Social Icons

http://www.youtube.com/user/MrEdysiswanto?

Sabtu, Februari 06, 2010

Mutu Pendidikan

Mutu Pendidikan Berkorelasi Kesejahteraan
Kompas.Sabtu, 6 Februari 2010 | 14:16 WIB
shutterstock
Ilustrasi: Betah atau tidaknya si anak di sekolah adalah indikasi keberhasilan orang tua dan sekolah memberikan pendidikan bagi anak-anaknya.

SEMARANG, KOMPAS - Pendidikan yang maju memiliki korelasi dengan kualitas kesejahteraan hidup. Sumber daya manusia yang berkualitas mampu membangkitkan kesejahteraan hidup, dibanding hanya sekadar mengandalkan hasil kekayaan alam semata.

Oleh karenanya, Singapura yang minim kekayaan alam, tapi karena ditunjang kualitas pendidikan yang tinggi menyebabkan masyarakatnya hidup sejahtera dengan mengembangkan Singapura sebagai penyedia bisnis jasa terbaik di Asia.

Hal itu disampaikan Dirketur Yayasan Bernardus Sekolah Sekolah Theresiana, Rm Ag Tri Hartono, Sabtu (6/2/2010) saat membuka seminar nasional "Pembelajaran Kooperatif dan Konstruktivistik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Perayaan 60 Tahun Yayasan Bernardus" di Semarang.

Tri Hartono mengemukakan, pihaknya gembira komitmen pemerintah dalam membangun sektor pendidikan dengan mematok target anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Anggaran yang besar diyakini tidak secara otomatis dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan bermutu bila faktor-faktor seperti komitmen, pembentukan sikap mau belajar, mutu pendidikan serta pengelolaan lingkungan juga mendukung.

Pada masa kerajaan, para raja banyak melakukan peperangan untuk melawan ketidakbenaran. Sebaliknya dengan tingkat pendidikan yang baik, tokoh-tokoh Indonesia seperti Bung Karno dan Bung Hatta menggalang dukungan dan mendirikan organisasi untuk memerdekaan bangsa ini.

Dosen Universitas Sanata Dharma Yogjakarta, Paul Suparno menilai, kegagalan pendidikan apabila siswa terus dipaksa dan diajari dengan metode dril, hafalan, dan mengejar nilai yang tinggi hanya untuk pencapaian lulus ujian negara.

Pembelajaran ini jauh dari metode pembelajaran konstruksivitis, yang membantu sisiwa bisa belajar dengan baik, lebih gembira dan akhirnya lebih bermutu dalam pencapaian belajarnya.(WHO)

Tidak ada komentar: