habis bahkan kurang.
Hal ini belum sarana-prasarana yang lain seperti olah raga, kesenian, KIR, keagamaan, bakti sosial dsb. Kalau hanya menghabiskan dana silahkan dikucurkan ke SMPN 1 Takeran Magetan akan habis dana tersebut. Dengan jaminan Mutu sekolah SMPN 1 Taqkeran menjadi sekolah model yang serba komplit, sehingga membuat warganya betah di sekolah bagikan :ikan di dalam air, bukannya burung di dalam sangkar".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar